Daftar isi
Manusia sebagai mahkluk sosial tak bisa hidup tanpa sesamanya, hubungan dan interaksi sosial adalah naluri manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Interaksi dan hubungan sosial di antara manusia terjadi di dalam kelompok-kelompok sosial.
Kelompok sosial merupakan himpunan manusia yang melakukan timbal balik, memiliki harapan dan tujuan yang sama dan memiliki kesadaran yang sama sebagai anggota kelompok. Ada beberapa syarat yang harus terpenuhi sehingga sebuah kelompok dikatakan sebagai kelompok sosial, antara lain:
Sebuah kelompok sosial juga memunculkan beberapa ciri-ciri berikut:
Jenis-jenis kelompok ada beberapa macam, beberapa ahli mengklasifikasikannya berdasarkan beberapa hal seperti persamaan tujuan dan ikatan yang sama. Berikut penjelasannya.
Kelompok sosial menurut Emile Durkheim terbagi menjadi 2, yaitu kelompok yang mendasarkan pada solidaritas mekanis dan kelompok yang mendasarkan pada solidaritas organis.
Kelompok ini adalah kelompok yang ada pada masyarakat yang masih sederhana, di dalam kelompok solidaritas mekanis ini, persamaan perilaku dan sikap menjadi ikatan kelompok ini, sehingga tidak dibenarkan adanya perbedaan. Sedangkan semua anggotanya memiliki peranan yang sama, sehingga ketidak hadiran salah satu anggotannya bisa digantikan oleh anggota yang lain.
Jenis kelompok sosial ini menganut collective conscience atau suatu kesadaran bersama yang terikat dengan kepercayaan, perasaan kelompok dan sifatnya memaksa. Contoh kelompok solidaritas mekanis ini adalah masyarakat tradisional misalnya kelompok suku Badui.
Dalam kelompok ini yang diutamakan adalah persamaan perilaku dan sikap sehingga perbedaan tidak dibenarkan. Seluruh warga masyarakat diikat oleh apa yang dinamakan ‘collective conscience‘.
Collective conscience adalah suatu kesadaran bersama yang mencakup keseluruhan kepercayaan dan perasaan kelompok, bersifat ekstrem serta memaksa.
Kelompok ini adalah kelompok yang sudah terbentuk dari sebuah masyarakat yang kompleks, sudah mengenal pembagian kerja dan disatukan oleh kebergantungan di antara anggotanya.
Anggota kelompok solidaritas organis menjalankan dan memiliki peranan yang berbeda, sehingga tiap-tiap anggotanya memiliki ketergantungan. Ikatan utama yang mempersatukan adalah adanya kesepakatan-kesepakatan yang terjalin di dalam kelompok.
Menurut Cooley, kelompok sosial diklasifikasikan berdasarkan makna kelompok bagi anggotanya dan terbagi atas dua jenis.
Kelompok pertama yaitu kelompok primer, yaitu kelompok yang terwujud karena hubungan yang akrab karena anggota-anggotanya sudah berproses bersama-sama dalam jangka waktu yang lama. Di dalam Kelompok primer, hubungan antara anggotanya bersifat informal namun setia, contoh paling mudah adalah keluarga.
Di dalam kelompok sekunder, hubungan antara anggotanya tidak akrab, meskipun batas keanggotaan di dalam kelompok juga tidak terlalu tegas. Anggota kelompok sekunder tidak memiliki perasaan yang kuat sehingga tidak ada kesetiaan. Contoh paling mudah adalah kelompok siswa di sebuah kelas.
Ferdinand Tonnies mengklasifikasikan kelompok sosial berdasarkan sifat ikatan anggota kelompok dan kelompok ini terbagi menjadi 2 jenis.
Pola hubungan di dalam kelompok paguyuban ini sifatnya intim, eksklusif dan sangat pribadi, keterikatannya sudah terbentuk sejak lahir atau ada keterikatan biologis. Hubungan di dalam kelompok ini sifatnya informal, memiliki ikatan batin yang kuat dan kekal.
Paguyuban atau Gemeinscaft ini terbagi lai menjadi 3 jenis:
Berbeda dengan paguyuban, kelompok sosial patembayan tidak memiliki ikatan yang kuat di antara anggotanya, hal ini karena interaksinya dalam jangka waktu yang pendek. Anggota Patembayan memiliki hubungan yang formal dan strukturnya bersifat mekanis.
Hubungan formal di antara anggotanya biasanya memperhitungkan nilai manfaat dari interaksi dan komunikasi yang dilakukan. Contoh patembayan misalnya8 kelompok Asosiasi Pengusaha Makanan Online.
Sumner mengklasifikasikan kelompok sosial menjadi 2 jenis yang didasarkan atas sikap anggota terhadap kelompoknya dan terhadap kelompok lain.
Kelompok sosial ini disatukan oleh solidaritas kelompok (In group feeling), di mana terwujud kerja sama, kedamaian, keteraturan dan persahabatan. Individu yang berada di dalam in group terlibat secara total.
Kelompok sosial ini kebalikan dari In Group, di mana individu memposisikan diri sebagai partner, pesaing atau musuh. Hal ini dapat dilihat dari sikap individu kelompok out group yang tidak terlibat dan tidak memiliki solidaritas.
Merton mengklasifikasikan jenis kelompok sosial menjadi dua jenis, yaitu:
Kelompok membership group terwujud secara fisik untuk menjadi anggota kelompok. Contoh membership group antara lain keluarga, suku bangsa dan negara.
Kelompok yang terbentuk dan menjadikan anggotanya memiliki karakter dan perilaku tertentu yang spesifik. Contoh reference group antara lain organisasi politik, komunitas pengusaha muda dan organisasi mahasiswa tertentu.