Daftar isi
Melirik ke arah nama Kamboja mungkin sudah tidak asing lagi bagi masyarakat luas. Kamboja merupakan nama dari salah satu negara di dunia. Nama salah satu negara ini menunjukkan eksistensinya pada kawasan Asia.
Mendengar Kamboja terasa tidak asing ketika namanya disebutkan oleh gerakan indera perasa. Nama salah satu negara ini terdapat dalam naungan benua Asia. Negara satu ini memiliki ibukota dengan nama Phnom Penh.
Negara dengan ibukota Phnom Penh ini juga menunjukkan eksistensinya pada wilayah Asia bagian tenggara. Kamboja atau dengan nama Cambodia dalam bahasa Inggris ini pula merupakan anggota tetap dalam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau dikenal dengan sebutan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).
Setiap negara tentunya tidak absen dari sejarah pembentukannya. Begitu pula dengan Negara Kamboja. Salah satu negara pada kawasan Asia bagian tenggara atau Asia Tenggara ini pernah memegang nama lain sebelum Kamboja menjadi dikenal oleh banyak kalangan telinga.
Sebelum menunjukkan besarnya nama Kamboja, negara ini memiliki nama sebagai Kampuchea. Nama negara ini sudah melanglangbuana sekitar abad satu pada tahun Masehi. Ketika abad ke tiga hingga lima Masehi, dua negara menggabungkan hatinya demi terbitnya suatu kawasan, yaitu Kamboja.
Akan tetapi, kokohnya persahabatan kedua negara ini tidak dapat bertahan hingga periode lama. Ketika kedua negara ini tidak dapat mempertahankan kekuatannya, terdapat kerajaan yang didirikan. Kerajaan tersebut adalah Kerajaan Khmer dengan ibukotanya yaitu terdapat dalam kawasan Angkor.
Akibat kedua negara itu tidak dapat mempertahankan kekokohannya, Kerajaan Khmer mengambil alih peran utama hingga sekitar abad ke sembilan hingga abad ke lima belas. Meksi Kerajaan Khmer sudah mendapatkan peran utama, peran tersebut tidak pula serta merta membahagiakan kerajaan tersebut hingga ibukotanya diarahkan ke kawasan Lovek.
Hingga ibukota diarahkan ke wilayah lain pun membuat Kerajaan Khmer tidak dapat membebasakan wilayahnya dalam naungannya sendiri tapi di bawah naungan Thai serta Vietnam. Thai pula meresmikan seorang raja, yaitu Raja Norodom.
Raja Norodom pun tidak tinggal diam demi mengambil kembali kawasan-kawasan Khmer yang tidak dalam genggaman tanggannya. Hingga pada akhirnya pada tahun 1906, kawasan tersebut diberikan kembali kepada Kamboja dalam perjanjian dengan Prancis.
Dengan adanya perjanjian wilayah, Prancis memiliki akses terhadap Kamboja dan menjadikannya daerah di bawah kendali Prancis. Tidak hanya hal itu, Prancis pula memberikan kebebasan bagi Kamboja pada tahun 1953 dan menjadi kerajaan konstitusional.
Dengan sistem kerajaan itu, Kamboja mendapatkan tempat di bawah tangan Raja Norodom Sihanouk. Jalan Kamboja tidak sepenuhnya mulus. Pada tahun 1960, perang pun timbul akibat keinginan untuk merebut tahta sang raja. Dengan adanya perang, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) lalu memberikan arahan agar perang dihentikan.
Bentuk pemerintahan suatu negara memegang peran penting dalam jalannya rotasi negara tersebut. Bentuk pemerintahan juga dapat dikatakan sebagai landasan dan atau pondasi bagi negara.
Dengan adanya bentuk pemerintahan, suatu negara dapat menjalankan perannya dengan baik dan sesuai ketentuan pemerintahan sehingga negara juga dapat terarah dan memiliki jalan ke depan. Salah satu bentuk pemerintahan yaitu Monarki Konstitusional. Bentuk pemenrintahan satu ini dimiliki oleh Negara Kamboja.
Dengan memiliki bentuk pemerintahan ini, sistem pemerintahannya tertuju pada kepala negara dan berada di bawah naungan raja. Raja sebagai kepala negara tidak dapat dengan bebas dengan kekuasaannya.
Kekuasaan raja bagai memiliki garis karena dipisahkan dengan konstitusi dan atau undan-undang. Sedangkan, kepala pemerintah di bawah naungan perdana menteri. Perdana menteri menjalankan negara serta ditunjuk oleh rakyat.
Sebagai negara dalam kawasan Asia, Negara Kamboja menempatkan eksistensinya di bagian tenggara. Eksistensinya pun tidak sendiri. Negara dengan ibukota Phnom Penh ini dapat dikatakan bagai menggandeng negara lainnya pada kawasan Asia Tenggara.
Negara-negara tersebut dekat dengan Kamboja, diantaranya yaitu Thailand, Laos, serta Vietnam. Thailand menempati batas bagian barat, Vietnam menempati batas bagian timur, selatan, hingga tenggara serta batas bagian utara ditempati oleh Laos.
Adanya batasan wilayah dengan tiga negara lainnya, area dengan nama Cambodia dalam bahasa Inggris ini memegang luas mencapai sekitar seratus delapan puluh satu ribu kilometer persegi. Letak daripada koordinat negara satu ini yaitu dengan bujur atau longitudenya yaitu 104o55’E.
Setiap negara memiliki ciri khasnya tersendiri. Salah satu ciri khas dari suatu negara dapat dilihat dari mata pencahariannya. Mata pencaharian dapat dimaknai sebagai sebuah kegiatan dan atau aktivitas yang dapat menghasilkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ciri khas dari suatu dengan mata pencaharian biasanya dilakukannya aktivitas dan atau kegiatan secara garis besar. Artinya, mata pencaharian suatu negara akan tertuju pada aktivitas dan atau kegiatan yang sering dan memiliki persentase besar dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya.
Sebagai salah satu negara di kawasan Asia bagian tenggara, Kamboja menempatkan pekerjaannya sesuai dengan situasi dan juga gambaran alam. Hal ini disebabkan karena wilayah Kamboja terdiri atas dataran dan wilayah perairan sungai. Perairan sungai terpusat pada Sungai Mekong, digunakan sebagai rotasi kegiatan perdagangan.
Dapat dikatakan mata pencaharian masyarakatnya yaitu pada bidang perikanan. Selain dengan menangkap ikan, mata pencaharian lain pula terpusat pada bidang tanaman padi, karena masyarakat di Asia identik dengan panganan nasi.
Sebelum Kamboja mendapatkan kebebasannya, rotasi ekonomi di negara ini tidak begitu mengalami perkembangan. Lambat laun pun negara ini membangun kembali sistem ekonominya.
Tidak hanya dengan lahan padinya, di wilayah Kamboja juga terdapat tanaman lain seperti kapas, karet, dan juga tembakau. Dimana tanaman-tanaman tersebut dapat meningkatkan daya ekspor.
Agama merupakan suatu hal penting dalam suatu negara. Pada dasarnya, negara pada kawasan Asia Tenggara memeluk agama Buddha. Begitu pula dengan negara dengan ibukota Phnom Penh ini.
Mayoritas agama dari masyarakat Kamboja berdasarkan kepercayaan kepada Buddha. Agama Buddha sendiri pula sudah menampilkan eksistensinya ketika abad ke 5 Masehi.
Ketika masa Kerajaan Khmer, raja-rajanya dibawah pemerintahan raja-raja Hindu dan juga Buddhis. Dengan adanya budaya antara Hindu dan Buddha ini mengakibatkan kebudayaan tersebut makin berkembang dan menetap di Kamboja.
Asia Tenggara dikenal dengan iklim tropisnya. Kamboja tidak absen pula dari ikllim tropis tersebut. Sesuai dengan keadaannya, wilayah tropis biasanya memiliki dua musim, yaitu musim panas dan musim hujan. Suhu rata-rata pada wilayah Kamboja berkisar antara skala 24oC hingga 30oC.
Unsur penting dalam suatu negara adalah bahasa. Dengan adanya bahasa, seluruh lapisan bangsa dan juga negara dapat melakukan aktivitas dan kegiatan komunikasi, baik verbal dan non verbal.
Negara Kamboja menggunakan bahasa Khmer sebagai bahasa nasionalnya. Perkembangan eksistensi bahasa Khmer ditandai dalam sebuah prasasti di Angkor Borei pada 611 Masehi.
Sebagai negara yang masuk dalam ASEAN, negara Kamboja juga tidak luput dari fakta-fakta yang menyelimutinya. Salah satu fakta menarik negara Kamboja yaitu benderanya. Sama halnya dengan bendera dari negara-negara lainnya, bendera Kamboja juga memiliki warna.
Menariknya, bendera Kamboja memiliki gambar sebuah bangunan. Bangunan tersebut adalah Angkor Wat, merupakan sebuah kebanggaan bagi bangsa dan negara Kamboja.
Fakta menarik lainnya yaitu mengenai tahun baru. Bagi masyarakat Kamboja, pergantian tahun diawali dengan selesainya musim panen, yaitu pada bulan April.
Selain itu, kebiasaan unik pula hadir menghiasi wilayah Kamboja. Masyarakat Kamboja dikenal selalu menyematkan topi di kepalanya. Hal ini terjadi karena cuaca panas di daerah tropis tersebut. Kebiasaan lainnya yaitu juga hadir ketika mengendarai sepeda motor. Biasanya terdapat keranjang di bagian depan motor-motor yang digunakan.
Negara Kamboja menjadi salah satu bagian dari ASEAN. Kamboja sebagai negara dengan wilayah tropis memiliki batas wilayah dengan negara-negara lain, diantaranya yaitu Thailand, Laos, serta Vietnam. Thailand menempati batas bagian barat, Vietnam menempati batas bagian timur, selatan, hingga tenggara serta batas bagian utara ditempati oleh Laos.
Dengan mendiami dirinya pada bagian tropis, membuat wilayah Kamboja memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim panas. Cuaca dan musim ini sangat cocok bagi tanahnya untuk ditanami padi dan juga bahan ladang lainnya.
Dengan mendapatkan pengaruh dari raja-raja Hindu dan Buddhis ketika masa kejayaan Kerjaan Khmer menjadikan Kamboja negara dengan mayoritas memeluk agama Buddha.