Biologi

Kelenjar Keringat : Pengertian, Jenis, dan Fungsi

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Saat kita berolahraga, salah satu respon tubuh kita adalah mengeluarkan keringat atau berkeringat. Namun tahukah kamu dari mana asal keringat itu? Keringat tersebut merupakan cairan tubuh yang dihasilkan oleh kelenjar keringat.

Keringat yang keluar dari tubuh tersebut adalah cara tubuh dalam mendinginkan suhu internal yang mengalami kenaikan.

Tidak hanya saat berolahraga saja, kita juga bisa mengeluarkan keringaat saat demam atau merasa cemas. Pada kali kita akan membahas mengenai kelenjar keringat, berikut ini penjelasan selengkapnya.

Pengertian Kelenjar Keringat

Keringat adalah cairan tubuh alami yang di dalamnya mengandung sejumlah kecil amoniak, urea, garam dan juga gula. Tubuh kita mempunyai 3 juta keringat yang tersebar di seluruh bagian tubuh.

Kelenjar keringat merupakan alat ekskresi dan homeostatis yang berperan penting pada mamalia, termasuk manusia.

Kelenjar keringat sering dikenal dengan sebutan sudorifeous. Kelenjar ini berperan untuk mengekskresikan keringat dan beberapa zat sisa melalui pori-pori.

Jenis Kelenjar Keringat

Kelenjar keringat itu sendiri memiliki dua jenis yaitu kelenjar ekrin dan apokrin. Berikut ini perbedaan antara kelenjar ekrin dan apokrin.

Kelenjar Ekrin

Kelenjar ekrin merupakan kelenjar keringat yang terletak di hampir seluruh permukaan tubuh seperti dahi, kulit kepala, punggung, wajah, perut, kaki sampai telapak tangan dan telapak kaki.

Kelenjar ini berada di dalam kulit dan strukturnya melingkar di mana telah dilengkapi oleh saluran yang menyebar di pori-pori kulit. Ukuran kelenjar ekrin sekitar 0,05 mm hingga 0,1 mm.

Bagian sekresi kelenjar ekrin dapat ditemukan yang letaknya jauh di dalam dermis kulit dan memiliki dua jenis sel sekretori, yaitu :

  • Sel bening yang memiliki fungsi utama yaitu untuk menghasilkan elektrolit dan air.
  • Sel gelap yang berfungsi untuk melepaskan zat makromolekul yang ditemukan di dalam keringat.

Kelenjar ekrin berfungsi untuk homeostatis suhu tubuh yakni membantu suhu tubuh agar tidak terlalu panas. Selain itu, kelenjar ini juga dapat mengeluarkan keringat akibat adanya rangsangan emosional seperti stres.

Maka dari itu, tak jarang kita melihat atau merasakan sendiri saat stres mengeluarkan keringat di dahi atau bagian tubuh lainnya.

Adapun jenis keringat yang dihasilkan tersebut bersifat hipotonik dan beberapanya terdiri dari air, antibodi, sedikit garam, sisa metabolisme dan dermicidin. Karakteristik dari kelenjar keringat ekrin ini dapat kita lihat melalui ciri keringatnya, sebagai berikut:

  • Keringat lebih cenderung encer
  • Keringat tidak berwarna (bening)
  • Keringat tidak berbau

Meskipun sebagian besar keringat yang dihasilkan oleh kelenjar ekrin ini bening dan air, akan tetapi keringat ekrin tersebut tidak terasa seperti air pada umumnya. Hal ini dikarenakan keringat ekrin mengandung campura sedikit garam, urea, ammonia dan protein.

Kelenjar Apokrin

Kelenjar apokrin merupakan kelenjar yang berkaitan dengan folikel rambut dan biasanya terus-menerus mengeluarkan keringat berlemak ke dalam tubulus kelenjar. Kelenar ini memiliki ukuran sekitar 1 hingga 5 mm dan dapat ditemukan di beberapa bagian tubuh tertentu.

Kelenjar ini berada seperti ketiak, kelopak mata, selangkangan, lubang hidung, payudara, salura telinga hingga alat kelamin. Bentuknya tidak melingkar seperti kelenjar ekrin, namun banyak dari gulungan kelenjar ini bergabung untuk membentuk jaringan tubular.

Meskipun demikian, kelenjar ini memiliki segmen sekretori dan saluran menuju pori-pori kulit. Akan tetapi ukuran kelenjar ini lebih besar dibandingkan kelenjar ekrin.

Berdasarkan penjelasan Lindsay B. Baker dalam Physiology of Sweat Glands Function (2019) dikutip oleh Kompas.com mengemukakan kelenjar apokrin berfungsi untuk memproduksi feromon atau bau badan. Biasanya pada mamalia yang berbau badan bermanfaat untuk menarik lawan jenis.

Akan tetapi pada manusia sendiri masih belum diketahui fungsinya. Kelenjar ini diketahi tidak aktif bekerja hingga tubuh mengalami masa pubertasnya. Biasanya, keringat yang dihasiklan lebih kental dibandingkan keringat ekrin karena mengandung lemak.

Selain itu, kelenjar ini juga berwarna kuning dan mempunyai bau. Kelenjar inilah yang menyebabkan bau badan pada manusia. Namun pada kenyataannya, keringat yang dihasilkan kelenjar apokrin sebetulnya tidak memiliki bau.

Hanya saja karena disebabkan ketika sekresi keringat apokrin telah bercampur dengan bakteri yang hidup di kulit, sehingga menghasilkan bau yang tidak sedap.

Fungsi Kelenjar Keringat

Kelenjar keringat memiliki peranan yang sangat penting bagi tubuh. Adapun fungsi kelenjar keringat sebagai berikut:

  • Menjaga Suhu Tubuh

Seperti yang dijelaskan di awal, berkeringat adalah kegiatan tubuh untuk menormalkan suhu saat mengalami kenaikan. Ini merupakan fungsi utama dari kelenjar keringat. Ketika tubuh merasakan suhu panas yang berlebih, maka kelenjar ini akan bereaksi dengan mengeluarkan air ke permukaan kulit.

Hal ini bertujuan untuk mendinginkan kulit dan aliran darah yang ada di bawah kelenjar. Ini merupakan cara kerja kelenjar keringat untuk mengurangi panas berlebih yang bisa berdampak buruk bagi tubuh.

  • Mematikan Bakteri Jahat

Selain untuk menormalkan atau menjaga suhu tubuh, kelenjar keringat juga berfungsi untuk mematikan bakteri. Infeksi bateri di kulit bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan seperti bisul, impetigo, eritrasma, selulitis dan sebagainya.

Oleh sebab itu, kelenjar ini bertugas untuk membantu tubuh dalam menyingkirkan bakteri tersebut. Glikoprotein pada keringat yang dihasilkan oleh kelenjar keringat akan mengikat bakteri dan membuangnya keluar dari dalam tubuh.

  • Membuang Zat Racun

Seperti yang kita ketahui, ada banyak sekali zat berbahaya dengan mudah masuk ke dalam tubuh. Misal, karena polusi, makanan, minuman, kosmetik dan sebagainya. Biasanya, racun di dalam tubuh akan dibuang melalui feses dan urin.

Namun ada pendapat bahwa kelenjar keringat juga ikut berperan dalam membuang zat racun tersebut melalui keringat. Zat beracun yang bisa dibuang dengan keringat seperti logam berat dan senyawa berbahaya (BPA dan beberapa jenis PCB).

  • Melumasi Kulit dan Rambut

Kelenjar ini memiliki keterkaitan dengan kelenjar minyak di kulit. Dengan bantuan sebum atau minyak alami kulit, maka keringat yang dihasilkan akan berfungsi untuk melumasi dan melembabkan kulit dan rambut supaya tidak mudah kering dan rusak.

  • Mengurangi Stres

Tanpa kita sadari, sebenarnya keringat yang keluar dari tubuh bermanfaat untuk mengurangi rasa stres yang sedang kita hadapi. Itu sebabnya mengapa ketika sedang stres sangat disarankan untuk melakukan berbagai aktivitas salah satunya adalah dengan berolahraga.

Hal ini dikarenakan olahraga dapat mengeluarkan hormone endokrin dan bahan kimia lainnya yang ada di dalam tubuh secara alami melalui cairan keringat. Sehingga stres yang dirasakan pun sedikit berkurang.

  • Mengatasi Berbagai Penyakit Ringan

Fungsi kelenjar keringat lainnya adalah mengatasi penyakit ringan. Misal, saat kamu sedang demam dan tubuh kamu mengeluarkan banyak keringat, maka hal ini menandakan bahwa demammu akan segera turun.
Hal ini karena keringat diproduksi untuk menormalkan suhu tubuh. Keluarnya keringat menjadi isyarat bagi sistem imun tubuh agar bisa melawan penyakit yang sedang menghampiri tubuh kita.