Ekonomi

Keterlibatan Kerja: Pengertian – Dimensi dan Contohnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Di dalam dunia kerja pasti ada beberapa karyawan yang rajin dan bertanggung jawab dengan apa yang ia kerjakan. Namun, disamping itu juga ada beberapa karyawan yang bahkan berangkat kerja saja sudah malas-malasan dan sering sekali telat.

Usaha karyawan untuk dapat melibatkan dirinya secara penuh kepada pekerjaan dan perusahaan merupakan keterlibatan kerja. Karyawan yang memiliki keterlibatan kerja yang tinggi biasanya akan sering lebih semangat untuk bekerja dan mengasah kemampaunnya di dalam bidang pekerjaan.

Pengertian Keterlibatan Kerja

Menurut Para Ahli

  • Robbins
    Keterlibatan kerja adalah sebuah derajat dimana orang dikenal dari pekerjaannya, berpartisipasi aktif di dalamnya dan menganggap prestasinya penting untuk harga diri.
  • Davis dan Newstrom
    Keterlibatan kerja adalah sebuah keterlibatan mental dan emosional orang orang dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk memberikan kontribusi kepada tujuan kelompok dan berbagai tanggung jawab pencapaian tujuan itu.
  • Hiriyappa
    Keterlibatan kerja adalah tingkat sampai sejauh mana individu mengidentifikasikan dirinya dengan pekerjaannya, secara aktif berpartisipasi di dalamnya dan menganggap performansi yang dilakukannya penting untuk keberhargaan dirinya.
  • Umam
    Keterlibatan kerja adalah derajat seseorang secara psikologis mengartikan dirinya dengan pekerjaan dan menganggap tingkat kinerjanya sebagai hal penting bagi harga diri.
  • Patchen
    Keterlibatan kerja yang tinggi akan menunjukkan perasaan solidaritas yang tinggi terhadap perusahaan dan mempunyai motivasi kerja internal yang tinggi.
  • Kanungo
    Keterlibatan kerja adalah tingkat sejauh mana karyawan menilai bahwa pekerjaan yang dilakukannya memiliki potensi untuk memuaskan kebutuhan kebutuhannya sebagai hasil dari proses identifikasi psikologis yang dilakukan karyawan terhadap tugas tugas yang bersifat khusus atau pekerjaannya secara umum yang mana proses tersebut bergantung pada sejauh mana kebutuhan kebutuhan, baik intrinsik maupun ekstrinsik, dirasa penting.
  • Prasetyo
    Keterlibatan kerja adalah salah satu variabel yang dapat digunakan untuk memprediksi kondisi di dalam organisasi, seperti tingkat absenteeism dan turnover.
  • Lodahl dan Kejner
    Keterlibatan kerja adalah internalisasi nilai nilai tentang kebaikan pekerjaan atau pentingnya pekerjaan bagi keberhargaan seseorang.
  • Brown
    Keterlibatan kerja merujuk pada tingkat dimana seseorang secara psikologis memihak kepada organisasinya dan penting pekerjaan bagi gambaran dirinya.
  • Luthans
    Keterlibatan kerja adalah terjadi jika anggota organisasi menempatkan dirinya dalam peran fisik, kognitif dan emosional selama bekerja.

Secara Umum

Keterlibatan kerja merupakan peran atau sebuah usaha yang dilakukan oleh para karyawan di dalam melakukan pekerjaan dan menganggap pekerjaan itu penting sehingga ia segera menyelesaikannya dan bertanggung jawab terhadap apa yang ia kerjakan.

Karakteristik Keterlibatan Kerja

Karakteristik keterlibatan kerja dapat dibedakan menjadi 2 kategori yaitu karakteristik karyawan yang memiliki keterlibatan kerja tinggi dan karakteristik karyawan yang memiliki keterlibatan kerja rendah. Berikut ini penjelasan dari kedua kategori karakteristik tersebut yaitu:

Karakteristik Karyawan yang Memiliki Keterlibatan Kerja Tinggi

  • Karyawan memiliki motivasi yang besar untuk bekerja.
  • Karyawan yang menghabiskan seluruh waktunya untuk bekerja.
  • Karyawan yang selalu memberikan yang terbaik di setiap hasil pekerjaan yang dikerjakannya.
  • Karyawan yang selalu memberikan usaha yang terbaik pada setiap pekerjaannya.
  • Karyawan yang puas dengan pekerjaan yang dilaksanakannya dan senantiasa belajar untuk mengasah keahliannya
  • Karyawan yang memiliki kepedulian tinggi pada pekerjaan dan perusahaan tempat dimana ia bekerja.

Karakteristik Karyawan yang Memiliki Keterlibatan Kerja Rendah

  • Karyawan yang tidak puas dengan pekerjaannya saat ini dan merasa gelisah setiap ia bekerja.
  • Karyawan yang tidak memiliki motivasi kerja dan bekerja dengan malas malasan.
  • Karyawan yang tidak puas dengan pekerjaan dan perusahaan.
  • Karyawan yang tidak memiliki keinginan untuk memajukan dan mengembangkan, baikt itu kemampuan atau perusahaan.
  • Karyawan yang memiliki tingkat absen tinggi dan sering tidak masuk kerja tanpa alasan yang pasti.
  • Karyawan yang tidak memiliki sebuah komitmen terhadap pekerjaan dan perusahaan.

Dimensi Keterlibatan Kerja

Terdapat 3 dimensi yang berada di dalam keterlibatan kerja yaitu rasa aman, perasaan berarti dan perasaan ketersediaan. Berikut ini penjelasan mengenai ketiga dimensi keterlibatan kerja yaitu:

  • Rasa Aman
    Rasa aman ini dapat ditunjukkan oleh para karyawan jika mereka tidak takut dengan pekerjaan yang ada. Selain itu lingkungan sekitar yang menyenangkan yang menyebabkan timbulnya rasa aman pada diri karyawan.
  • Perasaan Berarti
    Di dalam hal ini karyawan menganggap pekerjaan yang sedang dilakukannya saat ini berarti atau bernilai. Sehingga ia menyelesaikan dan bertanggung jawab atas hasil dari pekerjaannya.
  • Perasaan Ketersediaan
    Di dalam hal ini seseorang merasakan beberapa sumber yang dapat memberikan ketersediaan bagi para karyawannya. Beberapa fasilitas kerja yang bagus, teman kantor yang menyenangkan dan lainnya.

Aspek Keterlibatan Kerja

  • Berpartisipasi Aktif dalam Pekerjaan
    Dalam hal ini semua pekerja atau karyawan diberikan kesempatan untuk berkreasi sesuai dengan ide ide yang dimilikinya saat ini. Hal tersebut dapat berguna untuk perkembangan dan kemajuan kemampuan karyawan di dalam bekerja.
  • Pekerjaan merupakan Minat Hidup
    Jika semua orang berpikir bahwa pekerjaan merupakan minat utama dari hidup maka semua pekerja akan masuk ke dalam keterlibatan kerja. mereka akan menghabiskan seluruh waktu dan tenaga yang dipunyai untuk bekerja.
  • Perfoma Penting terhadap Harga Diri
    Seseorang yang memiliki keterlibatan kerja tinggi selalu berusaha untuk menganggap pekerjaan itu penting. Oleh karena itu, ia harus berusaha untuk menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu dan sebaik mungkin.
  • Kinerja Konsisten dengan Konsep Diri
    Seseorang yang memiliki keterlibatan kerja akan memiliki konsentrasi yang tinggi dan konsisten terhadap pekerjaannya.

Faktor yang Mempengaruhi Keterlibatan Kerja

Terdapat 2 faktor yang mempengaruhi keterlibatan kerja yaitu variabel personal dan variabel situasional. Berikut ini penjelasan dari kedua faktor tersebut yaitu:

  • Variebel Personal
    Variabel personal ini merupakan faktor yang berada pada diri pekerja itu sendiri. Variabel personal ini di dalamnya dapat berupa dua variabel lainnya yaitu variabel demografi dan variabel psikologis. Variabel demografi misalnya usia, pendidikan, jenis kelamin dan lainnya. Variabel psikologis yaitu usaha kerja, absensi dan lainnya.
  • Variabel Situasional
    Variabel situasional ini merupakan variabel yang berasal dari luar diri para pekerja. variabel ini bisa berpengaruh pada keterlibatan kerja yang meliputi pekerjaan, organisasi dan sosial budaya.

Contoh Keterlibatan Kerja

Adi adalah seorang pekerja kantoran yang setiap hari senin hingga sabtu berangkat untuk bekerja. Adi adalah orang yang rajin dan disiplin. Setiap pekerjaan yang diberikan oleh pimpinan kepadanya selalu dikerjakan dengan baik dan benar. Selain itu ia juga menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan tepat waktu.

Adi senang jika bekerja dan mengasah berbagai kemampuan yang berada di dalam dirinya untuk kemajuan dari perusahaan.