Biografi Wolfgang Ernst Pauli, Ilmuwan yang Terkenal karena Efek Pauli

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info
Wolfgang Ernst Pauli

Selama ini, dunia ilmiah dan dunia mistis adalah dua hal yang mustahil untuk menyatu. Namun, melalui seorang ilmuwan Wolfgang Ernst Pauli hal tersebut menjadi mungkin-mungkin saja. Munculnya efek Pauli menimbulkan keyakinan pada beberapa ilmuwan mengenai hal magis. Lalu, sebenarnya apa sih efek pauli dan bagaimana kehidupan seorang Wolfgang Ernst Pauli?

Kelahiran Wolfgang Ernst Pauli

Wolfgang Ernst Pauli merupakan nama lengkap dari seorang fisikawan  yang lahir di Wina,  Austria-Hungaria. Ia lahir pada tanggal 25 April 1900.  Wolfgang Ernst Pauli merupakan seorang anak yabg terlahir dari pasangan Wolfgang Joseph Pauli dan Bertha Camilia Schutz. Ia terlahir bukan dari keluarga yang sembarangan.

Ayahnya merupakan seorang profesor kimiawan.Kakek nya yang dari pihak ayah merupakan berasal dari seorang tokoh keluarga Yahudi Praha. Sementara kakek buyutnya adalah peneribt serigala Pascheles Yahudi. Sementara itu, ayah dari pihak Ibunya merupakan seorang penulis Yahudi, Fridrich Schutz.

Ia mempunyai seorang adik yang bernama Hertha Pauli yang merupakan seorang penulis dan aktris. Keluarga yang luar biasa. Nama tengah Pauli diberikan untuk menghormati godfather fisikawan yakni Ernst Mach. Pauli dibesarkan menjadi seorang Katolik Roma. Namun, pada akhirnya ia dan kedua orang tuanya meninggalkan gereja.

Pendidikan Wolfgang Ernst Pauli

Wolfgang Ernst Pauli menempuh pendidikan di kotanya yakni di Doblinger-Gymnasium. Kemudian pada tahun 1918, ia berhasil lulus dengan predikat lulusan terbaik. Dua bulan setelah kelulusannya, ia menerbitkan makalahnya yang pertama mengenai teori relativitas Albert Einstein. Kemudian ia melanjutkan pendidikannya di Ludwig-Maximilians University yang berada di Munich. Pada bulan juli 1921, ia mendapatkan gelar Ph. D dengan disertasu mengenai teori kuantum dari molekul hidrogen terionisasi.

Dosen pembimbingnya saat meraih gelar doktor yakni Pauli Sommerfeld, meminta Pauli meninjau kembali mengenai teori relativitas untuk kepentingan Ensiklopedia Ilmu Matematika. Artikel yang memiliki 237 halaman itu mendapatkan pujian dari Albert Einstein selaku pemilik teori relativitas. Kemudian artikel itu diterbitkan sebagai monografi yang menjadi standar referensi.

Selama satu tahun dirinya menghabiskan waktunya menjadi asisten Max Born di Universitas  of Gottingen dan tahun berikutnya di Institut Fisika Teoritis di Kopenhagen.  Pada tahun 1923, ia diangkat menjadi dosen di Universitas of Hamburg. Selama menjadi dosen, ia mempunyai peranan penting dalam pengembangan teori modern mekanika kuantum.

Penemuan dan Pemikiran Wolfgang Ernst Pauli

Wolfgang Ernst Pauli telah memberikan kontribusi penting selama menjadi seorang fisikawan terutama di bidang mekanika kuantum.  Pauli pernah menjadi Profesor Fisika Teoritis di Federal Institue of Technology, Zurich. Di bawah arahannya, institusi ini menjadi pusat penelitian teori fisika selama bertahun-tahun sebelum dimulainya perang dunia kedua.

Akhir tahun 1920 an, telah ditemukan pandangan yang menyatakan bahwa ketika sebuah partikel beta dipancarkan dari inti atom, pada umumnya akan ada beberapa energi serta momentum yang hilang. Hal ini pun kemudian bertentangan dengan hukum konservasi.

Pada tahun 1931, Pauli mengusulkan sebuah pandangan yang menyatakan bahwa energi dan momentum yang hilang terbawa dari inti oleh beberapa partikel yang tidak bermuatan dan memiliki massa sedikit yang hilang tanpa jejak karena adanya interaksi dengan materi. Sehingga kecil kemungkinannya dapat terdeteksi. Kemudian pada tahun 1956 neutrino dapat diamati oleh seorang ilmuwan bernama Enrico Fermi.

Pada tahun 1924, ia mengusulkan bilangan kuantum dengan dua nilai yang mungkin untuk menyelesaikan inkonsentrasi antara spektrum molekul yang diamati dan pengembangan prinsip eksklusi. Ia merumuskan prinsip eksklusi Pauli yang menyatakan bahwa tidak ada dua elekteon yang berada di keadaan kuantum yang sama.

Tak lama setelah Heisenberg menerbitkan teori matriks modern mekanika kuantum tepatnya pada tahun 1926, Pauli menggunakan teori tersebut untuk memperoleh spektrum yang sedang diamatinya dari atom hidrogen. Kemudian ia memperkenalkan 2 x 2 matriks sebagai dasar operator spin atas pemecahan teori non relativistik spin.

Teori ini digadang-gadang mendapatkan pengaruh dari Paul Dirac mengenai persamaan Dirac untuk relativistik elektron. Meskipun Dirac telah menyatakan bahwa ia menemukan matriksnya sendiri tanpa ada pengaruh dari Pauli. Dirac menciptakan matriks yang lebih besar yakni 4 x 4 yang digunakan untuk pengobatan relativistik fermion berputar.

Pada tahun 1940, ia juga membuktikkan teorema spin-statistik. Hasil penting dari teori medan kuantum yang menyatakan bahwa partikel dengan setengah bilangan bulat adalah spin fermion sementara partikel dengan bilangan bulat adalah spin boson.

Karya Wolfgang Ernst Pauli

Wolfgang Ernst Pauli telah menerbitkan sebuah makalah pada tahun 1949. Makalah tersebut menjelaskan mengenai Pauli Villars Regularisaai. Regularisasi sendiri adalah istilah untuk tenik yang memodifikasi integral matematika tak terbatas agar bisa membuat mereka terbatas selama perhitungan.

Sehingga seseorang dapat mengidentifikasi apakah jumlah intrinsik tak terbatas dalam teori (massa, muatan dan fungsi gelombang) yang membentuk satu set terbatas yang dihitung sehingga dapat didefinisikan ulang dalam nilai-nilai eksperimental dalam kriteria yang disebut renormalization.

Fakta Menarik Wolfgang Ernst Pauli

1. Mendapatkan Banyak Penghargaan

Seperti halnya Heisenberg, Wolfgang Ernst Pauli juga mendapatkan banyak penghargaan atas pencapaian karyanya.  Pada tahun 1945, ia dinominasikan oleh Albert Einstein dalam Nobel Penghargaan Fisika yang kemudian berhasil ia dapatkan karena salah satu karyanya. Sebelum menerima Nobel Penghargaan pada tahun 1931, ia terlebih dahulu mendapatkan Medali Lorentz.  Kemudian pada tahun 1957 ia menerima Matteucci Medal dan dua tahun kemudian ia mendapatkan Planck Medal.

2. Efek Pauli

Wolfgang Ernst Pauli, kemistisan dan keanehan adalah tiga hal yang tak dapat dipisahkan. Beberapa kejadian aneh kerap terjadi saat dirinya mengunjungi suatu tempat. Akibatnya, banyak dari teman-temannya yang merasa takut. Beberapa kejadian aneh tersebut adalah saat dirinya tiba di Princeton pada tahun 1950. Saat itu, siklotron yang baru saja dibeli dan dapat berfungsi dengan baik secara tiba-tiba terbakar.

Banyak yang mengira hal tersebut disebabkan karena efek Pauli.  Contoh lainnya adalah saat ia berkunjung di Observatorium di Hamburg terjadi kecelakaan yang mengerikan yang mengakibatkan teleskop refraktor yang harganya tak ternilai itu hampir romboh.

Dari beberapa kejadian ini,  banyak yang mengira bahwa semua kejadian itu disebabkan karena efek Pauli. Anehnya dari kejadian tersebut,  Pauli tidak pernah sama sekali mengalami cidera. Mereka beranggapan ketika Pauli muncul benda-benda akan tiba-tiba mengalami kerusakan atau memasuki mode operasi yang tidak normal.

Tingkat penasaran yang tinggi pada fenomena ini,  banyak ilmuwan yang tertarik untuk memahami efek Pauli dari pandangan ilmiah. Mereka melakukan pengukuran pada telapak tangan yang diduga memiliki potensi listrik. Hasilnya bahwa setia manusia masing-masing memiliki konstanta medan listrik pada permukaan kulit.  Hal ini disebabkan karena proses biokimia yang terjadi di dalan tubuh memiliki potensi listrik.

Wafatnya Wolfgang Ernst Pauli

Pada tahun 1958, Wolfgang Ernst Pauli menghembuskan nafaa terakhirnya karena penyakit kanker pankreas yang menggerogotinya. Ia meninggal di tahun yang sama ketika mendapatkan sebuah medali Max Planck. Pauli meninggal di rumah sakit lebih tepatnya di kamar nomor 137. Saat detik kematiannya, ia hanya ditemani asistennya yang bernama Charles Enz.

fbWhatsappTwitterLinkedIn