Daftar isi
Bumi memiliki kondisi geografis yang sangat beragam dan terus berubah sejak awal planet ini terbentuk hingga saat ini. Perubahan tersebut terjadi akibat berbagai proses baik dari dalam, maupun dari luar bumi. Salah satu proses dari dalam bumi yang menyebabkan perubahan adalah erupsi dan subduksi.
Melalui proses erupsi dan subduksi, dapat terbentuk “wajah baru” dari bumi yang dinamakan kaldera. Kaldera merupakan cekungan yang sangat luas akibat erupsi yang mengeluarkan banyak material dari dalam bumi atau karena menyusutnya daratan akibat kekosongan di bawah tanah. Beberapa kaldera dapat berukuran sangat besar dan berikut adalah di antaranya.
Kaldera yang paling besar di dunia saat ini baru saja ditemukan tahun 2019 silam oleh Jenny Anne Barretto, seorang ahli geofisika kelautan asal Filipina timnya. Kaldera tersebut bernama Kaldera Apolaki yang berasal dari nama Apolaki yang berarti “Dewa Besar” di Filipina, yakni dewa matahari dan perang.
Kaldera Apolaki diperkirakan memiliki diameter mencapai 150 kilometer dan terletak di bawah laut, berbeda dengan kaldera-kaldera pada umumnya yang masih berada di wilayah daratan. Sayangnya, belum ada gunung berapi bawah laut aktif yang tercatat hingga saat ini sehingga belum dapat diketahui pasti proses terbentuknya Kaldera Apolaki.
Kaldera Toba atau biasa disebut dengan Danau Toba merupakan salah satu kaldera terbesar di Indonesia dan di dunia yang terletak di Sumatra Utara, Indonesia. Kaldera ini juga menjadi kaldera terbesar yang terbentuk di zaman Kuarter sekaligus kaldera termuda keempat. Diperkirakan ukuran kaldera toba panjangnya mencapai 100 km dan lebarnya 35 km.
Danau Toba terbentuk akibat letusan yang sangat besar dari Gunung Toba sekitar 75 ribu tahun yang lalu dengan kekuatannya mencapai VEI 8. Diperkirakan 2.800 kilometer kubik material piroklastik dan batuan padat keluar akibat letusan tersebut sehingga menyebabkan kekosongan di dalam bumi yang membuat sebuah kaldera.
Kaldera La Garita adalah kaldera supervulkanik yang terletak di wilayah vulkanik San Juan sebagai bagian dari Pegunungan San Juan di dekat barat daya Kolorado, Amerika Serikat. Kaldera ini menjadi bukti adanya salah satu letusan yang pernah terjadi di bumi.
Kaldera La Garita terbentuk sekitar 27 juta tahun yang lalu melalui letusan dahsyat gunung berapi dengan jumlah material vulkanik yang keluar hampir dua kali lebih besar dari letusan Gunung Toba. erupsi tersebut membentuk cekungan, yakni kaldera dengan panjang 75 km dan lebar 35 km.
Kaldera Yellowstone merupakan kaldera supervulkano yang sangat populer karena keindahanya. Kaldera ini terletak di Taman Nasional Yellowstone di wilayah Barat Amerika Serikat, tepatnya di sisi barat laut Wyoming. Ukuran kaldera ini diperkirakan memiliki panjang 85 km dan lebar 45 km sehingga membuat kaldera ini menjadi salah satu kaldera terbesar.
Kaldera Yellowstone menjadi bagian dari rangkaian kaldera yang terbentuk di wilayah ini. Dimulai dari letusan 2,1 juta tahun lalu yang membentuk Kaldera Taman Pulau, 1,3 juta tahun lalu yang membentuk Kaldera Fork Henry, dan yang terakhir 630 ribu tahun lalu membentuk Kaldera Yellowstone.
Cerro Guacha adalah kaldera yang terletak di barat daya Provinsi Sur Lípez, Bolivia. Kaldera ini menjadi salah satu dari sistem vulkanik yang ada di Andes, atau dikenal sebagai bagian dari Zona Sentral Vulkanik yang berhubungan dengan Altiplano-Puna volcanic complex. Kaldera ini memiliki ukuran panjang 60 km dengan lebar 40 km.
Proses pembentukan Kaldera Cerro Guacha berawal dari subduksi Lempeng Nazca di bawah Lempeng Amerika Selatan. Akibatnya, dua ignimbrit utama, yakni ignimbrit Guacha dan ignimbrit Tara meletus ke luar dari dalam bumi dan menyebabkan terbentuknya Kaldera Cerro Guacha yang memiliki kedalaman hingga 5.250 meter.
Kaldera Cerro Galán dikenal sebagai salah satu kaldera yang terbesar di dunia sebagai bagian dari Zona Sentral Vulkanik di Andes, tepatnya terletak di Provinsi Catamarca, Argentina. Kaldera ini terbentuk pada 5,6 sampai 4,51 juta tahun yang lalu dengan erupsi terbesarnya mengeluarkan 1.050 kilometer kubik ignimbrit.
Aktivitas vulkanik yang terjadi di Galán secara tidak langsung diakibatkan oleh subduksi dari Lempeng Nazca di bawah Lempeng Amerika Selatan. Hal tersebut menjadi penyebab munculnya kaldera karena terdapat bagian bumi yang kosong setelah keluarnya material vulkanik.
La Pacana merupakan kaldera yang terbentuk pada zaman sekitar Miosen dan Pliosen. Kaldera ini terletak di sisi utara wilayah Antofagasta, Chili sekaligus menjadi bagian dari Zona Vulkanik Tengah Andes, yakni salah satu kompleks vulkani Altiplano-Puna (kaldera utama) dan bidang vulkanik ignimbrit silika.
Kaldera La Pacana memiliki ukuran panjang 60 km dan lebar 35 km. Besarnya ukuran kaldera ini terjadi karena subduksi Lempeng Nazca di bawah Lempeng Amerika Selatan di Palung Peru-Chili yang menyebabkan erupsi pada Atana ignimbrit. Erupsi tersebut diperkirakan membuat 2.451-3.500 kilometer kubik material keluar dari dalam bumi.
Kaldera Taupo terletak di Pulau Utara New Zealand yang merupakan bagian dari Zona Vulkanik Taupo, yakni wilayah aktivitas vulkanik dari Ruapehu di Selatan hingga Pulau Putih di Teluk Banyak. Kaldera yang dikenal sebagai tempat riolitik vulkanik terbesar ini memiliki diameter 35 kilometer.
Kaldera Taupo atau disebut juga dengan Danau Taupo karena saat ini dipenuhi dengan air, terbentuk akibat erupsi dari Oruanui Tephra sekitar 22.600 tahun sebelum masehi atau terjadi pada akhir kala Pleistosen. Setelah itu, beberapa letusan lain sering terjadi pada kala Holosen dari banyak lubang di dalam Danau Taupo atau di dekat sisinya.
Kaldera Vilama adalah kaldera yang terletak di dua negara, yakni Bolivia dan Argentina, tepatnya pada Zona Sentral Vulkanik, salah satu dari empat rangkaian vulkanik di Andes. Kaldera ini terbentuk akibat letusan vulkanik yang sangat besar dengan nilai VEI mencapai angka 8 dan mengakibatkan keluarnya 1.800 kilometer kubik ignimbrit.
Ukuran Kaldera Vilama diperkirakan memiliki panjang 40 km dan lebar 18 km dan hampir seluruh bagiannya terkubur di bawah gunung berapi muda yang muncul di sepanjang tepi kaldera. Kaldera ini terbentuk pada zaman Miosen dan pembentukannya terus berlanjut hingga masa Pleistosen.