Seleksi alam dapat menyebabkan perubahan perubahan yang membawa manfaat dalam pusat gen. Apabila hal tersebut terjadi maka populasi dapat dikataan mengalami sebuah proses evolusi. Gen gen yang menguntungkan secara cepat akan tersebar dalam populasi.
Hal ini dikarenakan anggota populasi yang membawa gen gen tersebut memiliki kemampuan reproduksi yang lebih besar. Sehingga dapat lebih mewariskan banyak gen gen yang menguntungkan kepada keturunannya dari generasi ke generasi.
Namun, sebaliknya gen gen yang tidak menguntungkan bagi makhluk hidup akan tersingkir dengan sendirinya dari populasi,baik secara cepat maupun bertahap. Adapun tiga tipe seleksi alam, yakni seleksi direksional, seleksi penstabilan, serta seleksi disruptif.
Seleksi direksional merupakan tipe seleksi alam yang memilih satu bentuk ekstrem dari beberapa jenis fenotipe dalam sebuah populasi.
Adanya perubahan kondisi lingkungan seperti perubahan iklim atau munculnya penyakit dan mangsa baru. Hal itu dapat menekan pertumbuhan suatu populasi ke arah satu sifat yang ekstrem.
Pada saat suhu turun dalam jangka waktu yang lama, maka seleksi alam mampu mendukung hewan dengan ukuran tubuh yang lebih besar untuk bertahan.
Hal itu disebabkan hewan yang memiliki tubuh terbilang besar, mampu bertahan dalam kondisi yang sangat ekstrem.
Seleksi penstabilan merupakan tipe seleksi alam yang memilih bentuk individu atau fenotipe pertengahan dalam suatu populasi. Namun seringkali alam berperan untuk mempertahankan kondisi sebelum terjadinya perubahan.
Hal itu dilakukan dengan cara memberikan dukungan terhadap karakter pertengahan.
Karakter pertengaha berada diantara satu atau dua karakter ekstrem. Dalam hal ini kasus penstabilan dapat dilihat ketika terjadi dari hasil sebuah penelitian mengenai ukuran bobot bayi yang baru dilahirkan.
Kemudian hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa bayi bayi yang dilahirkan dengan berat badan sedang, berada dalam kisaran 3,5 kg ternyata mampu bertahan hidup lebih lama.
Sedangkan bayi bayi yang dilahirkan dengan berat badan yang lebih besar memiliki kecenderungan untuk dapat bertahan hidup lebih singkat.
Hal itu disebabkan karena bayi yang berbobot lebih besar cenderung mengalami komplikasi selama proses kelahirannya.
Pada bayi bayi yang dilahirkan dengan berat badan yang lebih ringan, seringkali terlahir secara prematur. Hal itu disebabkan karena bayi mengalami permasalahan kesehatan yang lain.
Dari ketiga contoh diatas, bayi dengan berat tubuh sedang dianggap lebih mampu dalam bertahan hidup untuk dapat menghasilkan keturunan.
Cara kerja yang dimiliki oleh seleksi disruptif berlawanan dengan cara kerja dari seleksi penstabilan. Seleksi disruptif sendiri merupakan seleksi alam yang memilih dua bentuk fenotipe ekstrem. Sehingga bentuk pertengahan yang dimiliki dapat dihilangkan.
Namun, terkadang seleksi alam mendukung hal yang ekstrem. Sehingga dapat menyebabkan alel yang memiliki bentuk karakter pertengahan menjadi sangat sulit ditemui atau tidak umum kehadirannya di dalam suatu populasi. Dalam hal ini dicontohkan dengan kasus kupu kupu penipu Afrika.
Pada bagian sayap dari kupu kupu ini terdapat bentuk seperti ekor. Kupu kupu ini pun memiliki ciri khas dengan dapat menghindarkan dirinya dari pemangsa dengan cara meniru kupu kupu yang beracun dalam lingkungannya.
Namun, pemangsa kupu kupu telah mempelajari sebuah taktir penghindaran.
Taktik itu digunakan untuk menghindar dari kupu kupu beracun dan termasuk juga dari kupu kupu penipu yang memiliki kemiripan dengan kupu kupu beracun sebenarnya. Dengan hal itu kupu kupu penipu memiliki daerah yang luas.