Supervulkan: Pengertian – Siklus dan Karakteristik 

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bumi memiliki bentangan alam yang unik dan tak jarang pula yang indah. Beberapa dari mereka bahkan terkesan menakjubkan karena beberapa hal lain seperti ukurannya, aktivitasnya ataupun kemisteriusannya. 

Salah satu bentangan alam yang menakjubkan dan menarik untuk dibahas adalah supervulkan. Berbagai hal mengenai supervulkan telah terangkum dalam pembahasan di bawah ini. 

Apa yang dimaksud dengan Supervulkan?

Gunung adalah salah satu jenis kenampakan alam yang umum dijumpai di Indonesia dan negara-negara lain. Gunung terbagi menjadi dua jenis yakni gunung berapi aktif dan gunung berapi yang tidak aktif. 

Gunung berapi yang tidak aktif biasanya tidak akan meletus dalam jangka waktu yang lama sedangkan gunung berapi aktif akan meletus setiap saat. Ketika meletus gunung akan mengeluarkan material vulkanisnya dalam berbagai skala mulai skala kecil, besar bahkan ada pula yang sangat besar. Gunung yang mampu mengeluarkan material dalam skala besar inilah yang disebut sebagai gunung supervulkan. 

Gunung supervulkan atau dalam dunia internasional dikenal dengan istilah supervolcano ini mampu menyemburkan bahan materialnya sebanyak 1.000 mil kubik dalam sekali letusan.  Kekuatan ini beribu-ribu kali lebih besar dari erupsi gunung berapi pada umumnya. 

Fase Supervulkan 

Gunung supervulkan atau supervolcano ini memiliki fase yang dilewati sebelum erupsi. Fase tersebut dibagi ke dalam tiga tahap utama yaitu sebagai berikut. 

Tahap pertama gunung supervulkan akan mengakumulasi magma nya terlebih dahulu. Magma ini akan terperangkap dan disimpan di dalam kerak bumi hingga pada masa tertentu dan akhirnya terdorong ke atas. 

  • Erupsi Besar

Apabila kantong kerak bumi tempat dimana magma tersimpan sudah banyak maka akan terdorong menuju ke puncak gunung. Saat ini lah terjadi ledakan yang super dahsyat. 

  • Kebangkitan 

Setelah erupsi yang maha dahsyat selesai maka fase selanjutnya adalah fase kebangkitan. Pada fase ini kolam magma gunung akan rusak dan ambruk kemudian membentuk kaldera yang baru. 

Siklus Supervulkan 

Siklus supervulkan sebenarnya masih berupa teori yang artinya bisa jadi tepat namun ada kemungkinan juga kurang tepat atau bahkan salah. Teori yang saat ini dipercaya oleh para ahli adalah gunung supervulkan akan erupsi dalam waktu 100.000 tahun sekali. 

Namun pada faktanya salah satu gunung supervolcano di dunia yakni Yellowstone terakhir meletus sekitar 640.000 tahun lalu dengan kekuatan letusannya yaitu 2.500 kali dari erupsi Gunung St. Helens tahun 1980.

Hal ini menunjukkan bahwa teori siklus supervulkan bisa saja terjadi lebih cepat atau lebih lambat. Namun yang pasti supervulkan membutuhkan waktu ribuan tahun untuk mengumpulkan magma dan membentuk depresi di dalam kerak bumi.

Karakteristik Supervulkan 

Supervulkan tentu berbeda dengan gunung vulkanik lainnya. Adapun karakteristik yang dimiliki oleh supervulkan antara lain di bawah ini. 

  • Memiliki Kaldera Jumbo

Kaldera adalah kawah yang berukuran besar. Pada supervulkan umumnya memiliki kaldera yang sangat besar hingga dapat terlihat dari udara bahkan luar angkasa. Ukuran kalderanya bisa mencapai 80 km. 

  • Magma terperangkap di Kerak Bumi 

Magma di dalam supervulkan tidak dapat keluar melewati permukaan sehingga terjebak di bawah kerak bumi. 

  • Mencapai Titik Tertinggi VEI 

VEI adalah kependekan dari Volcanic Explosivity Index yakni sebuah indeks yang menyatakan besaran magnitudo ketika terjadi erupsi. ada supervulkan kekuatan magnitudo mencapai puncaknya yaitu pada  skala 8. 

Ketika terjadi letusan maka supervulkan juga mengalami supererupsi yakni mengeluarkan material setidaknya 1000 kubik. Material tersebut berisi  batuan besar, kerikil, dan asap. Erupsi supervulkan juga sangat tinggi hingga mencapai berkilo-kilo meter ke udara. 

Dampak dari Supervolcano

Pada poin sebelumnya telah disebutkan bahwa supervulkan memiliki kekuatan erupsi ribuan kali lipat dari erupsi biasa. Tentunya hal tersebut akan memberikan dampak yang sangat berarti bagi seluruh kehidupan di bumi. Dampak tersebut antara lain sebagai berikut. 

Material yang dikeluarkan oleh supervulkan bukanlah jumlah yang sedikit bahkan sangat luar biasa. Material ini akan mempengaruhi ekosistem makhluk hidup dikarenakan bisa menyebabkan kematian pada siapapun mengingat letusan gunung berapi banyak mengandung zat-zat berbahaya. 

Debu atau abu vulkanik dapat membunuh bajan mengubur manusia, binatang, tumbuhan dan apa saja yang ada di permukaan bumi dalam sekejap. 

  • Bencana Kelaparan 

Jangkauan supervukan sangat luas bahkan dirasakan oleh belahan bumi lainnya. Sementara itu banyak tumbuhan dan binatang yang mati sehingga makhluk yang masih bertahan pun akan kelaparan karena tidak ada bahan makanan dimana-mana. 

  • Perubahan Iklim Global 

Letusan gunung akan menciptakan sebuah awan tebal begitu juga pada supervulkan yang pastinya mempunyai ukuran berkali-kali lipat. Awan-awan ini berada di atmosfer bumi sehingga bisa menghalangi sinar matahari masuk. 

Peristiwa Ini dapat berlangsung dalam jangka waktu yang sangat lama. Akibatnya adalah perubahan iklim di bumi secara global. Suhu di bumi akan menurun bahkan menyebabkan terjadinya zaman es. 

Contoh Supervulkan 

Supervulkan tidak tersebar secara merata di seluruh dunia. Berdasarkan data, supervulkan hanya ada 20 di dunia yakni di Indonesia, Selandia Baru dan Amerika Serikat. Berikut ini beberapa supervolcano di dunia. 

Gunung Tambora 

Gunung Tambora adalah gunung berapi raksasa ata supervulkan yang ada di Indonesia tepatnya di pulau Sumba, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang awalnya menjulang setinggi 4.300 kemudian menyusut setelah letusan dahsyat pada 5 April 1815. 

Letusan tersebut menjadi salah satu yang paling dahsyat sepanjang sejarah dengan menewaskan sebanyak 92 ribu jiwa. Gunung yang saat ini masih berstatus aktif ini menyemburkan magma sebanyak 140 miliar ton. 

Gunung Toba

Gunung Toba merupakan supervulkan lainnya yang ada di Indonesia yakni di Sumatera Utara. Supervulkan ini bahkan meletus sebanyak tiga kali yakni pada 800 ribu tahun, 500 ribu tahun dan yang terakhir 74 ribu tahun lalu dimana ketiganya merupakan super erupsi atau letusan super. 

Gunung Toba menyemburkan magmanya ke udara sejauh 25 ribu–30 ribu km. Hasil dari letusan ini adalah terbentuknya kaldera sedalam 505 meter, lebar 30 meter dan panjang 62 mil.

Kaldera Yellowstone 

Yellowstone adalah sebuah supervulkan yang dapat kita jumpai di Pegunungan Rocky, Amerika Serikat. Erupsi terakhirnya terjadi pada 640 ribu tahun lalu dengan kekuatan letusannya setara dengan 1.000 bom atom. 

Saat ini Yellowstone sedang menjadi perhatian karena sudah sangat lama tertidur. Namun berdasarkan hasil pemantauan tidak ada tanda-tanda akan erupsi setidaknya untuk 10.000 tahun ke depan. Terdapat tiga kaldera di Yellowstone dan yang paling besar adalah berukuran 80 km. 

Kawah Ngorongoro 

Supervulkan juga ditemukan di Tanzania tepatnya di Tanzania Utara yaitu Kaldera Ngorongo. Kaldera ini mengeluarkan letusan supernya pada periode pleistosen yakni sekitar 12 ribu tahun yang lalu. Letusannya membentuk 2 kaldera besar dengan ukurannya yaitu 16 km dan 19 km. 

Gunung Taupo 

Gunung Taupo adalah gunung berapi super yang ada di Selandia Baru. Letusan gunung ini  menjadi erupsi terdahsyat selama 10 ribu tahun terakhir. Semburan materialnya terlempar sejauh 50 km di udara. 

Dampak dari letusan ini adalah tertutupnya Selandia Baru oleh abu setebal 1 cm sedangkan wilayah di dekat gunung ini terkubur sedalam 100 meter. Hampir seluruh materal yang dikeluarkan gunung ini berupa batu apung dan abu piroklastik. Berdasarkan hasil pemantauan dapat dipastikan bahwa gunung ini masih akan tertidur setidaknya untuk 500 ribu tahun dari masa sekarang. 

Siberian Traps

Siberian Traps pernah memuntahkan magmanya dalam letusan super sekitar 252 juta tahun lalu. Letusan wilayah batuan raksasa ini bahkan menjadi penyebab kepunahan massal pada saat itu. Dalam erupsi tersebut,Siberian Traps memuntahkan sebanyak 200 miliar galon lava cair. 

Kaldera Aira

Kaldera Aira adalah kawah besar yang ada di Kyushu, Jepang. Kaldera sebesar 20 km×20 km ini terbentuk super erupsi sekitar 22 ribu tahun yang lalu. Kaldera ini masih aktif bahkan menjadi yang paling aktif di Jepang dengan ratusan letusan kecil setiap tahunnya. 

fbWhatsappTwitterLinkedIn