Kimia

Labu Erlenmeyer: Jenis, Fungsi, Cara Penggunaan

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Untuk kamu siswa atau siswi jurusan Ilmu Pengetahuan Alam pasti sudah tidak asing nih dengan istilah Erlenmeyer. Pasalnya, Erlenmeyer merupakan tabung yang biasa digunakan untuk melakukan eksperimen atau meneliti di laboratorium.

Tahukah kamu jika tabung tersebut diberi nama sesuai dengan penemunya yaitu Emil Erlenmeyer. Diketahui Emil Erlenmeyer adalah seorang kimiawan asal Jerman. Erlenmeyer menemukan tabung laboratorium tersebut pada tahun 1860 silam.

Hingga saat ini, tabung Erlenmeyer masih digunakan sebagai salah satu alat di laboratorium. Maka dari itu, penting untuk kamu mengetahui tabung Erlenmeyer secara mendalam yang akan dijelaskan di bawah ini!

Apa itu Labu Erlenmeyer

Singkatnya, Labu Erlenmeyer adalah gelas atau tabung laboratorium yang mana bagian atasnya berbentuk kerucut. Kenapa berbentuk kerucut? Karena untuk mempermudah melarutkan zat-zat kimia di dalam Labu Erlenmeyer. Tak hanya itu, Labu Erlenmeyer juga sering digunakan untuk melakukan eksperimen Mikrobiologi.

Labu Erlenmeyer ini memiliki banyak ukuran, mulai dari 50 ml, 100 ml, 250 ml sampai 1.000 ml. Selain ukuran, Labu Erlenmeyer juga mempunyai banyak kegunaan, seperti melarutkan zat kimia, menyimpan suatu zat hingga digunakan sebagai alat analisis.

Jenis-Jenis Labu Erlenmeyer

1. Erlenmeyer tutup asah

Perbedaan Erlenmeyer tutup asah dengan elemen saja yaitu terletak pada bagian atasnya. Di mana pada Erlenmeyer tutup asah mempunyai tutup yang berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan senyawa kimia yang mudah menguap dan teroksidasi oleh udara.

Maka dari itu, Erlenmeyer tutup asah membutuhkan bagian penutup yang larutan di dalamnya tidak mudah menguap. Tak hanya itu, Erlenmeyer tutup asah juga digunakan sebagai tirasi dengan pengocokan yang kuat ketika dihubungkan dengan alat destilasi, alat ekstrasi dan lain-lain.

2. Erlenmeyer tanpa tutup asah

Kebalikan dengan Erlenmyer tutup asah, Erlenmeyer tanpa tutup asah digunakan sebagai tirasi dengan pengocokan yang lemah sampai sedang. Maka dari itu, meskipun Erlenmeyer tanpa tutup asah tapi tetap digunakan dalam proses pengocokan.

3. Erlenmeyer bercabang

Pada bagian leher Erlenmeyer terdapat bagian cabang yang mana bentuknya masih sama dengan Erlenmeyer biasa atau tanpa tutup asah, perbedaan dari keduanya hanya terletak pada bagian cabang di bagian bawah lehernya.

Adapun fungsi bagian bercabang tersebut adalah mirip dengan Erlenmeyer biasa (tanpa tutup asah), namun perbedaanya terletak pada pipa sisi atas leher. Hal tersebut biasanya digunakan dalam proses penyaringan dengan menggunakan corong Buchner dan dikaitkan dengan pompa hisap atau pompa vakum.

Fungsi Labu Erlenmeyer

Berikut beberapa fungsi penggunaan Labu Erlenmeyer di dalam laboratorium:

  • Untuk mencampur berbagai bahan komposisi
  • Untuk menampung dan mengukur bahan-bahan yang akan diteliti
  • Menjadi tempat untuk melaksanakan tirasi bahan
  • Untuk menampung zat kimia dalam bentuk cair sampai padat
  • Sebagai tempat kultivasi mikroba dalam kultur cair
  • Dan seterusnya

Dari penjelasan di atas, terlihat jelas bahwa fungsi Labu Erlenmeyer sangatlah banyak. Tentunya semua fungsi tersebut dapat mendukung proses penelitian di laboratorium menjadi lebih maksimal.

Cara Penggunaan Labu Erlenmeyer

  1. Tuangkan zat kimia ke dalam Labu Erlenmeyer. Perlu diingat, jangan sampai jatuh karena Labu Erlenmeyer terbuat dari kaca.
  2. Setelah zat kimia masuk ke dalam Labu Erlenmeyer, selanjutnya adalah tambahkan larutan pelarut. Kamu bisa mencampurkannya dengan digoyang-goyangkan sampai tercampur dengan rata. Ingat harus selalu waspada, mengingat Labu Erlenmeyer sangat berisiko jatuh dan pecah sehingga bisa membahayakan laboratorium. Maka dari itu, pastikan selalu mengutamakan keselamatan kerja di dalam laboratorium.
  3. Selain zat kimia dan larutan pelarut, kamu juga bisa menggunakan Labu Erlenmeyer untuk melakukan praktik mikrobiologi. Namun, ketika kamu ingin menggunakan Labu Erlenmeyer sebagai praktik mikrobiologi wajib ada proff atau tutup dengan kapas.
  4. Caranya yaitu dengan menggunakan kapas yang dilipat ke depan dan ke belakang agar proff rapat.
  5. Kemudian kamu gulung sampai agak keras hingga pas dengan leher Labu Erlenmeyer agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan eksperimental mikroorganisme.
  6. Setelah itu, kamu harus membuat selimutnya. Caranya sama seperti membuat proff yaitu dengan digulung-gulung dan buat setipis mungkin dari kapas yang kamu gunakan. Tujuannya adalah agar lebih rapi dan tidak mudah terbuka ketika kamu akan membuka dan menutup saat melakukan eksperimen.

Cara Pemeliharaan Labu Erlenmeyer

Labu Erlenmeyer yang telah dipakai harus selalu dijaga agar tetap bersih dan higienis ketika digunakan kembali. Hal tersebut dikarenakan alat gelas seperti Labu Erlenmeyer yang kotor menjadi penyebab utama kesalahan eksperimental.

Maka dari itu, alat-alat gelas laboratorium harus dijaga dengan bersih dan berikut cara membersihkan Labu Erlenmeyer yang kotor:

  1. Untuk mencuci Labu Erlenmeyer yang kecil maupun besar bisa diberi air sabun, kemudian digosok keluar masuk menggunakan sikat laboratorium. Pastikan memakai sabun deterjen atau pupuk abrasive untuk menghilangkan noda yang membandel.
  2. Selanjtunya adalah bilas dengan air keran hingga benar-benar bersih. Setelah itu, bilas lagi menggunakan alkohol. Alkohol tersebut berfungsi untuk menghilangkan zat organik.
  3. Terakhir, keringkan Labu Erlenmeyer dengan cara diletakkan di lemari pengering. Jangan menggunakan hairdryer atau pengering tangan karena terdapat zat adiktif yang bisa saja meninggalkan zat berminyak pada kaca.