Daftar isi
- 1. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
- 2. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
- 3. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
- 4. Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin (PLTB)
- 5. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB)
- 6. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
- 7. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
- 8. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
- 9. Pembangkit Listrik Tenaga Ombak (PLTO)
Pembangkit listrik adalah suatu alat yang digunakan untuk menghasilkan listrik dalam skala besar.
Komponen utama yang ada pada pembangkit listrik yaitu generator. Generator adalah sebuah mesin yang bisa mengubah suatu energi tertentu menjadi energi gerak atau energi mekanis yang kemudian diubah menjadi energi listrik dengan menggunakan prinsip medan magnet dan penghantar listrik.
Saat ini, listrik merupakan suatu hal yang sangat diperlukan dalam menunjang hampir semua aktivitas manusia.
Oleh karenanya, keberadaan pembangkit listrik sangat diperlukan. Berikut adalah beberapa jenis pembangkit yang banyak digunakan untuk menghasilkan listrik, yaitu:
1. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Pembangkit listrik tenaga air adalah satu jenis pembangkit listrik yang banyak ditemukan di Indonesia.
Pembangkit listrik ini bekerja dengan memanfaatkan gerakan air untuk memutar turbin yang kemudian diubah oleh generator menjadi energi listrik yang disebut dengan hidroelektrik.
Pembangkit listrik tenaga air biasanya dibangun pada wilayah perairan dengan arus yang deras seperti sungai atau bendungan/waduk.
Selain bisa menghasilkan listrik dengan skala besar, pembangkit listrik tenaga air juga ramah lingkungan karena tidak menghasilkan polusi.
2. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Pembangkit listrik tenaga uap adalah jenis pembangkit listrik yang menggunakan energi uap untuk menghasilkan listrik.
Uap disini berasal dari pemanasan boiler atau ketel yang mendidihkan air sehingga uap yang dihasilkan dapat menggerakkan turbin yang kemudian diubah menjadi energi listrik oleh generator.
Untuk memanaskan air dan menghasilkan uap, pembangkit jenis ini memerlukan bahan bakar.
Biasanya bahan bakar yang digunakan adalah batubara atau pun minyak bumi.
Kekurangan dari pembangkit listrik tenaga uap adalah polusi dan gas emisi yang dihasilkannya dari pembakaran batubara maupun minyak bumi.
3. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Pembangkit listrik tenaga surya adalah pembangkit listrik alternatif yang memanfaatkan energi matahari untuk menghasilkan listrik.
Pembangkit ini menggunakan alat yang disebut sebagai panel surya atau panel matahari yang bisa mengubah energi matahari menjadi listrik dan menyimpannya dalam komponen yang mirip baterai atau aki.
Pembangkit listrik tenaga matahari sangat ramah lingkungan, akan tetapi memerlukan biaya cukup mahal dan penggunaannya tergantung kepada cuaca juga.
4. Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin (PLTB)
Pembangkit listrik tenaga angin adalah mesin pembangkit yang memanfaatkan energi angin untuk memutar turbin sehingga putaran tersebut akan diubah menjadi energi listrik oleh generator.
Pembangkit listrik ini biasa ada ditempat yang memiliki angin kencang seperti di tepi pantai atau di perbukitan.
Pembangkit listrik tenaga bayu atau angin juga merupakan salah satu pembangkit listrik alternatif yang raman lingkungan karena tidak menghasilkan gas emisi dan polutan.
Selain itu, pembangunan pembangkit listrik tenaga angin ini juga tidak membutuhkan lahan atau tempat yang luas.
5. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB)
Pembangkit listrik tenaga panas bumi adalah sistem pembangkit listrik yang memanfaatkan panas bumi untuk menghasilkan listrik.
Panas bumi yang menghasilkan uap digunakan untuk menggerakkan turbin yang kemudian diubah menjadi energi listrik oleh generator.
Pembangkit listrik tenaga panas bumi bisa ditemui di daerah pegunungan berapi.
Selain ramah lingkungan, PLTB juga membutuhkan lebih sedikit biaya jika dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga uap yang memerlukan bahan bakar.
6. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
Pembangkit listrik tenaga gas menggunakan bahan bakar cair berupa minyak atau gas alam untuk melakukan proses pembakaran untuk menghasilkan tekanan yang akan menggerakkan turbin.
Pembangkit listrik jenis ini termasuk pembangkit listrik yang tidak raman lingkungan karena bisa menghasilkan gas emisi dari proses pembakaran tadi.
7. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Pembangkit listrik tenaga nuklir bekerja dengan memanfaatkan energi yang dihasilkan dari reaksi pembelahan inti uranium dalam reaktor nuklir. Reaksi tadi akan menghasilkan panas yang kemudian digunakan untuk menggerakkan turbin.
Meski termasuk jenis pembangkit listrik yang ramah lingkungan, akan tetapi resiko radiasi nukir yang berbahaya harus sangat diperhatikan dalam pembangunannya.
8. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
Pembangkit listrik tenaga diesel merupakan jenis pembangkit listrik yang digunakan pada skala kecil.
Pembangkit ini menggunakan bahan bakar solar untuk menggerakkan poros diesel yang kemudian diubah oleh generator menjadi energi listrik.
Selain tidak ramah lingkungan, penggunaan pembangkit listrik diesel juga sangat terbatas.
9. Pembangkit Listrik Tenaga Ombak (PLTO)
Pembangkit listrik tenaga ombak dirancang dengan menggunakan ombak sebagai penghasil tenaga akternatif untuk menggerakkan turbin.
Pembangkit listrik ini termasuk pembangkit listrik yang ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan bakar fosil dalam prosesnya.