Daftar isi
Masih pembahas pelajaran sejarah, Kali ini kita akan membahas mengenai kebudayaan dongson, berikut pembahasannya.
Secara umum kebudayaan dongson merupakan gambaran sebagai karya dari kelompok Austronesia, terutama yang terletak di pantai Annam, tepatnya pada abad ke-5 SM.
SM Dan mekar berada di hadapan Kristus. Culturenya sendiri mengambil nama dari Dongson pada Tanh hoa.
Kebudayaan dongson adalah suatu kebudayaan pada zaman Perunggu yang berkembang di Lembah Songhong, Vietnam.
Kebudayaan Dongson ini telah tumbuh dan berkembang dengan pesat di situs Dongson, di dalam hal ini ditemukan juga sebuah karya-karya budaya yang merupakan bentuk hasil dari adanya sebuah inspirasi oleh beberapa kebudayaan itu sendiri,
Sehingga misalnya di bagian selatan di Semenanjung Indochina (seperti di Samrong,
Di Battambang yang berada di Negara Kamboja) sampai juga didaerah Semenanjung Melayu (yaitu Sungai Tembeling di daerah Pahang dan juga di Klang di daerah Selangor) hingga sampai ke Nusantara yaitu Negara kita (Indonesia).
Kebudayaan Dongson awal berkembang di Indochina pada masa peralihan dari periode Mesolitik dan periode Neolitik yang kemudian pada periode Megalitik.
Kemudian yang menjadi penyebab pengaruh dalam berkembangnya kebudayaan Dongson hingga meluas sampai ke Negara Indonesia dan kemudian dikenal sebagai peradaban masa kebudayaan Perunggu tepat pada abad sekitar 1000 SM hingga 1 SM.
Hasil dari Penemuan tersebut bisa didapatkan beragam benda-benda dari masa kebudayaan DongSon yang merupakan penemuan penting oleh sebab benda tersebut terbuat dari logam yang ditemukan di beberapa wilayah di Indonesia.
Lalu kemudian pada Budaya perunggu hampir sama dengan gaya Dong Son mulai menyebar luas hingga di kawasan wilayah Asia Tenggara dan di beberapa daerah kepulauan Indonesia.
Seperti nekara, yang menunjukkan adanya sebuah pengaruh yang cukup sangat kuat.
Dan kemudian Nekara dari tipe Heger 1 ini memiliki kecocokan yang indentik dengan nekara yang bagus dan merupakan yang tertua berada di Vietnam.
Kemudian mulai muncul penemuan-penemuan benda perunggu lain yang pada waktu itu ditemukan di wilayah Dong Son serta terdapat juga berbagai kuburan dari hasil penemuan itu.
Misalnya seperti daerah di Vie Khe, kemudian di Lang Cha dan selanjutnya di wilayah Lang Var.
Satu neraka memiliki besar berisi 96 mata bajak dan perunggu bercorang. Nekara yang lebih penting ditemukan di wilayah Indonesia tepatnya di pulau Sangeang dekat daerah Sumbawa yang berisi berbagai hiasan gambar orang yang hampir menyerupai pakaian dinasti Han.
Pengamatan menarik dari berbagai Berner Kempres yang menunjukkan bahwa semua nekara yang telah ditemukan di Bali mempunyai 4 patung katak pada bagian pukulnya.
Untuk menambah hiasan ini yang lebih naturalistik, seperti pada gambar rumah, lembaran lilin tadi langsung bisa ditambah goresan gambar yang kalian kehendaki.
Kemudian lembaran lilin ini, yang telah di hias itu kembali ditutup dengan tanah liat yang memiliki fungsi sebagai cetakan pada bagian luar, setelah itu terlebih dahulu diberi beberapa paku penjaga jarak.
Berikut adalah beberapa meninggalan dari kebudayaan dongson sebagai berikut:
Bejana perunggu yaitu sebuah hasil dari peninggalan di zaman sejarah dengan mulai membentuk seperti sebuah periuk, tapi mempunyai bentuk yang langsing dan gepeng.
Tapi, keduanya punya kesamaan yaitu ada pada hiasan di ukiran yang hampir serupa dan juga sangat indah, yang berupa sebuah gambaran geometri serta bentuk pilin-pilin yang sangat hampir sama dengan huruf “j”.
Penemuan bejana perunggu ini banyak sekali ditemukan didaerah Kerinci, Sumatra Barat dan Madura.
Kapak sepatu atau kapak corong adalah kapak yang terbuat dari perunggu yang bagian atas nya berbentuk corong.
Kapak corong di sebut juga kapak sepatu karena bagian bentuk corong nya dipakai untuk tempat tangkai kayu yang bentuknya menyiku seperti bentuk kaki.
Kapak corong banyak ditemukan di Sumatra Selatan, Jawa, Bali, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Pulau Selayar, dan Daerah sekitar Danau Sentani, Papua.
Ada beberapa contoh arca yang berbentuk patung, seperti seseorang yang sedang menari, menaiki kuda, dan ada yang sedang memegang sebuah busur dan anak panah.
Hasil penemuan arca perunggu atau patung ini banyak sekali ditemukkan pada beberapa wilayah di Nusantara.
Seperti di daerah Bangkina (Riau), Lumajang (Jawa Timur), Bogor (Jawa Barat), dan Kota Palembang.