Biologi

Kelenjar Ludah : Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Struktur

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Setiap manusia telah diberikan banyak kelebihan oleh Tuhan untuk keberlangsungan hidupnya. Salah satunya adalah kelenjar ludah atau air ludah yang diproduksi oleh kelenjar ludah. Meskipun sering kali dianggap kotor, namun ternyata air liur memiliki manfaat yang sangat baik untuk tubuh kita, lho.

Maka dari itu, pada artikel kali ini kita akan membahas terkait kelenjar ludah yakni pengertian, jenis, fungsi, hingga kelainannya. Berikut ini penjelasan selengkapnya.

Pengertian Kelenjar Ludah

Kelenjar ludah atau biasa disebut pula dengan kelenjar saliva adalah kelenjar eksokrin pada manusia yang berperan dalam memproduksi air liur. Kelenjar ludah merupakan suatu kelenjar di dalam tubuh yang mempunyai saluran sendiri.

Selain manusia, makhluk hidup lainnya seperti hewan serangga memiliki kelenjar ludah yang berperan untuk menghasilkan protein bagi tubuh. Sekitar 99% kandungan air liur didominasi oleh air dan 1% lainnya mengandung bahan padat berupa protein dan elektrolit.

Kandungan elektrolit yang ada di dalam air ludah seperti Magnesium, klorida, kalium, natrium, bikarbonat dan Fosfat. Selain elektrolit dan protein, air ludah yang diproduksi oleh kelenjar ludah juga mengandung enzim.

Enzim tersebut mencakum enzim amilase, lisozim, laktoferin hingga lipase. Enzim-enzim tersebut berperan dalam sistem pencernaan. Sehingga proses pencernaan di dalam tubuh manusia dapat berjalan dengan lancar.

Jenis Kelenjar Ludah

Kelenjar ludah ini memiliki empat jenis yang perlu diketahui, sebagai berikut:

  • Kelenjar Parotis

Kelenjar ini merupakan kelenjar air ludah yang paling besar pada tubuh manusia. Kelenjar parotis terletak di bawah telinga tepatnya di rahang atas di antara ramus mandibularis dan processus mastoideus. Ukurannya sekitar 6×3 cm dengan berat berkisar 15-30 gram.

Kelenjar ini memiliki dua pasang dan menyekresikan air liur melalui saluran atau ductus yang disebut dengan ductus Stensen dan kemudian dialirkan menuju rongga mulut. Adapun air liur yang dihasilkan berbentuk cair. Sebanyak 25% air liur yang ada pada mulut manusia berasal dari kelenjar parotis.

  • Kelenjar Submandibularis

Kelenjar ludah lainnya yang juga berperan penting dalam menghasilkan ludah adalah kelenjar submandibular. Meskipun bentuknya tidak sebesar kelenjar parotis, akan tetapi kelenjar ini mampu menyumbangkan sekitar 70% air liur pada mulut manusia.

Sama seperti kelenjar parotis, kelenjar ini juga sepasang yang berada di rahang bawah. Air liur yang diproduksi adalah campuran dari serosa dan mukosa yang dialirkan ke mulut melalui ductus Wharton.

  • Kelenjar Sublingual

Dibandingkan dua sebelumnya, kelenjar sublingual adalah kelenjar mayor yang ukurannya paling kecil dengan berat sekitar 2-4 gram. Kelenjar ini terletak di bawah lidah dekat dengan kelenjar subamdibularis.

Kelenjar sublingual dapat menyumbangkan sekitar 5% air liur dari seluruh jumlahnya yang masuk ke rongga mulut. Selain itu, kelenjar ini juga tidak memiliki kapsula fascial yang jelas dan juga saluran dominan. Namun setidaknya terdapat drainase yakni 10 duktus kecil atau disebut dengan ductus rivinus.

  • Kelenjar ludah Minor

Kelenjar ludah juga memiliki kelenjar minor di mana kebutuhannya dalam jumlah sedikit. Walaupun sedikit, kelenjar ini memiliki sekitar 600 kelenjar. Sebagian besarnya terletak di dalam lapisan lamina propria mukosa oral dengan ukuran diameter satu kelenjar sekitar 1-2 mm.

Selain itu, kelenjar ludah minor juga memiliki sejumlah sel asini yang terhubung dalam lobukus kecil. Adapun sekresi utamanya adalah mukus.

Fungsi Kelenjar ludah

Kelenjar ludah memiliki fungsi utama untuk menghasilkan air liur atau air ludah (saliva) ke dalam rongga mulut. Berikut ini fungsi dari kelenjar ludah :

  • Menghasilkan enzim amilase yang berfungsi untuk mengubah komponen amilum menjadi maltosa.
  • Mempermudah dalam proses mengunyah dan menelan. Sehingga makanan dapat lebih mudah dihancurkan oleh lambung.
  • Air liur yang dihasilkan berfungsi untuk membantu dalam melindungi mulut, mencerna makanan, membunuh bakteri hingga menjaga keadaan mulut.
  • Mengontrol pH mulut agar tidak terlalu asam.
  • Membantu lidah bergerak untuk berbicara ataupun mengunyah.
  • Membantu dalam melindungi gigi agar tidak keropos dan menderita karang gigi.
  • Mencegah dehidrasi mulut dan menjaga kelembaban bibir agar tidak kering. Hal ini tentu akan mencegah bibir pecah-pecah.
  • Memperlambat proses pembusukan makanan yang tersisia pada gigi.

Struktur Kelenjar ludah

Kelenjar ludah termasuk organ eksokrin karena mempunyai saluran yang menjadi penghubung yang membawa hasil sekresina tersebut hingga ke tempat tujuannya. Selain itu, kelenjar ini juga disusun oleh jaringan epitel dan jaringan ikat.

Dinding kelenjar ludah merupakan jaringan epitel yang juga dikelilingi oleh jaringan ikat. Jaringan ikat ini mengelilingi pada bagian luarnya sehingga sering disebut dengan kapsul. Sementara jaringan ikat yang membagi kelenjar air liur menjadi lobus-lobus di bagian dalam yang dikenal dengan istilah septa.

Pada bagian kapsul dan septa inilah memiliki pembuluh darah dan saraf yang menyuplai kelenjar air luar. Di dalam kelenjar ludah terdapat sel epitel yang berperan untuk menghasilkan air liur di mana disebut dengan sel sekretori.

Sel sekretori tersebut pun memiliki dua jenis yakni sel mukus dan sel serous. Sel mukus berperan dalam menghasilkan cairan mukus sementara sel serous berperan dalam menghasilkan cairan serosa.

Penyakit Kelenjar ludah

Jika kelenjar ludah tidak berfungsi dengan baik, tentu akan menyebabkan berbagai penyakit. Gejalanya biasanya ditandai dengan mulut kering, demam, merasakan nyeri, pembengkakan hingga ludah terasa tidak enak.

Salah satu penyakit yang sering terjadi adalah kanker kelenjar ludah. Kanker kelenjar ludah merupakan penyakit tumor ganas yang berawal pada salah satu kelenjar ludah. Sebagian besar tumornya adalah tumor jinak.

Kanker ini terbagi ke dalam beberapa jenis yakni:

  • Karsinoma mucoepidermoid yakni jenis kanker yang paling sering terjadi pada manusia dan terjadi di kelenjar parotis.
  • Karsinoma kistik adenod yakni kanker yang tubuh secara perlahan dan menyebar hingga sepanjang saraf.
  • Adenokarsinoma yakni kanker yang berawal pada sel-sel kelenjar ludah. Namun penyakit ini termasuk yang jarak terjadi.

Kanker kelenjar ludah timbul akibat adanya perubahan (mutase) genetic pada sel kelenjar ludah. Akan tetapi, hingga saat ini masih belum diketahui penyebab pasti dari perubahan tersebut. namun terdapat beberapa faktor yang bisa memicu seseorang terjangkit kelenjar ludah seperti usia (usia lanjut lebih rentan terjangkit), pernah terkena paparan radiasi, mempunyai keluarga yang memiliki riwayat kanker, kebiasaan meroko dan meminum alcohol, kurang mengonsumsi makanan bernutrisi dan lain sebagainya.

Adapun gejala yang akan ditimbulkan bagi penderita kanker kelenjar ludah seperti memiliki benjolan tanpa sakit di sekitar rahang, leher ataupun mulut, pipi membengkak, sebagian wajah mengalami mati rasa, keluar cairan dari dalam telinga, mengalami nyeri yang berkelanjutan hingga sulit untuk menelan atau membuka mulut lebar-lebar.