Pada pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai Kelenjar Hipofisis, berikut pembahasannya.
Apa itu Kelenjar Hipofisis?
Kelenjar hipofisis dikenal juga dengan nama kelenjar pituitari. Julukan untuk kelenjar ini adalah kelenjar master (master of gland). Hal ini karena kelenjar hipofisis merupakan kelenjar yang memproduksi hormon-hormon penting di dalam tubuh.
Letak kelenjar hipofisis ada di otak lebih tepatnya di bawah ventrikel tiga pada dasar tengkorak. Kelenjar ini berukuran kecil seukuran kacang polong. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis dapat berpengaruh ke organ dan juga kelenjar lain.
Dengan kata lain, ketika terjadi masalah pada kelenjar ini maka akan mendatangkan banyak permasalahan kesehatan di tubuh.
Hormon Kelenjar Hipofisis
Ada dua bagian utama pada kelenjar hipofisis yaitu lobus anterior dan lobus posterior. Kedua bagian ini mempunyai fungsi masing-masing terkait dengan hormon yang dihasilkan. Lobus anterior adalah bagian depan kelenjar hipofisis. Sedangkan lobus posterior adalah bagian belakang kelenjar hipofisis.
Bagian lobus anterior berkaitan dengan pertumbuhan, pematangan organ, sistem reproduksi, pigmentasi kulit, dan fungsi tiroid. Hormon yang dihasilkan lobus anterior adalah
- Hormon adrenokortikotropik (ACTH)
- Follicle stimulating hormone (FSH)
- Luteinizing hormone (LH)
- Hormon pertumbuhan (GH)
- Hormon prolaktin
- Hormon tiroksin.
Bagian belakang kelenjar hipofisis yaitu lobus posterior menghasilkan hormon yang berkaitan dengan fungsi ginjal dan produksi ASI, yaitu
- Hormon anti diuretik (ADH)
- Hormon oksitosin.
Gangguan Kelenjar Hipofisis
Ketika kelenjar hipofisis mengalami gangguan maka akan ada banyak gangguan pula pada tubuh. Berikut beberapa gangguan yang muncul ketika kelenjar hipofisis bermasalah:
- Akromegali
Gangguan ini terjadi ketika produksi hormon pertumbuhan melebihi batas normal. Jika kondisi ini terjadi pada anak-anak maka disebut dengan gigantisme. Penderita gigantisme akan mempunyai tinggi dan berat badan di atas rata-rata normal. Faktor utama dari gangguan ini adalah adanya tumor pada kelenjar hipofisis. - Prolaktinoma
Adanya tumor pada kelenjar hipofisis juga dapat menyebabkan homorn prolaktin diproduksi secara berlebihan. Inilah yang disebut dengan prolaktinoma. Pada pria atau wanita yang mengalami kondisi ini biasanya akan bermasalah pada kesuburannya. Pada wanita yang mengalami prolaktinoma terkadang akan mengalami produksi ASI walaupun sedang tidak menyusui. - Sindrom Cushing
Gangguan ini berkaitan dengan produksi hormon kortisol yang terlalu banyak. Penderita gangguan ini akan sering mengalmai cemas, depresi, mudah marah, gangguan menstruasi, dan adanya penumpukan lemak di perut dan belakang leher. - Hipopituitarisme
Ketika kelenjar hipofisis tidak dapat menghasilkan hormon tertentu dalam jumlah yang cukup maka tubuh akan mengalami hipopituitarisme. Misalnya ketika seseorang terkena penyakit diabetes insipidus maka tubuh orang tersebut tidak memproduksi hormon antidiuretic yang cukup. - Tumor Pituitari
Gangguan ini adalah yang paling umum ditemukan. Ada dua jenis tumor pituitari yaitu tumor sekretorik dan tumor non-sekretorik. Ketika jumlah hormon pituitari yang dihasilkan kurang maka akan timbul tumor non-sekretorik, sedangkan ketika jumlah yang dihasilkan berlebih maka akan timbul tumor sekretorik.