Kelenjar Pituitari: Ciri – Fungsi dan Cara Kerjanya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Aktivitas sel, jaringan, dan organ manusia sangat dipengaruhi oleh keberadaan hormon-hormon yang produksi oleh bermacam-macam sistem hormon atau kelenjar. Dari sekian banyak sistem hormon yang ada dalam tubuh manusia, ada satu kelenjar utama yang menaungin sistem hormon manusia yaitu kelenjar pituitari.

Dalam pembahasan kali ini, akan dijabarkan lebih lengkap mengenai kelenjar pituitari yang bertugas memproduksi berbagai hormon penting untuk kelangsungan hidup manusia.

Apa itu Kelenjar Pituitari?

Kelenjar Pituitari

Istilah pituitari sendiri berasal dari kata Pituita yang berarti lendir atau sekret kental. Dan hipofisis berasal dari dua kata, yakni hipo yang artinya dibawah dan physis yang artinya tumbuh. Kelenjar pituitari atau yang dikenal dengan sebutan kelenjar hipofisis ini merupakan kelenjar yang mengendalikan banyak sekali fungsi tubuh.

Kelenjar pituitari merupakan sistem kelenjar kompleks yang memproduksi dan mensekresi hormon peptida. Kelenjar ini terbagi atas 3 bagian, yaitu lobus anterior, intermedia, dan lobus posterior. Seluruh aktivitas dalam kelenjar pituitari adalah dibawah kendali hipotalamus.

Kelenjar pituari juga merupakan kelenjar yang paling banyak memproduksi hormon dalam tubuh manusia. Kelenjar yang terletak di dasar otak besar (hipotalamus) ini juga berperan dalam mengatur kinerja sistem hormon lainnya sehingga kelenjar ini juga dikenal sebagai Master of Glands.

Ciri-ciri Kelenjar Pituitari

Adapun ciri-ciri dari kelenjar pituitari adalah:

  • Berbentuk oval kecil dengan berat sekitar 0,5 gram dengan dimensi normal 10 x 13 x 6 mm.
  • Terletak di dasar otak besar, dekat hidung, yaitu di ronggal sphenoid – sella turcica.
  • Pada bagian atas ditutupi oleh lembaran durameter
  • Terbagi menjadi 3 bagian, yaitu lobus anterior, intermedia dan lobus posterior

Fungsi Kelenjar Pituitari

Sebagai “master of glands”, kelenjar pituitari memiliki sejumlah fungsi penting bagi tubuh, yakni:

  • Memproduksi dan mensekresi berbagai macam hormon penting yang memiliki berbeda-beda.
  • Sebagai pengatur fungsi kelenjar atau sistem endokrin lainnya dengan jalan meneruskan perintah otak kepada kelenjar lainnya untuk mulai memproduksi atau menghentikan produksi hormon
  • Terlibat dalam pengaturan komposisi dan volume cairan tubuh
  • Berperan dalam perubahan berbagai fungsi tubuh, seperti pertumbuhan, reproduksi, dan respon terhadap trauma dan stress.

Cara Kerja Kelenjar Pituitari

Mekanisme kelenjar pituari adalah sebagai berikut:

Pada bagian ini terdapat neurosecretory dan pembuluh darah. Pada neurosecretory ada hormon khusus yang disebut neurohormones. Neurohormones yang berasal dari hipotalamus akan mengalir melalui pembuluh darah menuju sel target yang ada di dalam anterior  dan akan terjadi respon seluler. Selanjutnya anterior akan merespon dan membentuk hormon baru yang akan menyebar melalui pembuluh darah sebagai hormon hipofisis anterior.

Pada bagian posterior  yang menghasilkan hormon oksitosin pada dasarnya tidak diproduksi oleh posterior sendiri, akan tetapi merupakan hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus yang disimpan di dalam hipofisis posterior untuk nantinya dilepaskan ke dalam darah saat diperlukan.

Hormon Yang diproduksi Kelenjar Pituitari

Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari dibedakan berdasarkan bagian yang memproduksinya.

Bagian Lobus Anterior atau Adenohypophysis

Bagian ini dominan mengasilkan hormon  yang berfungsi untuk mengatur pertumbuhan, reproduksi, dan stres. Adapun jenis hormon yang dihasilkannya adalah:

Hormon yang DihasilkanFungsi
STH (Somatotrof Hormone) atau GH (Growth Hormon)Memacu pertumbuhan dan mengatur metabolisme lipid dan karbohidrat.
LTH (Luteotropic Hormone) atau Lactogenic Hormone disebut juga prolactinMenstimulasi kelenjar mammae atau kelenjar susu dalam memproduksi air susu. Merangsang ovarium untuk memproduksi hormon estrogen dan hormon progesteron
SH (Thyroid Stimulating Hormone) atau Thyrotropin. Biasa disebut juga TreotropMemacu sekresi pada kelenjar tiroid
ACTH (Adrenocorticotropic Hormone) atau Adrenotropin atau CorticotropinMemacu kerja kelenjar adrenal
Gonadotropic atau Hormon Kelamin, terdiri atas: FSH (Folicle Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone) atau ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone)FSH berfungsi untuk memengaruhi pembentukan folikel sel ovum dan berperan dalam proses spermatogenesis. LH berfungsi untuk merangsang sekresi hormon testosteron dan proses ovulasi

Bagian Intermedia

Pada bagian ini diproduksi hormon MSH (Melanotropin Stimulating Hormone) atau Intermedin yang berfungsi dalam pembentukan melanin atau pigmen kulit dan mengatur penyebarannya.

Bagian Lobus Posterior atau Neurohipophysis

Hormon-hormon yang dihasilkan pada bagian ini adalah sebagai berikut:

HormonFungsi
Oksitosin  (Oxytocin)Memacu kontraksi otot polos pada dinding uterus saat persalinan serta erangsang kontraksi sel-sel kontraktil pada kelenjar susu
vasopresinMengatur tekanan darah dengan melebarkan atau menyempitkannya atau disebut vasodilatasi.
ADH (Antidiuretic Hormone)Mengatur ekskresi urin dan reabsorpsi air dari tubulus ren.

Masalah Pada Kelenjar Pituitari

Sebagai sistem hormon utama yang mempengaruhi kinerja kelenjar lain dan bertugas menghasilkan sejumlah hormon penting bagi tubuh, gangguan pada kelenjar pituitari tentunya akan menimbulkan banyak masalah serius. Masalah tersebut bisa muncul ketika kelenjar pituitari mensekresi hormon kurang atau lebih dari jumlah normal yang dibutuhkan. Selain itu, gangguan pada kelenjar pituitari juga bisa terjadi akibat beberapa kondisi tertentu seperti:

  • Munculnya tumor atau kanker pada otak besar
  • Pengobatan kemoterapi pada tumor otak
  • Adanya infeksi seperti meningitis, tuberkulosis, atau ensefalitis.

Berikut ini adalah beberapa masalah yang bisa ditimbulkan akibat kinerja kelenjar pituitari yang terganggu:

  • Akromegali, yaitu kelainan pertumbuhan akibat produksi hormon pertumbuhan yang berlebihan. Akibatnya tulang pada beberapa bagian tubuh membesar secara tidak normal.
  • Sindrom Cushing, yaitu kadar kortisol yang tinggi yang mengakibatkan gangguan emosi, disfungsi ereksi, haid tidak teratur, dan obesitas atau sebaliknya, keterlambatan pertumbuhan.
  • Hiperprolaktinemia, yaitu  kondisi kadar prolaktin dalam tubuh yang sangat tinggi. Keadaan ini bisa mengakibatkan menstruasi tidak teratur, vagina kering, dan pertumbuhan rambut yang berlebihan pada wajah dan tubuh.
  • Hipopituitarisme, yakni jumlah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari berada pada kadar di bawah normal. Hal ini bisa mempengaruhi kinerja hormon lainnya seperti hormon adrenal dan juga hormon tiroid.

Kesimpulan Pembahasan

Kesimpulan yang bisa diambil dari pembahasan yang telah disampaikan di atas adalah:

  • Kelenjar pituitari atau kelenjar hipofisis merupakan kelenjar utama yang mempengaruhi kinerja kelenjar-kelenjar lainnya, sehingga kelenjar ini dikenal juga dengan sebutan Master of Glands.
  • Kelenjar pituitari menghasilkan sejumlah hormon penting yang berfungsi untuk berbagai proses tubuh, seperti pertumbuhan, reproduksi, respon terhadap stres, juga hormon-hormon yang memacu kerja kelenjar lain.
  • Kelenjar pituitari terdiri dari 3 bagian, yaitu lobus anterior, intermedia, dan lobus posterior.
  • Gangguan yang terjadi pada kelenjar pituitari bisa menimbulkan sejumlah masalah dalam tubuh, seperti akromegali, sindrom chusing, masalah pada organ reproduksi dan sebagainya.
fbWhatsappTwitterLinkedIn