Partisipasi Politik: Pengertian – Teori dan Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Indonesia merupakan negara demokratis yang sangat mengutamakan partisipasi serta aspirasi masyarakatnya. Baik dalam pemerintahan, politik, ekonomi, serta kebijakan pemerintahan lainnya. Hal tersebut dilatarbelakangi karena Indonesia sangat menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM).

Salah satu partispasi masyarakat yang sangat dihargai oleh pemerintah adalah partisipasi politik. Partisipasi masyarakat dalam bidang perpolitikan ini tentunya sangat mendukung peran Indonesia sebagai negara yang demokratis. Berikut merupakan pemaparan mendetail mengenai partisipasi politik.

Pengertian Partisipasi Politik

Pengertian Secara Umum

Secara harfiah, partisipasi politik merupakan keikutsertaan aktif masyaarakat dalam konteks kegiatan dan kebijakan politik. Yang mana sangat diupayakan masyarakat dapat berperan aktif dalam semua kebijakan politik yang ada.

Secara umum, partisipasi masyarakat dapat diartikan sebagai sebuah kegiatan positif yang dilakukan oleh seluruh masyarakat, baik perseorangan maupun kelompok tentunya dalam bidang politik.

Pengertian Menurut Para Ahli

Untuk dapat memahami secara mendetail mengenai partisipasi politik, berikut merupakan pendapat pendapat para ahli mengenai pengertian partisipasi politik.

  • Menurut Budiardjo (1982:1), partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, yaitu dengan jalan memilih pimpinan negara dan secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kebijakan pemerintah (public policy). Kegiatan ini mencakup tindakan seperti memberikan suara dalam pemilihan umum, menghadiri rapat umum, menjadi anggota suatu partai atau kelompok kepentingan, mengadakan hubungan (contacting) dengan pejabat pemerintah atau anggota parlemen, dan sebagainya.
  • Menurut Herbert Mc Closky (Budiardjo, 2008:183-184), partisipasi politik adalah kegiatan-kegiatan sukarela (voluntary) dari warga masyarakat melalui cara mereka mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa, dan secara langsung atau tidak langsung, dalam proses pembuatan atau pembentukan kebijakan umum.
  • Menurut Ramlan Surbakti (1992:140), partisipasi politik sebagai keterlibatan warga negara biasa dalam menentukan segala keputusan yang menyangkut atau mempengaruhi hidupnya.
  • Menurut Kevin R. Hardwick, Partisipasi Politik adalah memberikan perhatian pada cara warga negara berinteraksi dengan pemerintah, warga negara berupaya menyampaikan kepentingan mereka terhadap pejabat publik agar mampu mewujudkan kepentingan tersebut.
  • Menurut Norman H. Nie dan Sidney Verba, Partisipasi Politik adalah kegiatan warga negara yang legal, yang sedikit banyak yang langsung bertujuan memengaurhi seleksi pejabat suatu negara dan ataupun tindakan yang diambil oleh mereka.
  • Menurut Keit Fauls, Partisipasi Politik adalah keterlibatan secara aktif dari individu atau kelompok ke dalam proses pemerintahan.
  • Menurut Isbandi, Partisipasi politik adalah keikutsertaan masyarakat dalam proses pengindentifikasian masalah dan potensi yang ada di masyarakat, pemilihan dan pengambilan keputusan tentang alternatif solusi untuk menangani masalah, pelaksanaan upaya mengatasi maslaah, dan keterlibatan masyarakat dalam proses mengevaluasi perubahan yang terjadi.
  • Menurut Michael Rush dan Philip Althoft, Partisipasi Politik adalah keterlibatan individu sampai pada bermacam-macam tingkatan di dalam sistem politik.

Teori Partisipasi Politik

Teori partisipasi ini sebenarnya berasal dari ilmu politik dan juga teori dari pembangunan. Partisipasi dianggap sebagai sebuah hal penting yang mampu mempengaruhi perkembangan pembangunan nasional yang sedang dirancang.

Menurut Slamet (2003:8), terdapat tiga teori yang berkaitan dengan konsep dari partisipasi itu sendiri. Yang mana juga teori ini sangat berkaitan dengan pelaksanaan pembangunan masyarakat yang lebih demokratis. Ketiga teori tersebut mencakup, teori partisipasi politik, teori partisipasi sosial, dan juga teori teori partisipasi masyarakat.

Teori partisipasi politik atau political participation merupakan konsep dari partisipasi yang diarahkan pada tujuan untuk mempengaruhi lembaga lembaga berwenang.

Dalam teori ini lebih ditekankan bahwa semua aspirasi yang diajukan oleh masyarakat semata mata ditujukan untuk mempengaruhi hasil kebijakan yang akan ditetapkan.

Konsep Partisipasi Politik

Konsep dari partisipasi politik ini lebih condong pada penggambaran proses partisipasi masyarakat dalam semua perencanaan, pengambilan keputusan, dan juga menentukan konsep kehidupan negara.

Baik dilakukan secara langsung dengan turut serta dalam pemerintahan, ataupun hanya sekedar memberikan kontribusi aspirasi yang aktif dana setiap kebijakannya.

Dalam konsep partisipasi politik lebih ditekankan pada berbagai tindakan ataupun perilaku masyarakat dalam mempengaruhi penetapan kebijakan tersebut. Seperti yang kita tahu, masyarakat merupakan pemegang kedaulatan tertinggi dalam sistem pemerintahan.

Yang mana masyarakat memiliki haknya untuk berpartisipasi dalam setiap proses dan kegiatan pemerintah. Untuk dapat memenuhi hak tersebut, pihak pemerintah harus senantiasa menerapkan asas transparasinya kepada masyarakat umum.

Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Politik

Tentunya terdapat beberapa faktor yang membuat partisipasi politik sangat dinilai penting untuk modernisasi politik. Berikut merupakan faktor faktor yang sangat mempengaruhi adanya partisipasi politik, menurut pemparan Nimmo.

  • Peluang resmi, dalam pelaksanaannya adanya partisipasi politik sangat didukung oleh pemerintah. Bahkan terdapat beberapa kebijakan pemerintah yang membuka peluang selebar lebarnya untuk partisipasi masyarakat. Yang mana hal tersebut disebabkan karena pemerintah sangat menganggap bahwa partisipasi politik merupakan hal yang sangat penting. Dan tentunya snagat berpengaruh terhadap perkembangan politik pemerintahan nantinya.
  • Adanya sumber daya sosial. Yang mana dalam hal ini segala partisipasi politik dari masyarakat sangat ditentukan oleh kelas sosial dan letak geografisnya. Dalam artian sebagian orang tidak memiliki haknya secara utuh untuk dapat berpartisipasi dalam dunia politik. Seringkali hal tersebut disebabkan karena perbedaan strata dan kondisi ekonomi yanga ada.
  • Motivasi personal, terkadang terdapat beberapa dorongan yang berasal dari diri sendiri untuk ikut serta dalam dunia politik pemerintahan. Dorongan tersebutlah yang dinamakan sebagai motivasi. Seringkali hal ini muncul karena adanya rasa simpati dan empati yang muncul terhadap kondisi politik saat ini. Sehingga secara tidak langsung, hati tergerak untuk ikut berperan aktif dalamm mewujudkan dunia politik yang bebas dari KKN.

Namun, pengaruh tersebut tidak diberikan secara langsung oleh masyarakat dengan turut andilnya mereka dalam pemerintah. Melainkan diberikan secara tidak langsung dalam bentuk aspirasi dan lain sebagainya.

Landasan Partisipasi Politik

Adapun beberapa landasan partisipasi politik yang sudah dibagi sesuai dengan asal usul individu yang berperan dalam politik.

  • Kelas individu individu dengan strata sosial, pendapatan, dan kesamaan jenis pekerjaan.
  • Kelompok atau komunal, individu dengan asal usul ras, agama, bahasa , dan kebudayaan yang sama.
  • Individu dan kelompok yang memiliki persaman tempat tinggal atau daerah asalnya.
  • Individu dan kelompok yang memiliki persamaan dalam hal organisasi dan sistem kepartaiannya.

Bentuk Partisipasi Politik

Adapun bentuk dari partisipasi politik yang ada.

  • Electroral activity, segala kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan, baik langsung maupun secara tidak langsung. Kegiatan yang termasuk dalam kategori ini mencakup keikutsertaan dlam proses memberikan sumbangan atau menjadi relawan dalam sebuah kegiatan kampanye, memberikan suaranya kepada calon yang terdaftar dalam pemilihan dan lain sebagainya.
  • Lobbying, sebuah tindakan yang dilakukan oleh seseorang maupun kelompok orang yang bertujuan untuk menghubungi penjabat pemerintah yang berwenang ataupun tokoh politik lainnya untuk mempengaruhinya atas suatu permasalahan tertentu.
  • Organizational activity, sebuah kegiatan yang melibatkan masyarakat dalam suatu kegiatan sosial dan politik. Entah menjabat sebagai pemimpin, aktivis, atau hanya sukarelawan saja.
  • Contacting, bentuk partisipasi yang dilakukan oleh masyarakat secara langsung kepada pejabat pemerintah atau pihak yang berwenang. Baik dilakukan secara berkelompok atau individu saja.
  • Violance, bentuk partisipasi politikyang dilakukan dengan menggunakan cara kekerasan untuk mempengaruhi pemerintah sebagai pihak terkait. Yang mana dalam pelaksanaanya dapat dilakukan dengan cara kekerasan, pengacauan ataupun pengrusakan.

Sedangkan, menurut Dalton bentuk partisipasi politik dapat ditemui menjadi beberapa bentuk seperti berikut,

  • Voting
  • Campaign activity
  • Communal activity
  • Contacting personal on personal matters
  • Protest

Jenis Partisipasi Politik

Secara umum, partisipasi politik telah dibedakan menjadi 3. Berikut penjelasanya mengenai jenis jenis dari partisipasi politik.

  • Partisipasi aktif, partisipasi yang menekankan pada proses input dan juga outputnya.
  • Partisipasi pasif, partisipasi politik yang sifatnya lebih menerima. Dan masyarakat merupakan subjek dari partisipasi pasif ini. Seringkali masyarakat hanya menerima kebijakan yang telah ditetapkan dengan mentah mentah saja. Masyarakat tidak mau untuk berpartisipasi dalam melaksanakan dan melancarkan jalannya kebijakan itu. Yang tentunya sebagai bentuk timbal balik yang dapat diberikan kepada pemerintah atas kebijakannya.
  • Golongan putih atau golongan apatis, golongan ini adalah golongan yang seringkali tidak mau tau dengan kondisi politik yang terjadi saat ini. Sehingga mereka tidak memiliki dorongan apapun untuk berpartsipasi dalam politik.

Sedangkan menurut Milbrath dan Goel, jenis partisipasi politik dibedakan menjadi 4 jenis yang mana sebagai berikut,

  • Partisipasi politik apatis, kelompok ataupun perseorangan yang memiliki kecenderungan untuk menarik diri dari proses politik ataupun kegiatan perpolitikan lainnya.
  • Partisipasi politik spector, partisipasi politik yang dilakukan oleh individu maupun kelompok yang mana sifatnya tidak terlalu aktif. Setidaknya orang tersebut pernah berpartisipasi dalam dunia politik walaupun hanya sekali.
  • Partisipasi politik gladiator, bentuk partisipasi politik yang aktif,baik dalam perannya sebaggai komunikator, aktivis, ataupun spesialis yang sangat berkaitan dengan dunia perpolitikan.
  • Partisipasi politik pengritik, orang ataupun kelompok yang berpartisipasi dalam dunia politik namun dalam bentuk yang tidak konvensional.

Apabila dilihat dari sifatnya politik terbagi menjadi dua jenis yaitu,

  • Partisipasi bersifat Sukarela (otonom).
  • Partisipasi bersifat desakan (mobilisasi).

Contoh Partisipasi Politik

Adapun beberaapa contoh dari partisipasi politik yang dilakukan oleh masyarakat.

  • Berperan aktif dalam memilih dalam pemilihan umum.
  • Menjadi anggota aktif sebuah partai politik, ataupun kelompok kepentingan tertentu dalam konteks kegiatan positif.
  • Menjabat sebagai salah satu lembaga pemerintahan, seperti Presiden, MPR,DPR, dan DPD.
  • Menjadi tim sukarelawan dalam sebuah kegiatan kampanye lembaga legislatif.
  • Menghadiri beberapa forum yang berkaitan dengan dunia politik.
  • Sebisa mungkin memberikan pengaruhkepada pembuat keputusan perihal kebijakan dan produk yang akan ditetapkan. Tentunya dengan berdasarkan aspirasi dari masyarakat.
fbWhatsappTwitterLinkedIn