Kalimat majemuk bertingkat merupakan salah satu bagian dari Kalimat Majemuk dan jenisnya yang mana salah satu unsur klausanya berfungsi sebagai induk kalimat, sedangkan klausa lainnya berfungsi sebagai anak kalimat atau pelengkap saja.
Bagian dari kalimat atau klausa induk biasanya memang merupakan kalimat sempurna yang dapat berdiri sendiri dan tidak mengalami perubahan ketika dijadikan kalimat majemuk.
Sementara klausa lainnya akan menjadi pelengkap yang ketika dipasangkan bisa jadi mengalami perubahan menyesuaikan dengan klausa induk.
Berikut ini akan di bahas ciri-ciri, jenis dan contoh kalimat majemuk bertingkat
1. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Syarat
Kalimat Majemuk Hubungan Syarat ini memiliki syarat keterkaitan atau hubungan syarat dengan induk kalimatnya.
Di antara kalimat majemuk jenis ini, hubungan pola klausanya tidak sederajat akan tetapi tetap berhubungan.
Salah satu klausa atau disebut induk kalimat akan memiliki fungsi yang lebih tinggi daripada klausa lain. Kata sambung yang biasanya digunakan yaitu apabila, asalkan, dan jika.
Contoh
2. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Tujuan
Kalimat majemuk Hubungan Tujuan ini memiliki pola hubungan dalam menyatakan tujuan, yaitu induk kalimat dan pelengkapnya memiliki fungsi untuk menyatakan tujuan tertentu.
Baik klausa pertama maupun kedua tidak bisa berdiri sendiri, dan menggunakan konjungsi agar atau supaya dalam menyampaikan kalimat majemuk berisi hubunga tujuan.
Contoh
3. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Sebab Akibat
Yaitu kalimat majemuk bertingkat yang menyatakan fungsi keterkaitan atau sebab akibat di antara dua klausa.
Induk kalimat dengan inti kalimat serta anak kalimat sebagai pelengkap memiliki keterkaitan yang menjelaskan perkara hubungan sebab dan akibat.
Kalimat majemuk ini biasanya menggunakan kata sambung karena, sehingga, maka, oleh karena, dll
Contoh
4. Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Perbandingan
Kalimat majemuk hubungan yang satu ini mengandung klausa-klausa perbandingan antara induk kalimatnya dengan anak kalimat atau pelengkap.
Cirinya yaitu adanya kata sambung yang menerangkan adanya perbandingan seperti kata ibarat, kata laksana, bagaikan, seperti, sebagaimana, dibandingan dengan, ibarat dll.
Contoh
5. Kalimat Majemuk Konsensip
Jenis kalimat majemuk ini yaitu berfungsi untuk menyatakan penyangkalan atau hubungan pertentangan antara pelengkap dengan induk kalimatnya.
Ciri kalimat majemuk konsensip yaitu dengan adanya kata konjungsi yang menyatakan hubungan konsensip seperti kendati, meskipun, walaupun, biarpun, dll.
Contoh
Demikianlah 10 contoh lengkap untuk kalima majemuk bertingkat berdasarkan jenisnya. Semoga penjelasan contoh di atas dapat membantu.