Daftar isi
Untuk menyampaikan pendapat atau sebuah gagasan diperlukan teknik komunikasi yang tepat agar efektif. Salah satunya komunikasi asertif. Sebagai seorang individu, pekerja, pelajar dan lainnya penting untuk mempelajari dan menerapkan komunikasi asertif dalam kehidupan sehari-hari.
Pengertian Komunikasi Asertif
Komunikasi asertif berasal dari kata komunikasi dan asertif. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) asertif berarti tegas. Kata asertif berasal dari bahasa Inggris assertive. Secara istilah, komunikasi asertif adalah suatu cara mengekspresikan berdasarkan sudut pandang Anda dengan cara yang jelas dan langsung serta tetap mengutamakan menghormati orang lain.
Komunikasi asertif berbeda dengan komunikasi agresif. Banyak yang salah membedakan antara keduanya. Komunikasi asertif, tidak hanya disampaikan dengan hormat namun juga mempertimbangkan kebutuhan orang lain dan juga kebutuhan Anda.
Sedangkan komunikasi agresif berpotensi disalahartikan maksudnya dan dapat menyebabkan perasaan terluka dan hubungan letak. Komunikasi pasif dan agresif dapat memunculkan masalah yang menyebabkan stres dan bahkan perlawanan balik dari lingkungan Anda.
Tujuan komunikasi asertif salah satunya memperkuat hubungan Anda dengan teman kerabat keluarga atau partner kerja. Dengan terbentuknya hubungan yang kuat Anda dapat membangun harga diri dan mengekspresikan kebutuhan dengan jelas serta menggunakan bahasa yang efektif dan santun.
Manfaat Komunikasi Asertif
Berkomunikasi dengan cara yang tepat seperti menggunakan teknik komunikasi asertif dapat mendatangkan beberapa manfaat. Berikut manfaat komunikasi asertif:
1. Meminimalkan Konflik
Komunikasi asertif dapat dikatakan sebagai jalan tengah yang seimbang antara agresivitas dan kepasifan. Komunikasi menekankan untuk memperhatikan perasaan dan kebutuhan Anda dan juga orang lain. Ide dan pandangan yang Anda ungkapan disampaikan dengan cara yang sopan dan menghargai orang lain.
Penekanan dan cara-cara dalam komunikasi asertif dapat meminimalkan perselisihan, kesalahpahaman dan konflik lainnya.
2. Tersampainya Ide dan Tujuan
Menyampaikan ide dan tujuan dengan menggunakan komunikasi asertif lebih efisien karena disampaikan dengan jelas tetapi penuh hormat. Jenis komunikasi ini juga menekankan menggunakan bahasa yang jelas untuk menyampaikan maksud dan juga memberi ruang untuk berkompromi.
3. Mengendalikan Amarah
Komunikasi asertif menekankan menggunakan bahasa yang jelas dan ekspresikan tujuan dengan hormat. Selain itu, tujuan dari komunikasi asertif adalah memperkuat hubungan. Sehingga Anda akan berhati-hati dalam memilih kata sehingga tidak menyakiti perasaan orang lain dan disampaikan dengan cara yang santun.
4. Menciptakan Hubungan Positif dengan Orang di sekitar Anda
Pemahaman tentang komunikasi asertif juga dapat membantu anda untuk membina hubungan dengan keluarga teman dan rekan kerja. Komunikasi asertif membantu agar lebih mudah dalam mengurangi masalah yang mungkin akan timbul di lingkungan Anda.
Komunikasi asertif dapat mengajarkan Anda membuat batasan atau boundaries yang memungkinkan anda untuk tetap memenuhi kebutuhan anda dalam hubungan tanpa menghasilkan orang lain. Hal tersebut dapat membantu menjaga hubungan jangka pendek dengan klien atau rekan kerja dan hubungan jangka panjang seperti dengan teman atau dengan keluarga.
5. Mendapatkan Respon Positif
Ketika menggunakan penyampaian dengan bahasa yang jelas, sopan santun dan hormat akan berpotensi mendapatkan tanggapan yang positif. Namun tidak menjamin selalu mendapatkan respon yang positif. Namun dapat menghindari melakukan komunikasi pasif atau agresif yang lebih berpotensi mendapatkan respon yang buruk.
Cara Meningkatkan Komunikasi Asertif
Komunikasi asertif memang membutuhkan latihan. Anda perlu meluangkan waktu waktu untuk mempelajari dan menyesuaikan teknik yang cocok dengan kebutuhan Anda. Berikut cara untuk meningkatkan komunikasi asertif:
1.Memperhatikan Gaya Komunikasi
Banyak yang masih salah memahami komunikasi asertif dan komunikasi agresif. Memahami makna sebenarnya komunikasi asertif dapat membantu mengevaluasi gaya komunikasi Anda.
Perhatikan penggunaan bahasa yang jelas, tidak berbelit dan dengan intonasi yang tepat agar ide atau permintaan anda dapat direspon dengan baik. Bahasa tubuh juga diperlukan agar pendengar mendapatkan pesan yang beragam dari pembicaraan Anda.
2. Sampaikan Ide dan Kebutuhan Anda dengan Jelas
Beri tahu atau sampaikan ide atau gagasan anda dengan jelas. Tidak melebih-lebihkan dan bicarakan fakta yang benar terjadi. Gunakan kata yang positif dari pada kata-kata yang negatif saat menyampaikan ide atau permintaan Anda.
Sampaikan dengan jelas apa yang tidak Anda sukai dalam perilaku seseorang tanpa mendramatisasi atau menghakimi adalah langkah awal yang penting dalam melakukan komunikasi asertif.
3. Gunakan Kata Saya
Ketika menyampaikan sebuah permintaan atau keluhan lebih efektif menggunakan pernyataan ‘saya’ atau dari perspektif apa yang Anda sukai dan tidak Anda sukai daripada langsung melakukan penilaian atau serangan. Hal tersebut menyebabkan lawan bicara Anda bersikap defensif.
Menyampaikan kritikan yang diawali dari ‘Saya’, atu ‘Aku’ dapat mengurangi anggapan bahwa Anda menyalahkan orang lain. Hal ini membantu meminimalkan reaksi buruk dari lawan bicara dan sikap defensif dari orang lain.
4. Evaluasi dan Feedback
Anda dapat mengevaluasi dan meminta feedback dari orang-orang di lingkungan Anda tentang skill komunikasi Anda. Hal ini dapat jadi dapat dijadikan acuan untuk melihat beberapa kekurangan dan kelebihan yang sudah Anda usahakan.
Cara Menerapkan Komunikasi Asertif
Komunikasi asertif dapat membantu untuk mengekspresikan perasaan dan kebutuhan Anda dengan baik. Anda dapat menyampaikan persetujuan dan ketidaksetujuan dalam hal tertentu di lingkup keluarga, pertemanan dan lingkungan kerja.
1. Membangun Citra Diri dan Harga Diri yang Positif
Komunikasi asertif menekankan untuk membangun citra diri dan harga diri yang positif saat menyampaikan ide atau permintaan kepada orang lain.
Sampaikan dengan yakin dan menggunakan bahasa yang jelas tanamkan keyakinan yang kuat pada hal-hal yang Anda yakini. Keyakinan menjadi landasan dari komunikasi asertif yang dapat membangun citra diri Anda.
2. MenerapkanUpaya Meningkatkan Komunikasi Asertif
Telah dijelaskan sebelumnya terdapat beberapa cara untuk meningkatkan komunikasi asertif seperti memperhatikan gaya komunikasi.
Menggunakan penyampaian dari sudut pandang Anda atau mengawali dengan kata ‘saya’ juga merupakan salah satu cara meningkatkan komunikasi asertif.
3. Terbuka Terhadap Kompromi, Kritik dan Saran
Komunikasi asertif memberi peluang kompromi saat menyampaikan ide atau permintaan. Kritik dan saran yang membangun harus diterima secara terbuka sebagai bentuk untuk meningkatkan kualitas dan membangun citra diri yang lebih positif.
4. Membuat Batasan
Komunikasi asertif saling memperhatikan kebutuhan Anda dan kebutuhan lawan bicara Anda. Ada batasan terhadap apa yang anda inginkan atau tidak dan juga apa yang Anda setujui dan tidak setujui. Hal ini menunjukkan perbedaan komunikasi asertif dan komunikasi pasif.
Dalam komunikasi berpotensi tidak ada batasan sehingga salah satu pihak merasa kebutuhannya tidak terpenuhi atau tidak terdengar. Anda harus belajar berani mengatakan tidak agar batasan atau boundaries anda tetap terjaga.
Selalu mengatakan iya dan menyetujui pendapat orang lain padahal tidak sesuai dengan apa yang Anda inginkan bukanlah sebuah ciri komunikasi asertif melainkan komunikasi pasif dan agresif. Komunikasi asertif mengajarkan seorang individu untuk lebih menghargai diri sendiri dengan membentuk batasan.