Neuroglia: Pengertian – Fungsi dan Strukturnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tubuh manusia terdiri atas susunan-susunan lebih detail dan lebih lengkap jika dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa manusia merupakan makhluk hidup dengan susunan kompleks. Salah satu komponen daripada tubuh manusia adalah saraf.

Sistem saraf manusia memang tidak dapat dilihat secara kasat mata. Tetapi, salah satu bagian tubuh manusia ini menjalankan peran penting bagi tubuh itu sendiri. Sistem saraf pula dapat bekerjasama satu sama lain dengan sistem penting tubuh lainnya dan menghadirkan keseimbangan bagi tubuh itu sendiri.

Dalam saraf itu sendiri terdapat sel-sel pendukung. Sel-sel tersebut adalah neuroglia. Sel tersebut menjadi pendukung bagi aktivitas saraf serta fungsi tubuh.

Apa itu Neuroglia?

Melirik kata neuroglia mungkin sedikit terlihat asing bagi kedua indera pendengar. Kata satu ini mengarah pada hal yang berhubungan dengan neuron dan atau saraf pada tubuh manusia.

Pada tubuh manusia, terdapat sistem saraf. Sistem saraf tersebut menjalankan peran utama dalam proses tumbuh kembang tubuh itu sendiri. Dalam sistem saraf pula hadir sel-sel dengan peran pembantu yang saling bekerjasama satu sama lain dengan sistem saraf. Salah satunya yaitu adanya neuroglia.

Secara umum, sel satu ini dapat dimaknai sebagai sel pendukung dalam struktur saraf manusia. Kata satu ini dilambungkan oleh Rudolf Virchow serta diambil dari kata nerve glue. Dengan kehadiran sel-sel pendukung ini, sel saraf pusat dapat memerankan fungsinya secara baik dan utuh bagi tubuh.

Fungsi Neuroglia

Sistem tubuh manusia memang memiliki sistem paling kompleks. Masing-masing sistem tersebut saling berkomunikasi dan saling bekerjasama bagi kelangsungan harmonisasi tubuh itu sendiri. Setiap sistem dari tubuh pun memiliki fungsinya masing-masing demi terciptanya keseimbangan dalam tubuh.

Sistem saraf merupakan salah satu sistem yang hadir dalam tubuh makhluk hidup. Sistem saraf menjalankan fungsinya untuk menyeimbangkan fungsi-fungsi lain tubuh makhluk hidup. Di dalam sistem saraf tersebut, kehadiran sel-sel pendukung pula tidak absen di dalamnya.

Neuroglia menjadi sel-sel pendukung dari sistem saraf tersebut. Dengan eksistensi sel-sel pendukung, sistem saraf dapat melakukan pekerjaannya dengan indah bagi tubuh. Sel pendukung saraf ini menjalankan perannya yaitu sebagai pendamping sel saraf pusat pada tubuh manusia.

Sel saraf pendukung sangat berguna bagi sel saraf utama. Sel-sel pendukung saraf utama berfungsi sebagai ruang untuk menyimpan pasokan makanan yang diperlukan sel saraf utama.

Dengan adanya simpana pasokan makanan, sel saraf utama dapat menjalankan perannya. Jika sudah menjalankan perannya, sistem saraf utama memberikan akses baik bagi tumbuh kembang tubuh.

Dengan begitu, sistem tubuh satu dengan sistem tubuh lainnya dapat saling berhubungan satu sama lain sehingga menghasilkan tubuh sehat dan seimbang.

Neuroglia pula memberikan perlindungan akan struktur-struktur sel saraf utama dan sel saraf tepi. Selain fungsi tersebut, sel-sel pendukung ini pula turut dalam proses pengiriman tanda-tanda dari sistem saraf utama.

Struktur Neuroglia

Struktur Neuroglia

Setiap sistem pada tubuh hadir pada tempatnya masing-masing. Kehadirannya senantiasa dapat memberikan suatu rotasi seimbang pada tubuh. Neuroglia sebagai sel-sel pendukung sistem saraf memegang tempat kekuasaannya sendiri.

Tempat kekuasaannya tersebut dapat dikatakan sebagai struktur dan menjadi bagian keluarga sel-sel pendukung sistem saraf pusat ini. Struktur sel-sel pendukung sistem saraf pusat ini terdapat pada dua bagian.

Struktur pertama terdapat pada bagian sistem saraf utama atau saraf pusat, meliputi otak dan sumsum tulang belakang. Struktur kedua terdapat pada bagian sistem saraf perifer atau saraf tepi, meliputi luar otak dan luar sumsum tulang belakang.

Jenis dan Komponen Neuroglia

Sel-sel pendukung pada struktur sistem saraf ini memiliki enam macam. Macam jenisnya tersebut menunjukkan eksistensinya pada dua tempat utama, yaitu pada sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.

Pada sistem saraf utama, terdapat empat macam neuroglia, diantaranya yaitu astrosit, oligodendrosit, mikroglia, serta sel ependim. Pada sistem saraf tepi, jenis sel-sel pendukung sistem saraf yaitu sel Schwann serta mielin.

  • Astrosit: jenis sel ini masuk dalam jumlah sel neuroglian terbanyak pada tubuh manusia. Kata dari astrosit terbentuk dari kata astro dengan makna ‘bintang’ dan sit bermakna ‘sel’. Astrosit sendiri memiliki peran penting dalam melakukan tugasnya. Sebagai bagian dari sel pendukung, astrosit membantu menyatukan neuron-neuron demi terciptanya keselarasan bagi tubuh. Ada dua jenis astrosit diantaranya adalah astrosit protoplasmatis dan astrosit fibrosa.
  • Oligodendrosit: jenis sel pendukung satu ini memiliki peran sebagai pelindung neuron dan membentuk mielin. Jenis sel pendukung ini dapat ditemukan pada substansi grisea, yaitu bagian terluar otak serta substansi alba, yaitu bagian terdalam otak. Pada oligodendrosit terdapat kandungan ribosom, kompleks Golgi, mikrotubulus, serta neurofilamen.
  • Mikroglia: jenis sel pendukung ini memiliki komponen berdasarkan jaringan sumsum tulang belakang. Mikroglia dapat dikatakan sebagai sel pelindung daya tahan, karena fungsinya mempertahankan perkembangan dan kehidupan neuron dan sel lainnya.  
  • Sel ependim: salah satu macam sel pendukung saraf ini mendedikasikan dirinya dalam melindungi bagian dalam rongga otak. Selain itu, sel ependim juga menjalankan fungsinya dengan cara membuat neuron dan sel pendukung baru. Sel ini memiliki komponen berupa rongga berjumlah empat dan saling berhubungan pada bagian dalam otak.
  • Sel Schwann: fungsi sel satu ini yaitu memberikan dukungan terhadap neuron dalam sistem saraf tepi. Sel ini pula memberikan akses dalam pembentuka selubung mielin.
  • Mielin: sel satu ini memiliki peran sebagai sel pelindung neurit. Mielin pula menjalankan tugasnya untuk menyalurkan data-data melalui jalan sel saraf pada tubuh. Unsur penyusun mielin berupa air, lemak, dan protein.
fbWhatsappTwitterLinkedIn