Daftar isi
Setelah mempelajari mengenai kritik musik, kali ini kita akan membahas mengenai kritik seni.
Pengertian Secara Umum
Arti dari kritik seni adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengevaluasi dan menanggapi suatu hasil karya seni. Sehingga dapat diketahui sisi kelebihan dan kekurangannya.
Dan jika dua nilai tersebut sudah diketahui, untuk kemudian dapat memutuskan kualitas atau nilai suatu karya tersebut.
Sedangkan orang yang melakukan hal tersebut adalah Kritikus Seni.
Untuk mengkritik sebuah karya seni, tidak serta merta langsung bisa mengkritik. Harus berdasarkan landasan tertentu.
Landasan-landasan tersebut adalah:
Pengertian Menurut Para Ahli
Pada dasarnya kritik seni memiliki banyak persamaan antara satu dengan yang lainnya.
Fungsi dari kritik seni adalah sebagai sebuah wadah dalam menilai apresiasi dan persepsi suatu karya.
Yang kemudian akan bisa memudahkan seniman maupun penikmat seni berkomunikasi lewat karya seni.
Berikut ini adalah tujuan kritik seni:
Pendekatan kritik seni rupa dibagi menjadi tiga, berdasarkan titik tolak atau landasan yang digunakan.
1. Pendekatan Formalistik
Kritik seni formalistik mengasumsikan bahwa kehidupan seni mempunyai dunia sendiri, artinya terlepas dari realitas kehidupan keseharian yang kita alami. Clive Bell (tokoh kritikus formalis) berpendapat bahwa:
“art to be art, must be independent and self suficient”
Kriteria kritik formalis untuk menentukan ekselensi karya seni ialah significant form yakni kapasitas bentuk seni yang melahirkan emosi estetis bagi pengamat seni.
2. Pendekatan Ekspresivisme
Teori seni ekspresif menganggap karya seni sebagai ekspresi perasaan manusia, kritik seni ekspresivisme menentukan kadar keberhasilan seni atas kemampuannya membangkitkan emosi secara efektif, intensif dan penuh gairah.
3. Pendekatan Instrumentalistis
Teori seni instrumentalistis menganggap seni sebagai sarana untuk memajukan dan mengembangkan tujuan moral, agama, politik dan berbagai tujuan psikologis dalam kesenian.
Seni dipandang sebagai instrumen untuk mencapai tujuan tertentu, nilai seni terletak pada manfaat dan kegunaannya bagi masyarakat.
Ada juga 4 jenis kritik seni, yaitu:
1. Kritik Jurnalistik
Tipe kritik ini ditulis untuk para pembaca surat kabar serta majalah atau disampaikan dengan secara terbuka.
Tujuannya yaitu untuk memberikan informasi mengenai berbagai peristiwa dalam dunia kesenian.
2. Kritik Pedagogik
Tipe kritik ini diterapkan dalam suatu kegiatan proses belajar mengajar di lembaga pendidikan kesenian. Tepatnya mengenai kompetensi guru.
3. Kritik Ilmiah
Kritik ilmiah yaitu akademi melakukan pengkajian pada nilai seni secara luas, mendalam, serta sistematis, baik itu dalam menganalisis atau mengkaji banding kesejarahan critical judgment.
4. Kritik Populer
Jenis kritik ini berkembang di seluruh dunia, termasuk juga di Indonesia. Tipe kritik populer ini adalah suatu gejala umum serta kebanyakan dihasilkan oleh para kritikus yang tidak ahli, terutama jika dilihat dari aspek profesionalisme kritisme seni.
Berikut ini tahapan atau langkah dalam membuat kritik seni:
1. Deskripsi
Deskripsi adalah tahapan kritik untuk bisa menemukan, mencatat atau mendeskripsikan segala sesuatu yang bisa dilihat apa adanya serta tidak berusaha untuk melakukan analisis atau juga dapat mengambil kesimpulan.
Agar dapat mendeskripsikan dengan baik, seorang pekritik harus mengetahui istilah-istilah teknis yang umum digunakan dalam dunia seni rupa.
Tanpa pengetahuan tersebut, maka pengkritik akan kesulitan untuk mendeskripsikan fenomena karya yang dilihatnya.
2. Analisis Formal
Analisis Formal adalah tahapan kritik karya seni untuk bisa menelusuri suatu karya seni itu berdasarkan struktur formal atau juga unsur pembentuknya.
Pada tahap ini seorang kritikus itu harus benar-benar memahami unsur seni rupa serta prinsip penataan atau juga penempatannya dalam sebuah karya seni tertentu.
3. Interpretasi
Interpretasi adalah tahapan penafsiran makna suatu karya seni itu akan mencakup tema yang akan digarap, simbol yang dihadirkan maupun masalah yang dikedepankan.
Penafsiran ini sangat terbuka sifatnya, dipengaruhi sudut pandang dan wawasan pekritiknya.
Semakin luas wawasan seorang pekritik biasanya semakin kaya interpretasi karya yang dikritisinya.
4. Evaluasi (Penilaian)
Evaluasi atau Penilaian adalah tahapan kritik dalam menentukan kualitas karya seni itu apabila kita bandingkan dengan karya lain jenisnya sama.
Perbandingan dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait dengan karya tersebut baik aspek formal maupun aspek konteks.
Mengevaluasi atau menilai secara kritis dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Dan berikut ini cara menyampaikan kritik dengan baik dan bijak.