Daftar isi
Kali ini, kita akan membahas mengenai kalimat pasif. Salah satu jenis kalimat dalam bahasa Indonesia adalah kalimat pasif. Untuk lebih jelasnya, simak pembahasan berikut ini.
Kalimat pasif menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kalimat yang subjeknya merupakan tujuan dari perbuatan dalam predikat verbalnya. Menurut Alwi Hasan dkk. (1998:352) pengertian mengenai aktif dan pasif dalam kalimat menyangkut beberapa hal, yaitu:
Pada kalimat aktif yang dapat dipasifkan, verba yang digunakan adalah verba transitif, baik itu verba ekatransitif maupun verba dwitransitif. Imbuhan pada kalimat pasif umumnya adalah prefiks di– atau prefiks ter-.
Adapun ciri-ciri kalimat pasif adalah sebagai berikut:
Hasan, Alwi dkk. menyebut ada dua cara mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif. Kedua cara tersebut yaitu:
Cara Pertama
Pemasifan cara pertama ini umumnya digunakan pada subjek kalimat aktif yang berupa nomina atau frasa nominal.
Contohnya:
Kalimat Aktif | Kalimat Pasif |
Saya sudah mencuci piring. | Piring sudah dicuci (oleh) saya. |
Ayah sedang memperbaiki pintu yang rusak. | Pintu yang rusak sedang diperbaiki (oleh) ayah. |
Pak Rudi harus memperbaiki dengan segera rumah tua itu. | Rumah tua itu harus diperbaiki dengan segera oleh Pak Rudi. (benar) Rumah tua itu harus diperbaiki dengan segera Pak Rudi. (salah) |
Roni menendang bola. | Bola ditendang (oleh) Roni. |
Aku dan kamu harus menyelesaikan masalah itu. | Masalah itu harus diselesaikan oleh aku dan kamu. |
Cara Kedua
Cara kedua ini umumnya digunakan jika subjek berupa pronomina. Jika subjek berupa pronomina persona ketiga atau nama diri yang relatif pendek, maka pemasifan dapat dilakukan dengancara pertama atau dengan cara kedua.
Kaidah pembentukannya adalah sebagai berikut:
Yang perlu dicatat adalah pembentuan kalimat pasif dengan cara kedua dari kalimat aktif transitif yang subjeknya adalah pronomina persona ketiga atau nama diri yang umumnya terbatas pada penggunaan sehari-hari. Pronomina aku, engkau, dan dia pada kalimat pasif cenderung dipendekkan menjadi ku-, kau-, dan –nya seperti pada contoh baris keempat.
Perhatikan contoh berikut:
Kalimat Aktif | Kalimat Pasif |
Saya sudah menyapu lantai ini. | Lantai ini sudah saya sapu. |
Mereka akan membersihkan ruang tamu ini. | 1. Ruang tamu ini akan dibersihkan (oleh) mereka. 2. Ruang tamu ini akan mereka bersihkan. |
Aku menerima hadiah itu kemarin. | Hadiah itu aku terima kemarin. |
Dia meminjam buku saya. | Buku saya dipinjamnya atau Buku saya dipinjam olehnya. |
Jika pada kalimat aktif terkandung makna yang tidak disengaja, maka prefiks yang digunakan bukan di– tetapi prefiks ter-. Selain itu, kalimat pasif juga predikatnya menggunakan ke–an yang bermakna adversatif atau makna yang tidak menyenangkan.
Berikut ini beberapa contoh kalimat pasif dalam bahasa Indonesia: