Daftar isi
Mark up merupakan kesenjangan antara biaya produk atau layanan dengan harga jual aktualnya. Dengan adanya mark up, produsen dapat menutupi biaya persediaan yang diperlukan untuk membuat produk dan mendapatkan keuntungan. Mark up menunjukan seberapa besar harga jual produk dibandingkan dengan harga produksinya.
Mark up adalah salah satu metode penentuan harga yang dianggap paling simpel dan banyak diterapkan. Metode ini ditetapkan dengan tujuan tersendiri, termasuk salah satunya untuk menutup biaya tidak langsung dan laba-rugi usaha.
Semakin tinggi nilai mark up, maka semakin besar pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan. Perhitungan dapat dilakukan menggunakan harga eceran suatu produk yang dikurangi harga produksinya. Jika dituliskan dalam rumus, dapat ditulis menjadi :
Harga jual = biaya beli produk + mark up
Nilai mark up juga dapat dihitung dalam bentuk persentase. Rumus yang digunakan untuk menghitung mark up dalam persentase adalah :
Persentase mark up = (harga penjualan – harga per unit) / harga per unit x 100
Ada beberapa langkah yang perlu anda lakukan untuk menghitung nilai mark up, baik dalam bentuk angka ataupun persentase, diantaranya adalah :
Untuk menemukan persentase mark up, anda harus menggunakan rumus persentase markup. Secara sederhana, persentase mark up dapat dihitung dengan nilai mark up yang dibagi dengan biaya produksi dan dikali 100%.
Nilai mark up dapat ditentukan dengan cara mengurangi harga jual dan harga biaya. Harga jual juga dapat anda tentukan sesuai dengan kondisi yang terjadi di perusahaan.
Dengan menentukan nilai mark up, sebuah bsinsi atau indivitu dapat menghitung persentase mark up berikutnya. Anda dapat menghitung menggunakan urutan operasi, hitung hasil bagi mark up dan biaya. Jika ditulisan dalam rumus dapat berupa mark up dibagi biaya.
Sebagian besar hasil bagi dapat menghasilkan jawaban desimal. Untuk menentukan persentase mark up, jawaban dari hitungan poin sebelumnya dapat diubah menjadi persentase dengan cara mengalikannya dengan 100. Nilai yang anda dapatkan disini harus sama dengan persentase mark up.
Untuk memahami mark up lebih lanjut, berikut adalah beberapa contoh yang dapat anda perhatikan.
Adi memiliki toko makanan. Untuk berjualan, adi selalu menghabiskan 50.000 untuk membeli, menyiapkan dan menyimpan satu ikan gurami utuh. Satu porsi ikan gurami tersebut dijual dengan harga 75.000. Nilai keuntungan, atau nilai mark up, yang diperoleh adi adalah 25.000, dimana jika masukan dalam persentase mark up, adi mendapatkan nilai 50%.
Sebuah perusahaan memproduksi jam tangan untuk dijual. Untuk memproduksi 1 jam tangan, modal dan biaya yang diperlukan adalah 2.000.000. Untuk mendapatkan keuntungan, anda harus melakukan mark up saat akan menjual jam tangan tersebut. Misalnya saja kita menyetel harga mark up yang diinginkan adalah 500.000, maka anda dapat menjual jam tangan tersebut seharga 2.500.000.
Anda perlu memantau kompetitor sebelum menentukan nilai mark up. Pantaulah harga yang di pasang kompetitor untuk produk yang sama. Anda dapat menetapkan harga yang kurang lebih sama dengan harga kompetitor. Metode ini dapt dilakukan pada kondisi barang dengan kualitas dan standard yang sama.
Anda juga perlu menentukan target penjualan dari setiap produk yang dipasarkan. Target penjualan digunakan sebagai acuan dalam menentukan total produk yang wajib terjual dalam rentang waktu tertentu. Kondisi ini penting dilakukan utnuk mengetahui lama waktu produk saat tersimpan di gudang.
Menghitung biaya operasional perlu dilakukan sebelum melakukan mark up harga produk. Harga produk tersebut harus juga memuat biaya operasional per produksinya, meliputi transportasi, pengemasan, maupun komunikasi. Tentukan juga biaya pembelian barang dengan biaya operasional sehingga dapat menentukan jumlah mark up yang akan dikenakan.
Sebelum memulai bsinis, anda harus mengetahui arah pengembangan dari bisnis yang ditekuni. Buatlah target pengembangan sehingga profit yang diterima dapat berpengaruh pada pengembangan usaha.
Mark up dan margin laba kotor merupakan dua hal serupa tapi tidak sama. Margin merupakan sebuah istilah untuk perbedaan harga penjualan dikurangi harga pokok penjualan. Sedangkan, mark up adalah jumlah yang didapat dari menaikkan harga pokok untuk mendapatkan harga jual suatu barang.
Walaupun sama-sama menghitung tingkat keuntungan, mark up lebih membahas ke selisih antar harga jual produk dan biaya sebagai presentase dari biaya. Margin laba kotor merupakan selisih antara harga jual suatu produk dan biaya sebagai persentase dari harga jual.
Contoh perbedaan perhitungan margin dan mark up adalah :
Kebalikan metode mark up adalah mark down. Mark down merupakan upaya untuk menurunkan harga jual suatu produk, dimana tidak terlepas dari adanya pengurangan harga ritel awal atau pengurangan margin tertentu. Harga yang sudah di mark down belum tentu membuat perusahaan mengalami kerugian. Untuk menghitung nilai mark down, anda dapat mengurangi biaya beli produk dengan harga jual.