Seni

Kritik Seni: Pengertian – Tujuan dan Jenisnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Setelah mempelajari mengenai kritik musik, kali ini kita akan membahas mengenai kritik seni.

Pengertian Kritik Seni

Pengertian Secara Umum

Arti dari kritik seni adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengevaluasi dan menanggapi suatu hasil karya seni. Sehingga dapat diketahui sisi kelebihan dan kekurangannya.

Dan jika dua nilai tersebut sudah diketahui, untuk kemudian dapat memutuskan kualitas atau nilai suatu karya tersebut.

Sedangkan orang yang melakukan hal tersebut adalah Kritikus Seni.

Untuk mengkritik sebuah karya seni, tidak serta merta langsung bisa mengkritik. Harus berdasarkan landasan tertentu.

Landasan-landasan tersebut adalah:

  • Adanya pengalaman yang cukup dalam materi kritik.
  • Adanya keilmuan dan pengetahuan yang relevan.
  • Menguasai penerapan metode kritik yang tepat.
  • Menguasai media kritik (kebahasaan yang efektif dan komunikatif).

Pengertian Menurut Para Ahli

Pada dasarnya kritik seni memiliki banyak persamaan antara satu dengan yang lainnya.

  • Hosper (1992: 44)
    Berdasarkan penggolongan tersebut dikenal istilah isolasionisme dan kontekstualisme.
  • Herarti (1984: 105-106)
    Breadsley dan Kemp memperkenalkan tipe kritik intensionalis. Golman membagi tipe kritik menjadi formalis dan kontekstual.
  • Sudarmaji (1979: 33-34)
    Gastel membagi tipe kritik menjadi tiga, yakni kritik klasik, kritik romantic, dan kritik impresionisme.
  • Pepper (1970)
    Membagi tipe kritik menjadi empat, yakni kritik mekanistik, kritik kontekstualis, kritik organic, dan kritik formisme.

Fungsi Kritik Seni

Fungsi dari kritik seni adalah sebagai sebuah wadah dalam menilai apresiasi dan persepsi suatu karya.

Yang kemudian akan bisa memudahkan seniman maupun penikmat seni berkomunikasi lewat karya seni.

Tujuan Kritik Seni

Berikut ini adalah tujuan kritik seni:

  • Untuk dapat menilai kualitas dari suatu karya.
  • Untuk menjembatani persepsi dan apresiasi karya seni rupa antara seni, karya dan penikmat seni.
  • Kritik dengan gaya bahasa lisan maupun tulisan yang dimana berupaya mengupas, menganalisis, diharapkan memudahkan bagi seniman dan penikmat untuk dapa berkomunikasi melalui suatu karya seni.

Bentuk Kritik Seni

Pendekatan kritik seni rupa dibagi menjadi tiga, berdasarkan titik tolak atau landasan yang digunakan.

1. Pendekatan Formalistik

Kritik seni formalistik mengasumsikan bahwa kehidupan seni mempunyai dunia sendiri, artinya terlepas dari realitas kehidupan keseharian yang kita alami. Clive Bell (tokoh kritikus formalis) berpendapat bahwa:

“art to be art, must be independent and self suficient”

Kriteria kritik formalis untuk menentukan ekselensi karya seni ialah significant form yakni kapasitas bentuk seni yang melahirkan emosi estetis bagi pengamat seni.

2. Pendekatan Ekspresivisme

Teori seni ekspresif menganggap karya seni sebagai ekspresi perasaan manusia, kritik seni ekspresivisme menentukan kadar keberhasilan seni atas kemampuannya membangkitkan emosi secara efektif, intensif dan penuh gairah.

3. Pendekatan Instrumentalistis

Teori seni instrumentalistis menganggap seni sebagai sarana untuk memajukan dan mengembangkan tujuan moral, agama, politik dan berbagai tujuan psikologis dalam kesenian.

Seni dipandang sebagai instrumen untuk mencapai tujuan tertentu, nilai seni terletak pada manfaat dan kegunaannya bagi masyarakat.

Jenis-jenis Kritik Seni

Ada juga 4 jenis kritik seni, yaitu:

1. Kritik Jurnalistik

Tipe kritik ini ditulis untuk para pembaca surat kabar serta majalah atau disampaikan dengan secara terbuka.

Tujuannya yaitu untuk memberikan informasi mengenai berbagai peristiwa dalam dunia kesenian.

2. Kritik Pedagogik

Tipe kritik ini diterapkan dalam suatu kegiatan proses belajar mengajar di lembaga pendidikan kesenian. Tepatnya mengenai kompetensi guru.

3. Kritik Ilmiah

Kritik ilmiah yaitu akademi melakukan pengkajian pada nilai seni secara luas, mendalam, serta sistematis, baik itu dalam menganalisis atau mengkaji banding kesejarahan critical judgment.

4. Kritik Populer

Jenis kritik ini berkembang di seluruh dunia, termasuk juga di Indonesia. Tipe kritik populer ini adalah suatu gejala umum serta kebanyakan dihasilkan oleh para kritikus yang tidak ahli, terutama jika dilihat dari aspek profesionalisme kritisme seni.

Langkah-langkah Membuat Kritik Seni

Berikut ini tahapan atau langkah dalam membuat kritik seni:

1. Deskripsi

Deskripsi adalah tahapan kritik untuk bisa menemukan, mencatat atau mendeskripsikan segala sesuatu yang bisa dilihat apa adanya serta tidak berusaha untuk melakukan analisis atau juga dapat mengambil kesimpulan.

Agar dapat mendeskripsikan dengan baik, seorang pekritik harus mengetahui istilah-istilah teknis yang umum digunakan dalam dunia seni rupa.

Tanpa pengetahuan tersebut, maka pengkritik akan kesulitan untuk mendeskripsikan fenomena karya yang dilihatnya.

2. Analisis Formal

Analisis Formal adalah tahapan kritik karya seni untuk bisa menelusuri suatu karya seni itu berdasarkan struktur formal atau juga unsur pembentuknya.

Pada tahap ini seorang kritikus itu harus benar-benar memahami unsur seni rupa serta prinsip penataan atau juga penempatannya dalam sebuah karya seni tertentu.

3. Interpretasi

Interpretasi adalah tahapan penafsiran makna suatu karya seni itu akan mencakup tema yang akan digarap, simbol yang dihadirkan maupun masalah yang dikedepankan.

Penafsiran ini sangat terbuka sifatnya, dipengaruhi sudut pandang dan wawasan pekritiknya.

Semakin luas wawasan seorang pekritik biasanya semakin kaya interpretasi karya yang dikritisinya.

4. Evaluasi (Penilaian)

Evaluasi atau Penilaian adalah tahapan kritik dalam menentukan kualitas karya seni itu apabila kita bandingkan dengan karya lain jenisnya sama.

Perbandingan dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait dengan karya tersebut baik aspek formal maupun aspek konteks.

Mengevaluasi atau menilai secara kritis dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  • Mengaitkan sebanyak- banyaknya karya yang dinilai dengan karya yang sejenis.
  • Menetapkan tujuan atau fungsi karya yang ditelaah.
  • Menetapkan sejauh mana karya yang ditetapkan “menyimpang” dari yang telah ada sebelumnya.
  • Menelaah karya yang dimaksud dari segi kebutuhan khusus dan dari segi tertentu yang melatarbelakanginya.

Cara Penyajian Kritik Seni

Dan berikut ini cara menyampaikan kritik dengan baik dan bijak.

  • Menggunakan bahasa yang baik. Dalam menyampaikan segala sesuatu, harus menggunakan bahasa yang baik dan sopan. Termasuk dalam menyampaikan kritik seni, kritikus seni juga harus begitu.
  • Memberikan alasan yang logis. Kritikus seni harus mengerti alasan apa yang membuatnya mengkritik suatu karya seni. Dan harus paham dengan makna-makna seni.
  • Jangan menggurui. Alangkah bijaknya jika dalam menyampaikan Kritikus Seni harus berkata dengan santun dan tidak menggurui.