Sosiologi

Konformitas: Pengertian – Faktor yang Mempengaruhi dan Contohnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dalam sebuah interaksi sosial tidak terlepas dari adanya penyesuaian diri. Seorang individu sangat perlu untuk dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya.

Hal ini penting dilakukan untuk mendukung kelangsungan kehidupannya. Tanpa dapat menyesuaikan diri, seorang individu akan kesulitan untuk berinteraksi dan menyesuaikan berbagai pola perilaku serta nilai nilai yang ada di lingkungannya.

Dimana semua perubahan sosial, baik perilaku, tindakan dan ucapan harus disesuaikan sesuai dengan standart lingkungan yang telah ditetapkan. Tentunya, kalian masih asing dengan istilah konformitas ini bukan? Apa sih sebenarnya konformitas itu? Berikut merupakan pemaparan mengenai konformitas.

Pengertian Konformitas

Pengertian Secara Umum

Secara umum, konformitas merupakan suatu perubahan yang disebabkan karena adanya pengaruh sosial. Perubahan ini harus dilakukan untuk dapat menunjang keberlangsungan proses interaksi nantinya.

Dalam hal ini, seorang individu harus mengubah segala perilaku, tindakan, nilai dan norma yang sebelumnya telah dipercayai, untuk nantinya disamakan dengan aturan dan norma yang berkembang ditempat tinggal barunya sekarang ini.

Konformitas ini nantinya yang akan mempermudah kita untuk melakukan berbagai proses interaksi, sehingga nantinya kita tidak merasa tersulitkan dengan norma dan nilai nilai sosial yang telah dipercaya disitu. Tentunya untuk melakukan berbagai perubahan ini, dibutuhkan usaha yang sangat besar, baik dari segi menyamakan kebiasaan sosial, tindakan, serta menyamakn pola pikir antar masyarakat.

Pengertian Menurut Para Ahli

Untuk dapat menambah pengetahuan kita mengenai makna konformitas.Berikut ada beberapa pemaparan dari para ahli mengenai pengertian konformitas.

  • Menurut Baron dan Byrne, 1997, konformitas adalah bentuk adaptasi terhadap kelompok sosial, karena kelompok sosial memiliki kebutuhan untuk adaptasi, meskipun persyaratan ini tidak terbuka.
  • Menurut David W. J. dan Frank P.J., 2003, konformitas adalah perubahan perilaku karena pengaruh kelompok.
  • Menurut Myers, 2008, konformitas adalah suatu bentuk perubahan perilaku atau kepercayaan berdasarkan tekanan kelompok.
  • Menurut Rashotte, 2008, konformitas muncul ketika orang bertindak atau memberikan pendapat untuk memenuhi persyaratan tertentu atau untuk memenuhi harapan yang diinginkan oleh kelompok.

Faktor yang Mempengaruhi Konformitas

Adapun beberapa hal yang mempengaruhi seorang individu harus menyamakan pola pemikiran, tindakan, serta perilakunya sesuai dengan aturan dan norma yang telah berkembang. Berikut merupakan faktor faktor yang mempengaruhi konformitas.

  • Tingkat kohesivitas
    Kohesivitas sendiri merupakan suatu tindakan yang dilakukan atas dasar keinginan atau pun minat pribadi untuk melakukan sebuah perubahan sosial. Semua perubahan yang dilakukan, akan disesuaikan dengan aturan, norma serta nilai nilai yang telah berkembang di lingkungan kelompok tersebut. Apabila tingkat kohesivitas dari seorang individu sangat tinggi, tentunya tanpa diminta ia akan melakukan adaptasi untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dan individu tersebut akan bersedia untuk patuh terhadap semua aturan dan ketentuan yang ada. Namun, apabila yang terjadi sebaliknya, apabila individu memiliki tingkat kohesivitas yang rendah, ia akan memiliki kecenderungan untuk melakukan perilaku menyimpang dari aturan yang ada.
  • Jumlah Massa
    Tindakan penyesuaian diri ini juga akan meningkat, apabila jumlah massa yang patuh terhadap aturan berjumlah besar. Hal itu nantinya dapat mempengaruhi keinginan dari individu lainya untuk turut serta menyesuaikan pola pikirnya terhadap aturan yang ada.
  • Norma Sosial Deskriptif
    Norma sosial deskriptif merupakan suatu norma yang berisikan mengenai ketentuan dan aturan yang sudah banyak orang pahami dalam situasi tertentu. Aturan dan ketentuan tersebut berkaita dengan berbagai cara yang dianggap lebih efektif dan lebih mudah dilakukan untuk melakukan adaptasi.

Adapun beberapa faktor yang mendorong dan menghambat seorang individu untuk melakukan penyesuaian diri.

Faktor Pendorong Konformitas

Berikut merupakan faktor pendorong dari konformitas.

  • Ukuran massa dan pengaruh sosial, semakin banyak jumlah massa yang melakukan proses konformitas ini tentunya dapat memberikan pengaruh terhadap individu lain untuk melakukan konformitas juga.
  • Group Unimity, dukungan serta kesamaan suara dalm menetukan keputusan yang akan diambil juga mempengaruhi konformitas.
  • Cohessiveness (kekompakan kelompok), semakin tinggi tingkat kohesivitas yang dimiliki oleh suatu kelompok dapat memberikan dampak yang cukup besar terhadap penyesuaian diri dalam kelompok, terutama yang berkaitan dengan pembentukan mentalnya.
  • Status, orang yang berlatarbelakang ekonomi menengah cenderung dapat dengan mudah berinteraksi dengan sesamanya tanpa adanya pembatas mengenai perbedaan strata sosialnya.
  • Publik response, seorang individu yang harus bertindak konformis tentunya harus dapat menunjukkan dirinya sebagai individu yang layak untuk dimasukkan kedalam kelompok. Wujud tindakan yang dapat dilakukan untuk menarik perhatian kelompok adalah dengan merespon semua hal yang berkaitan dengan dirinya.

Faktor Penghambat Konformitas

Berikut merupakan faktor penghambat dari terjadinya konformitas.

  • Deindividuasi, adanya kecenderungan untuk dianggap berbeda dengan orang lain. Sehingga ia akan menuntut untuk diperlakukan berbeda dengan lainya.
  • Merasa menjadi orang bebas, seorang individu yang merasa bebas, akan sulit untuk disuruh mematuhi segala ketentuan serta aturan yang ada. Hal itu dikarenakan, sifat dasarnya yang tidak ingin untuk terikat dengan apapun, apalagi aturan,  norma, dan nilai nilai adat yang sifatnya sangat mendasar.

Dasar Konformitas

Berikut merupakan dasar dasar awal yang sangat perlu untuk kita ketahui. Dasar dasar itu yang nantinya mempermudah kita dalam memahami berbagai hal yang berhubungan dengan konformitas.

Berikut merupakan dasar dasar konformitas.

  • Adanya pengaruh sosial normatif
    Seorang individu tidak akan melakukan suatu perubahan sosial, apalagi yang erat kaitannya dengan pola pemikiran, nilai dan norma yang telah dipatuhinya apabila tidak dipengaruhi oleh suatu hal. Suatu hal tersebut adalah pengaruh sosial normatif. Semua nilai adat, norma norma yang telah berkembang dalam suatu wilayah sudah menjadi harga multlak yang harus dipatuhi.
  • Adanya pengaruh sosial informasional
    Pengaruh sosial informasional merupakan jenis dari pengaruh sosial yang didapatkan dengan tindakan mengamati dan juga meneliti suatu hal. Apabila seorang individu berkeingan untuk menyesuaikan dirinya dengan tingkah laku dan perbuatan masyarakat setempat, tentunya sebelum melakukan perubahan itu.

Tipe Konformitas

Adapun beberapa tipe yang dimiliki oleh tindakan konformitas ini. Berikut merupakan tipe tipenya.

  • Privat Conformity (acceptance), suatu tindakan atau perbuatan yang dilakukan dengan melakukan perubahan pada perilaku serta pola pemikiran yang disesuaikan dengan berbagai kepentingan yang ada. Tindak perubahan ini dilakukan atas dasar pengaruh sosial yang berasal dari sisi informasional.
  • Publik Conformity (compliance), suatu bentuk adaptasi yang dilakukan hanya dengan mengubah kebiasaan, tindakannya agar bersesuaian dengan kebiasaan dan perilaku dari masyarakat setempat. Perubahan ini dilakukan tanpa mengubah pola pemikiran yang telah tertanam sebelumnya.

Contoh Konformitas

Berikut merupakan contoh konformitas.

  • Membawakan buah buahan kepada  tetangga yang sedang sakit, hal itu disesuaikan dengan kebiasan dari masyarakat setempat.
  • Mengikuti kerja bakti setiap minggunya sesuai dengan jadwal yang ada.