Daftar isi
Bintang ialah bagian dari benda luar angkasa yang memancarkan cahaya nya sendiri. Uraian cahaya bintang yang didapatkan dengan menggunakan spektograf atau prisma objektif disebut sebagai spektrum bintang. Spektrum bintang tersebut memiliki kuat garis serapan yang berbeda-beda.
Itu lah yang digunakan oleh para astronom untuk mengelompokkan bintang-bintang yang ada di langit. Pengelompokan bintang berdasarkan spektrumnya pertama kali dilakukan oleh ahli astronomi Italia bernama Angelo Secchi pada tahun 1860 an. Pada saat itu Secchi membedakanya menjadi 4 macam. Pengelompokan ini semakin berkembang pada tahun 1880 oleh Williamina P. Fleming, Antonia C. Maury, dan Annie Jump Cannon.
Kelompok bintang bertambah semakin banyak dan diberi tanda dengan menggunakan huruf. Pengelompokan ini juga melibatkan suhu permukaan dan dengan urutan non-alfabetik. Berdasarkan spektrumnya bintang dikelompokkan menjadi O, B, A, F, G, K, M. Sedangkan sub-kelas bintang ditandai dengan menggunakan angka 0-9. Berikut ini adalah tipe atau klasifikasi bintang berdasarkan spektrumnya.
1. Bintang Kelas O
Bintang Kelas O adalah tipe bintang dengan spektrum warna biru atau putih kebiruan. Biasanya bintang tipe ini memiliki suhu permukaan berkisar antara 25.000 Kelvin–50.000 Kelvin atau bisa juga lebih besar. Pada bintang jenis ini garis helium terionisasi muncul dalam spektrum. Bintang ini pada umumnya memiliki umur yang singkat.
Selain mengeluarkan cahaya yang sangat terang bintang ini juga cukup berbahaya karena memiliki radiasi yang cukup besar setara dengan ultraviolet. Tipe bintang ini cukup langka dengan perbandingan 1 : 3.000.000. Contoh yang termasuk ke dalam tipe ini adalah bintang Mu Columbae yang ada di konstelasi Columba dan bintang-bintang yang ada di Sabuk Orion.
2. Bintang kelas B
Tipe bintang yang kedua adalah bintang kelas B diperuntukkan bagi yang memiliki suhu sekitar 10.000 Kelvin–25.000 Kelvin. Bintang tipe kelas ini memiliki warna yang sama dengan tipe O yakni biru hanya saja garis hidrogen lebih tajam. Selain itu bintang ini memiliki helium netral dan oksigen yang terionisasi.
Sama halnya seperti bintang kelas O, bintang kelas B juga memiliki waktu yang singkat. Tipe bintang ini juga cukup jarang ditemukan dengan perbandingan 1 : 800 bintang adalah bintang tipe kelas. Bintang kelas ini yang terdekat dengan Bumi adalah bintang Regulus yang berlokasi di 80 tahun cahaya. Contoh lainnya bintang tipe ini adalah Rigel dan Spica.
3. Bintang Kelas A
Tipe bintang selanjutnya adalah tipe bintang kelas A yang berisikan bintang-bintang dengan suhu 7.500 K–11.000 K. Bintang ini memiliki penampilan berwarna putih atau kebiru-biruan dan merupakan bintang yang paling umum dilihat oleh mata telanjang.
Tipe bintang ini memiliki garis bilmer yang terlihat kuat karena suhu yang tidak begitu panas sehingga atom yang terdapat pada atmosfer bersifat netral.
Selain garis balmer bintang tipe ini juga terdapat garis logam terionisasi. Pada spektrum bintang tipe A juga terdapat adanya logam magnesium, silikon, besi dan kalsium yang terionisasi. Bintang tipe A tidak memiliki sinar X karena tidak memiliki zona konvektif dan dinamo magnetik. Dari seluruh bintang yang ada di luar angkasa, 0,16 persen adalah tipe bintang A. Contoh bintang tipe A adalah Altair, Sirius, dan Vega.
4. Bintang Kelas F
Pada tipe selanjutnya disebut sebagai bintang Tipe F yakni yang memiliki temperatur 6.000 K sampai 7.500 K. Bintang ini berwarna putih sedikit kekuningan dan memiliki spektrum yang tidak begitu kuat seperti tipe A. Pada umumnya bintang tipe ini berukuran 1,0 sampai 1,4 dari massa Matahari.
Pada tipe bintang ini terdapat beberapa logam yang terionisasi antara kain besi dan kalsium. Populasi bintang tipe di luar angkasa sekitar 3,1 persen. Contohnya adalah Procyon A, Gamma Virginis A dan B, dan KIC 8462852.
5. Bintang Kelas G
Bintang tipe G adalah yang memiliki suhu permukaan berkisar antara 5000K–6000K dengan warna kuning. Bintang ini dikenal juga dengan sebutan bintang katai kuning atau yellow dwarf. Ukurannya yakni berkisar antara 0,9 sampai 1,1 dari massa Matahari.
Garis balmer pada tipe ini lebih lemah dari tipe F namun garis ion logam dan logam netral lebih kuat. Populasi tipe ini cukup banyak di luar angkasa yakni sekitar 8 persen dan merupakan bintang yang paling sering diamati para ilmuwan. Matahari adalah contoh dari bintang tipe G yang paling dekat dengan Bumi. Contoh bintang kelas G lainnya adalah Alpha Centauri, Tau Ceti, Capella and 51 Pegasi.
6. Bintang Kelas K
Bintang kelas K adalah kelompok bintang yang memiliki temperatur 3,500 sampai 5,000 K. Bintang-bintang tipe kelas ini memiliki massa sebesar 0,5 sampai 0,8 dari matahari. Karena ukurannya yang kerdil dan berwarna oranye bintang ini kerap disebut sebagai bintang kerdil oranye.
Garis Balmer yang dimiliki bintang tipe ini sangat lemah begitu juga dengan garis ion logamnya. Meskipun demikian bintang kelas K ini memiliki umur yang lebih panjang serta lebih stabil. Oleh sebab itu para ahli menjadi bintang tipe K sebagai objek penelitian mereka untuk mengidentifikasi kehidupan di luar Bumi.
Untuk saat ini telah ada 43 bintang tipe K yang telah di temukan yang dekat dengan Bumi sehingga dapat terlihat dengan mata telanjang. Contohnya adalah Arcturus, Epsilon Eridani, Epsilon Indi, J1407, Alpha Centauri B, Aldebaran dan TW Hydrae.
7. Bintang Kelas M
Tipe bintang yang terakhir adalah kelas M yakni bintang-bintang dengan temperatur kurang dari 3.500 Kelvin atau biasanya berkisar antara 2,400 K sampai 3,790 K. Memiliki warna merah dan ukurannya 0,08–0,045 dari Matahari.
Bintang masuk ke dalam kelas ini adalah bintang katai merah. Spektrum kelas M memiliki garis molekul diatomik TiO, VO dan MgH yang lemah sehingga tidak ditemukan adanya garis absorpsi hidrogen sama sekali.
Serupa dengan bintang kelak K, bintang kelas ini juga memiliki usia yang relatif panjang. Namun bintang ini memiliki massa dan luminositas yang rendah. Bintang-bintang yang termasuk sebagai bintang kelas M antara lain Antares A, Betelgeuse, Mu Cephei, Westerlund 1-26, VV Cephei A, Betelgeuse VY Canis Majoris, dan UY Scuti.