Daftar isi
Hutan bakau atau hutan mangrove merupakan hutan di daerah dekat pantai yang dipengaruhi air payau. Mangrove adalah adalah jenis tanaman dikotil yang hidup di habitat air payau dan air laut. Biasanya ditumbuhi jenis bakau Rhizophora, bakau hitam (Avicennia nitida), pedada sohnetatia dan lainnya.
Bakau merupakan tanaman hasil dari kegiatan budidaya atau tumbuh secara alami. Hutan mangrove memiliki berbagai macam manfaat khususnya untuk mengatasi berbagai jenis masalah lingkungan terutama mengatasi pengikisan garis pantai.
Berikut manfaat hutan bakau bagi kehidupan :
Manfaat utama dari hutan bakau adalah mencegah abrasi. Abrasi adalah proses pengikisan pantai yang disebabkan terjangan gelombang laut. Dengan adanya pohon bakau, pengikisan garis pantai dapat dikurangi bahkan dicegah. Abrasi yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan kerusakan alam.
Mangrove mampu menahan air laut agar tidak mengikis tanah di garis pantai. Erosi Pantai dapat menggerus permukaan tanah yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan seperti intrusi laut bahkan bencana alam. Hutan bakau menjadi salah satu solusi untuk menjaga garis pantai dari terjangan ombak atau perairan laut. Secara fisik hutan bakau sangat penting bagi ekosistem pesisir dan berfungsi sebagai penyangga antara laut dan darat untuk melindungi garis pantai dari abrasi dan banjir yang dapat merusak.
Seperti jenis hutan lainnya, hutan mangrove menghasilkan oksigen dan menyerap karbondioksida. Karbondioksida berkontribusi pada proses pemanasan global. Pohon menyerap dan menyimpan gas beracun dan menyimpannya di dalam batangnya. Kemudian menghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis. Satu pohon secara umum dapat menghasilkan oksigen untuk beberapa orang dalam sehari.
Hutan mangrove menjadi tempat tinggal berbagai macam biota laut seperti ikan, udang, kerang pesisir dan kepiting. Biota laut tersebut berlindung dan mencari makanannya di hutan bakau. Kawasan hutan mangrove menjadi tempat yang cocok untuk beberapa jenis makhluk hidup dan organisme.
Banyak jenis biota laut berkembang biak dengan baik di kawasan hutan bakau. Dengan banyaknya udang, kepiting, dan ikan yang tumbuh di kawasan hutan bakau, hal tersebut menjadikan hutan bakau sebagai habitat perikanan yang menjadi sumber pemenuhan kebutuhan nutrisi dan bahan makanan yang penting untuk kesehatan masyarakat sekitar hutan bakau.
Beberapa hewan seperti kera, elang laut, bangau, belibis, burung dan biawak biasanya menempati hutan mangrove. Hutan bakau biasanya memiliki area atau ruang lingkupnya yang luas sehingga banyak hewan tinggal disana untuk mendapatkan sumber makanan dan tempat berlindung. Hutan bakau yang memiliki wilayah paling luas terdapat di Papua, dengan luas mencapai 3, 36 juta hektare.
Tanaman bakau dapat membantu menjernihkan air pantai dibandingkan dengan pantai yang tidak ditumbuhi tanaman bakau. Air yang jernih dari tanah sekitar hutan bakau sangat bermanfaat untuk penduduk atau masyarakat yang tinggal di kawasan sekitar hutan bakau.
Pohon mangrove dapat menyerap berbagai jenis polutan, seperti logam berbahaya yang terdapat di laut sehingga menjadikan kualitas air laut lebih bersih dan jernih.
Tanaman bakau memberikan nutrisi yang baik untuk kesuburan tanah yang ada di sekitarnya. Pohon bakau tumbuh di antara daratan dan lautan hal tersebut menyebabkan tanaman bakau memiliki nutrisi yang baik dan tidak mengganggu keseimbangan dari ekosistem yang berada di tepi pantai.
Seperti hutan yang lainnya, hutan bakau juga memiliki manfaat untuk mencegah dan mengurangi pemanasan global. Pohon bakau menyerap karbondioksida agar tidak dilepaskan dan tertahan di atmosfer. Bakau menyerap karbondioksida dan menghasilkan oksigen dari hasil fotosintesis.
Kayu pohon bakau biasanya keras dan tahan lama. Pohon mangrove dapat dijadikan bahan baku untuk berbagai benda, seperti furniture atau kerajinan. Hal ini memberikan manfaat ekonomi untuk masyarakat dan meningkatkan lapangan pekerjaan pada daerah tersebut. Selain kayunya, pohon mangrove juga memiliki buah yang dapat dipanen.
Pemanasan global berkontribusi terhadap perubahan iklim. Hutan secara umum membantu mengurangi perubahan iklim yang memiliki banyak dampak buruk bagi lingkungan di seluruh dunia.
Pohon dapat menyerap gas seperti karbon monoksida, karbon dioksida dan sulfur dioksida. Diserapnya gas-gas tersebut dapat mencegah penyebab pemanasan.
Menjaga garis pantai sangat penting untuk membantu pembentukan daratan. Jika garis pantai terkikis, maka daratan yang menjadi tempat tumbuh berbagai tanaman yang hidup di darat akan terganggu. Selain itu juga mengancam tempat tinggal masyarakat sekitar garis pantai.
Kayu pohon bakau juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Hal ini dapat mengurangi penggunaan gas namun asap dari proses pembakaran yang tidak dikontrol dapat menyebabkan masalah lain. Jadi, penggunaan kayu sebagai bahan bakar memiliki sisi manfaat dan kekurangan.
Tanaman bakau dipercaya memiliki khasiat untuk mengobati berbagai macam masalah kesehatan seperti diare, demam, sakit gigi, diabetes, penyakit ginjal, kaki gajah dan lain sebagainya. Tanaman bakau merupakan sumber penghasil antibiotik. Hutan mangrove menjadi habitat yang mampu mengisolasi bakteri baik yang disebut actinomycetes.
Banyak hutan bakau di Indonesia dikelola menjadi hutan pariwisata. Selain tujuan pariwisata, juga untuk edukasi masyarakat dan pengenalan terhadap alam. Indonesia merupakan negara kepulauan yang tentunya memiliki banyak garis pantai.
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki hutan bakau terluas di dunia. Banyaknya hutan bakau dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sebagai salah satu ruang terbuka hijau untuk masyarakat. Hutan bakau biasanya telah dibangun dengan jalan dari kayu atau bambu di dalamnya.
Beberapa hutan bakau pariwisata di Indonesia yang bisa dikunjungi seperti hutan mangrove Karimunjawa di Jawa Tengah, Taman Wisata Alam Angke Kapuk di Jakarta, hutan mangrove Bendul di Jawa Timur dan banyak lainnya.