Daftar isi
Seperti yang kita tahu, manusia merupakan makhluk sosial yang berkecenderungan untuk hidup berkelompok dengan yang lainnya. Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhannya masing masing, baik kebutuhan secara jasmani ataupun rohani.
Kecenderungan manusia untuk berkelompok ini menimbulkan suatu interaksi sosial. Dimana dalam interaksi ini, manusia berkecenderungan untuk berkelompok ataupun berinteraksi dengan orang orang yang memiliki dasar yang sama dengannya.
Sehingga tak jarang, apabila muncul suatu kelompok yang merasa dikucilkan ataupun terpinggirkan. Kondisi tersebut seringkali disebut dengan marginalisasi. Apa sih sebenarnya marginalisasi ini? Berikut merupakan pemaparan mendetail mengenai marginalisasi.
Pengertian Secara Umum
Secara umum, marginalisasi merupakan suatu proses sosial atau interaksi sosial yang dilakukan oleh seorang individu ataupun kelompok untuk mendominasi proses interaksi yang ada. Sehingga akibatnya akan ada beberapa pihak yang merasa ditepikan atau dipinggirkan.
Kelompok ataupun individu yang seringkali berada pada posisi yang terpojokan ini, biasanya kelompok atau individu yang minoritas. Dalam perkembangannya, tindakan marginalisasi ini bermulai atau mulai banyak dipahami oleh masyarakat luas tepatnya di daerah Prancis dan Eropa.
Pada saat itu peristiwa yang terjadi adalah hak hak yang dimiliki oleh seorang individu ataupun kelompok diblokir dan dihilangkan secara paksa oleh pihak tertentu. Bahkan tak hanya haknya saja,melainkan peluang, sumber daya dan semua yang berkaitan dengan individu atau kelompok minoritas tersebut dihilangkan secara paksa.
Sehingga bisa dikatakan bahwa tindakan marginalisasi ini melanggar kebebasan serta Hak Asasi yang dimiliki oleh setiap individu. Tidak bisa dielakkan lagi, apabila terdapat pihak pihak yang merasa dirugikan dan tersakiti akibat tindakan marginalisasi ini.
Pengertian Menurut Para Ahli
Adapun beberapa pengertian mengenai marginalisasi yang telah dipaparkan oleh para ahli.
Adapun beberapa jenis dari marginalisasi yang ada di masyarakat.
Marginalisasi sosial ini merupakan proses keterbatasan interaksi atau hubungan pada seorang individu atau kelompok tertentu dalam masyarakat. Yang mana menyebabkan ia kehilangan kesempatan dan hak mereka untuk bisa bersosialisasi ataupun melaksanakan berbagai aktivitas sosial pada umumnya.
Individu atau kelompok yang seringkali menjadi objek dalam proses marginalisasi sosial ini adalah individu individu yang berkebutuhan khusus, individu yang terlahir dari golongan masyarakat dengan tingkat kasta yang rendah, dan lain sebagainya.
Bahkan tak jarang orang orang yang menjadi objek dari marginalitas yang ada ini merupakan individu atau kelompok yang menjadi korban diskriminasi. Orang ataupun kelompok yang sudah mengalami perlakuan seperti ini, seringkali merasa kurang percaya diri dan kurang bisa mengembangkan dirinya. Karena semua kebebasan yang dimilikinya telah diambil secara paksa.
Marginalisasi yang berada di aspek ekonomi ini erat kaitannya dengan struktur perekonomian yag ada. Dimana individu ataupun kelompok yang merasa tersegmentasi dalam hal ini merupakan individu atau kelompok yang bisa dibilang berasal dari kondisi ekonomi yang memprihatinkan.
Objek objek yang merasa tersegmentasi disini memiliki kecenderungan untuk tidak terlalu terlibat dalam suatu kebijakan ataupun perumusan hal hal yang berkaitan dengan perekonomian.
Dalam hal ini individu ataupun kelompok yang masuk dan menjadi objek dalam jenis marginalisasi ini akan kehilangan dan memiliki keterbatasan dalam hal hak politik yang dimilikinya.Tidak hanya itu, dengan adanya marginalisasi ini sisi peluang perekonomian dan juga integrasi sosial yang dimiliki masyarakat juga lama kelamaan akan terenggut secara perlahan.
Hal yang seringkali terjadi dalam lingkup marginalitas ini adalah sebagian kelompok masyarakat tidak akan diizinkan untuk memegang jabatan tertentu dalam sistem pemerintahan dan juga berbagai bentuk partisipasi politik lainnya akan turut dibatasi.
Marginalisasi atau segmentasi yang berkaitan dengan aspek pendidikan sifatnya tidak boleh untuk dilakukan. Hal tersebut karena seperti yang kita tahu, pendidikan merupakan suatu hal vital dan umum yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat guna mendukung pengembangan serta keberlangsungan hidupnya nantinya.
Apabila seorang individu ataupun kelompok dihambat haknya untuk bisa mengenyam pendidikan dengan bebas, maka ia akan memiliki hambatan untuk bisa memperoleh pengetahuan dan wawasan sebagaimana seharusnya. Individu ataupun kelompok yang mengalami diskriminasi seperti ini tentunya mereka akan merasa sangat terpinggirkan dan sangat terlantar. Bahkan sebagian besar dari mereka akan berpikiran bahwa mereka sudah tidak lagi memiliki masa depan yang baik.
Marginalisasi juga terjadi pada aspek psikologis atau mental. Marginalisasi jenis ini lebih memiliki dampak yang besar bagi setiap individu atau kelompok yang menjadi objek segmentasinya. Mereka akan merasa terpinggirkan atau tersegmenatasikan oleh beberapa kelompok masyarakat yang lebih mendominasi darinya.
Bahkan bisa dikatakan, marginalisasi aspek psikologi ini sebisa mungkin harus dihilangkan ataupun ditiadakan, hal tersebut dikarenakan apabila marginalisasi akan secara terus menerus terjadi pada masyarakat atau kelompok tertentu, bisa mengarah pada berbagai tindakan ekstrim, seperti pemusnahan, kejahatan genosida dan lain sebagainya.
Hal tersebut dilakukan tanpa memandang umur, kelamin, ataupun etnis. Karena sebagian besar seringkali dilakukan pada kelompok masyarakat yang sifatnya minoritas.
Berikut merupakan beberapa contoh dari adanya marginalisasi dalam kehidupan masyarakat luas.