Kandung Kemih: Pengertian – Struktur dan Fungsinya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sistem saluran kencing atau urinaria merupakan salah satu sistem ekskresi pada manusia. Sistem ini berfungsi untuk mengeluarkan sisa metabolisme tubuh melalui urine atau air kencing. Salah satu organ yang menjadi bagian dari sistem saluran kencing adalah kandung kemih. Berikut ini akan dibahas mengenai kandung kemih beserta fungsi dan penyakit-penyakit yang bisa menimpanya.

Apa itu Kandung Kemih?

Kandung kemih (Vesika urinaria) atau disebut juga bladder merupakan organ berongga yang menjadi bagian dari sistem urinaria manusia yang terletak pada saluran kemih bagian bawah dan berfungsi untuk menampung urin sementara sebelum dikeluarkan. Kandung kemih berbentuk kantung dan berasa di panggul, yakni di bagian belakang tulang kemaluan manusia.

Secara anatomi, kandung kemih terdiri dari tiga otot olos yang berfungsi mengosongkan kandung kemih saat proses urinasi atau buang air kecil.

Struktur Kandung Kemih

Kandung Kemih

Dinding kandung kemih terdiri atas beberapa lapisan, yaitu:

  • Lapisan Seroa (Peritoneum Parietal)
  • Lapisan Subserosa (Fascia Endopelvina)
  • Lapisan Otot (M. Detrussor)
  • Lapisan Submukosa
  • Lapisan Mukosa

Kandung kemih terdiri atas dua bagian besar, yaitu:

  • Badan atau korpus yang berbentuk ruangan berdinding otot dan berfungsi sebagai tempat penampungan urin
  • Bagian leher atau kolum yang berbentuk corong. Bagian leher di sisi bawah yang menyempit ke arah uretra.

Bagian leher atau koloum  ini tersusun atas otot-otot detrusor yang membentuk uretral sphinchter internal, yakni bagian yang akan menutup ketika terjadi proses enjakulasi untuk mencegah masuknya semen ke kandun kemih. Sementara uretral sphinchter external berfungsi untuk menahan urin, dan akan membuka pada saat proses buang air kecil.

Fungsi Kandung Kemih

Fungsi dari kandung kemih adalah:

  • Untuk menampung sementara urin yang dikeluarkan oleh ginjal dan mengeluarkannya ketika telah cukup banyak jumlahnya. Secara umum, kandung kemih mampu menampung sekitar 500 ml urin sebelum dikeluarkan.
  • Membantu proses buang air kecil, yaitu dengan kontraksi otot-otot detrusornya
  • Memberi sinyal pada tubuh ketika urin yang ditampung telah cukup banyak dan harus dikeluarkan

Penyakit Pada Kandung Kemih

Beberpa macam penyakit yang bisa terjadi di kandung kemih, yaitu:

1. Cystitis atau Infeksi Kandung Kemih

Infeksi saluran kemih biasanya terjadi karena adanya bakteri yang masuk ke dalam kandung kemih dan menempel pada dindingnya sehingga menimbulkan peradangan. Terjadinya infeksi pada kandung kemih bisa terjadi disebabkan oleh infeksi pada saluran kemih lainnya yang kemudian menyebar hingga ke dalam kandung kemih

 Penyakit ini ditandai dengan munculnya demam tinggi, sering buang air kecil, rasa tidak nyaman saat proses buang air kecil, hingga munculnya darah pada urin. Pengobatan penyakit ini biasanya dengan menggunakan antibiotik dengan resep dokter.

2. Sistitis Interstisial

Sistitis Interstisial adalah sindrom pada kandung kemih yang membuatnya sakit. Penyakit ini ditandai dengan gejala nyeri yang kronis pada daerah panggul dan akan semakin memburuk ketika jumlah urin yang tertampung dalam kandung kemih meningkat. Sindrom ini terjadi akibat infeksi kronis maupun kerusakan yang terjadi pada kandung kemih.

3. Inkontinensia Urin

Inkontinensia urin merupakan penyakit atau kelainan yang terjadi pada kandung kemih, yakni berupa melemahnya kontrol terhadap oto-otot kandung kemih yang befungsi menahan urin. Pada orang berusia lanjut, inkontinensia urin bisa terjadi karena prolaps kandung kemih.

4. Retensi Urin

Retensi urin adalah kondisi abnormal, dimana urin menumpuk pada kandung kemih melebihi jumlah yang wajar. Akibatnya urin bisa kembali masuk ke dalam ginjal dan akan memicu kerusakan atau gagal ginjal. Kondisi retensi urin sendiri bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kerusakan syaraf yang menyebabkan kandung kemih tidak mampu mengirim sinyal saat urin telah penuh, terjadinya pembesaran prostat, hingga akibat komplikasi diabetes.

5. Batu Kandung Kemih

Kondisi ini berupa munculnya benjolan mineral pada kandung kemih yang bisa mengiritasi organ kemih dan juga menghalangi aliran urin. Benjolah tersebut akibat penumpukan mineral yang terkandung di dalam urin.

Secara alami, batu kandung kemih yang berukuran kecil akan dikeluarkan bersama dengan pengeluaran urin saat buang air kecil. Namun, adakalanya penumpukan tersebut terus terjadi sehingga penumpukan mineral semakin membesar. Keberadaan batu kandung kemih bisa menimbulkan gejala sakit saat buang air kecil. Kondisi ini harus segera ditangani untuk mencegah terjadinya infeksi yang semakin parah.

6. Disuria

Disuria adalah kondisi tidak nyaman, sakit, atau adanya sensasi terbakar saat buang air kecil. Penyakit ini biasanya menjadi gejala awal terjadinya infeksi kandung kemih. Disuria sendiri bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti virus, bakteri, infeksi menular seksual, adanya batu kandung kemih hingga pembentukan batu ginjal

Cara Menjaga Kesehatan Kandung Kemih

Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan kandung kemih dan mencegah munculnya masalah pada kandung kemih, antara lain:

  • Minum air putih dalam jumlah cukup setiap hari, yaitu minimal 8 gelas per hari.
  • Hindari mengonsumsi rokok dan alkohol.
  • Batasi konsumsi kafein karena kafein memiliki sifat diuretik yang menyebabkan pertambahan volume urin
  • Hindari kebiasaan menunda-nunda buang air kecil
  • Menjaga pola hidup sehat dengan makan makanan bergizi, istirahan cukup dan olah raga teratur.
  • Membersihkan alat kelamin dengan benar setelah buang air.
  • Memakai celana dalam yang terbuat dari bahan yang menyerap keringat
  • Menjaga kebersihan area genital.

Kesimpulan Pembahasan

Kandung kemih (Vesika urinaria) atau yang disebut bladder adalah organ berongga yang menjadi salah satu bagian dari sistem urinaria pada manusia. Organ terletak di bagian panggul, tepatnya di belakang tulang kemaluan dn terdiri atas dua bagian besar yakni bagian badan (korpus) dan bagian leher (kolum).

Fungsi utama dari kandung kemih adalah untuk menampung sementara urin yang telah disaring oleh ginjal sampai pada jumlah tertentu untuk kemudian dikeluarkan melalui proses buang air kecil. Selain itu, kandung kemih juga berfungsi untuk memberi sinyal pada tubuh ketika urin yang ditampungnya sudah penuh, untuk kemudian dikeluarkan.

Ada beberapa jenis penyakit dan kelainan yang bisa menyerang kandung kemih, diantaranya yaitu Cystitis atau infeksi kandung kemih, Stistitis Interstisial, Inkontinensia Urin, Retensi Urin, Batu kandung kemih, dan juga Disuria. penyakit-penyakit yang terjadi pada kandung kemih secara umum disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus maupun karena kelainan pada sistem kandung kemih.

fbWhatsappTwitterLinkedIn