Di dalam bahasa Indonesia terdapat istilah yang dikenal sebagai majas. Majas atau gaya bahasa sering digunakan dalam sebuah karya sastra agar karya tersebut menjadi lebih indah serta memperkuat isinya.
Ada beragam jenis majas yang perlu diketahui, salah satunya yakni majas ironi. Mungkin sebagian besar dari kita sudah tidak asing dengan majas yang satu ini, namun tidak ada salahnya untuk mengetahui lebih lanjut apa itu majas ironi.
Pengertian Majas Ironi
Kata ironi berasal dari bahasa Yunani yakni “Eironeia” yang memiliki arti berpura-pura tidak mengerti. Majas ironi adalah suatu majas yang menjelaskan atau menyampaikan suatu hal dengan makna yang berlawanan dengan cara memberikan sindiran.
Umumnya majas ironi digunakan untuk menyatakan sesuatu hal dengan membalikan makna dari maksud yang sebenarnya. Terkadang majas ironi juga dapat digunakan sebagai cara memberikan sindiran secara halus kepada seseorang agar tidak merasa tersinggung.
Ciri-Ciri Majas Ironi
Ciri-ciri dari majas ironi adalah sebagai berikut:
- Memiliki sifat menutup-nutupi atau menyembunyikan suatu kenyataan.
- Makna yang terkandung di dalam majas ironi sangat bertentangan dengan apa yang diucapkan ataupun yang dikatakan.
- Disampaikan dengan kata-kata halus, akan tetapi mempunyai maksud yang kasar atau sebagai sindiran.
Teknik atau cara membuat majas ironi tidak sesulit yang dibayangkan. Dibutuhkan sebuah keterampilan bahasa agar tercipta suatu kalimat yang efektif namun mengandung makna sindiran yang disampaikan secara halus tanpa menyinggung perasaan seseorang.
Contoh Majas Ironi
- Kamu sangat rajin sekali, pukul 9 pagi baru bangun tidur. (maksudnya kata rajin mempunyai makna malas dan itu dianggap sebagai sebuah sindiran).
- Dia memang pintar, semua hasil ujian yang telah diterima tidak ada yang berada di atas angka 5. (artinya kata pintar memiliki arti bodoh dan kata tersebut dianggap sebagai sindirian).
- Kota ini sangat indah, aku lihat ada banyak sampah yang berserakan di pinggir jalan. (artinya kata sangat indah mempunyai arti sangat kotor dan itu adalah sebuah sindiran).
- Tulisannya sangat rapi sekali, sampai-sampai aku tidak dapat membacanya. (arti kata rapi sebenarnya memiliki makna berantakan).
- Pasangan itu sangat akur sekali, setiap hari selalu beradu mulut hinggaku bosan mendengarnya. (arti kata akur dianggap sebagai bertengkar dan itu adalah sebuah sindiran).
- Pria itu sangat kekar, tubuhnya hanya kulit berbalut tulang saja.
- Beruntungnya wanita itu, dia memiliki pasangan yang selalu membuat dirinya menangis setiap saat. (maksud kata beruntung tersebut artinya sial, dianggap sebagai sindiran).
- Pertunjukan seni hari ini sukses membuat semua penonton meninggalkan bangku satu per satu.
- Tubuhnya wangi sekali, sampai-sampai tidak ada seorangpun yang ingin berdekatan dengan dirinya.
- Gadis itu sangat cantik di desanya, bahkan semua laki-laki tidak ada yang mau meliriknya.
- Rambutnya sangat rapi dan terawat, aku dapat melihat kotoran dan kutu yang menempel di setiap helai rambut.
- Pria itu benar-benar bertanggung jawab. Dia rela meninggalkan keluarga kecilnya tanpa memberikan uang sepeserpun demi wanita lain.
- Masakan ibu sangat enak, sehingga ayah memilih untuk memesan makanan dari sebuah rumah makan.
- Semalam dia tidak mendengkur sama sekali, sehingga aku tidak dapat tidur dengan nyenyak di sampingnya. (maksud kata tidak mendengkur artinya mendengkur dengan keras dan itu merupakan suatu sindirian).
- Suaranya sangat merdu ketika bernyanyi, bahkan semua orang tidak segan untuk keluar dari ruangan tersebut.
- Anak perempuan tersebut sangat berbakti kepada kedua orang tuanya. Tidak ada satupun perintah dari orang tuanya yang dia patuhi.
- Air minum di dalam botol ini sangat steril, tidak heran setelah meminum air ini tenggorokan dan perutku sakit.
- Jodi terkenal dengan sikap baik dan sopannya kepada semua orang. Tidak heran jika ada saja orang yang ingin mencari dirinya untuk diajak bertanding.
- Ruangan ini ramai sekali, bahkan aku dapat bermain bola dengan sepuasnya di sini.
- Kue ini sangat enak, tidak heran jika orang-orang tidak tertarik untuk memakannya.
- Rumah yang kamu tempati ini sangat bersih, sampai-sampai aku melihat pakaian kotor, sampah dan tikus di beberapa sudut ruangan.
- Suaranya sangat lantang, bahkan aku harus memajukan badan untuk dapat mendengarnya agar lebih jelas. (arti kata lantang mempunyai makna suaranya sangat kecil, itu merupakan bentuk sindiran).
- Rudi memang juara, dia berada diurutan terakhir dari seluruh peserta lomba tersebut. (maksud dari kata juara sebenarnya memiliki makna kalah dan itu adalah kata sindiran).
- Orang tua itu sangat menyayangi anak-anaknya. Mereka tega memukul dan memaksa anaknya bekerja. (maksud kata menyayangi yakni jahat, bentuk kata sindiran).
- Dia selalu mematuhi semua peraturan yang ada. Tidak heran jika dia sering dipanggil oleh atasan untuk mendapatkan hukuman. (maksud kata mematuhi yakni tidak mematuhi atau tidak taat, dan itu adalah bentuk sindiran).