Daftar isi
Bahasa Inggris adalah bahasa internasional yang dikenal di setiap negara di dunia. Meski tak setiap lapisan masyarakat dapat berbahasa Inggris, namun rata-rata dari mereka pernah mengenyam pendidikan bahasa Inggris di sekolah.
Namun, walau pun yang diajarkan di seluruh dunia adalah bahasa Inggris yang sama, aksen yang digunakan speaker di setiap negara akan berbeda. Hal tersebut terjadi karena aksen yang dimiliki setiap negara itu berbeda, tergantung pada budaya bicara masing-masing. Dan berikut ini adalah beberapa aksen bahasa Inggris yang paling populer.
Dapat dibilang bahwa aksen Amerika jauh lebih banyak digunakan oleh non-native speaker di seluruh dunia, meski pun bahasa Inggris bukan berasal dari Amerika.
Alasannya mungkin karena dewasa ini Amerika menjadi semacam trendsetter. Segala sesuatu yang berhubungan dengan Amerika akan terkenal dan mendunia, termasuk aksen bahasa Inggris mereka.
Aksen Amerika sendiri memiliki ciri khusus, yakni pelafalan bunyi “r” yang cenderung dalam dan tak terlalu jelas serta penggunaan huruf “a” yang nyaris selalu dibaca “e”. Tak hanya itu, aksen Amerika juga terkenal dengan kesan pengucapan kata-katanya yang terdengar saling sambung menyambung. Yang terkadang membuat non-native speaker mengernyitkan dahi.
British accent adalah sebutan untuk aksen-aksen yang digunakan di Britania Raya. Tak hanya Inggris, namun juga kerajaan sekutu di sekitarnya.
Kendati memiliki beberapa aksen yang sedikit berbeda dengan satu sama lain dalam lingkup United Kingdom, ada ciri khas yang sama di antara aksen-aksen tersebut. Yang paling menonjol adalah bunyi huruf “r” yang hilang dari pelafalan.
Bila dibandingkan dengan aksen Amerika, British accent jauh lebih ramah dengan telinga non-native speaker karena pelafalan setiap kata mereka yang jelas, tak saling sambung menyambung.
Secara umum, di Australia terdapat tiga aksen yang digunakan oleh mayoritas, yakni General Australian Accent, Broad Australian Accent, dan Cultivated Australian Accent.
Dan dari ketiga aksen tersebut, ada satu persamaan antara satu sama lain, yakni pelafan huruf “r”.
Tak seperti aksen Amerika yang melafalkan huruf “r” dengan samar, atau aksen British yang tak membunyikan huruf “r” sama sekali, aksen Australia secara umum malah mengucapkan huruf “r” dengan jelas.
Tak hanya huruf “r” sebetulnya, aksen Australia memang cenderung melafalkan setiap kata dengan sangat jelas. Namun hal tersebut terkadang menimbulkan kebingungan pada non-native speaker Australia karena banyaknya homofon atau bunyi kata yang serupa.
Kendati berada di benua yang sama, aksen Kanada cukup berbeda dengan aksen Amerika. Secara umum, perbedaan itu terletak pada cara pelafalan kata. Bila aksen Amerika tak ambil pusing dengan adanya homofon, aksen Kanada tak seperti itu. Dalam Canadian accent, pelafalan kata sangat diupayakan untuk berbeda agar tak ada yang memiliki kesamaan bunyi.
Walau dalam aksen Kanada setiap kata terdengar saling sambung menyambung selayaknya aksen Amerika, namun pengucapan katanya lebih menyerupai aksen Britania.
India adalah salah satu negara yang menggunakan banyak bahasa, dan bahasa Inggris menjadi salah satunya. Bahkan bahasa Inggris menjadi bahasa resmi di India.
Saat orang India berbicara menggunakan bahasa Inggris, aksen bahasa India mereka akan sangat kental terdengar. Intonasi yang mereka gunakan memiliki irama yang ikonik, tak menyerupai aksen bahasa Inggris mana pun.
Selain itu, orang India berbicara dengan sangat cepat. Mereka juga sangat jarang dapat melafalkan huruf “v” dengan sempurna. Bahkan, mereka sering kali melafalkan huruf “v” menjadi “w”. Hal itu sering kali membuat lawan bicara mereka yang bukan orang India gagal paham.
Singapura menjadi salah satu negara di Asia Tenggara yang menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa resmi. Aksen bahasa Inggris mereka pun menjadi salah satu aksen yang cukup terkenal di antara negara di Asia Tenggara lainnya.
Karena negara Singapura merupakan negara persemakmuran Inggris, maka pada dasarnya kosakata mereka menggunakan British English. Namun British English yang dipakai di Singapura tak lagi murni, kosakata dan aksennya sudah bercampur baur dengan berbagai bahasa dari beragam kebudayaan, seperti Melayu dan Tiongkok.
Tak sampai di sana saja, bahasa Inggris di Singapura pun memiliki partikel di akhir kalimat seperti “lah”, “hah”, atau “ah”. Sehingga British English itu sudah berubah menjadi Singlish (Singapore English).
Satu lagi negara di Asia Tenggara yang terkenal akan kemampuan bahasa Inggris masyarakatnya yang cukup baik, yakni Filipina. Bahasa Inggris di negara ini pun memiliki ciri khas tersediri dengan terangnya pengucapan huruf ‘r’.
Untuk orang tua di negara ini, bahasa Inggris yang mereka gunakan adalah bahasa Inggris Asia, mirip seperti Singlish. Semantara anak-anak yang lebih muda cenderung memakai aksen Amerika atau Britania. Sehingga seiring perkembangan zaman, bahasa Inggris orang-orang Filipina menjadi semakin baik.
Selain Singlish, ada pula bahasa Inggris yang disebut “Swenglish”. Swenglish sendiri merupakan bahasa Inggris yang ditulis atau dituturkan dengan campuran kosakata dan aksen Swedia yang kental.
Keunikan Swenglish adalah penekanan kata yang kuat serta adanya melodi dan irama pada frasa yang dilafalkan. Sesuatu yang tak ada dalam Inggris Amerika atau Inggris Britania.