Ada banyak hal yang bisa kita tuangkan dalam paragraf campuran salah satunya adalah tentang bencana alam.
Paragraf campuran sendiri adalah salah satu jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya. Paragraf campuran merupakan paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal dan akhir paragraf. Paragraf ini adalah gabungan dari paragraf deduktif dan induktif.
Oleh karena itu, kalimat-kalimat utama paragraf campuran mengapit kalimat-kalimat penjelas. Kalimat penjelas berada di tengah-tengah kalimat paragraf. Kalimat penjelas adalah kalimat yang menjelaskan kalimat utama.
Berikut ini adalah beberapa contoh paragraf campuran tentang bencana alam yang bisa dijadikan referensi untuk belajar. Simak contohnya di bawah ini.
Indonesia harus selalu waspada karena berada di wilayah cincin api. Indonesia terletak di wilayah lingkaran api pasifik atau cincin api pasifik, yakni pertemuan tiga lempeng tektonik dunia, Lempeng Indo-Austalia, Lempeng Eurasia dan Lempek Pasifik sehingga di Indonesia rawan terjadi bencana seperti gempa bumi, gunung meletus, hingga tsunami. Sembilan puluh persen gempa bumi terjadi di wilayah cincin api. Dengan demikian, masyarakat yang berada di wilayah cincin api selalu terancam terkena bencana alam. Oleh karena itu, sebagai masyarakat yang tinggal di wilayah cincin api sebaiknya selalu waspada dan harus memiliki kesiapan jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam.
Penjelasan: paragraf di atas merupakan paragraf campuran karena kalimat utamanya terletak di awal dan akhir paragraf. Paragraf tersebut membahas mengenai Indonesia berada di wilayah cincin api sehingga harus selalu waspada. Kalimat lain selain kalimat utama merupakan kalimat penjelas yang menjelaskan kalimat utama, yaitu mengenai mengapa Indonesia harus selalu waspada dan menjelaskan mengenai wilayah cincin api.
Faktor utama banjir adalah perilaku manusia yang kurang menjaga lingkungannya. Kita sendiri menyadari bahwa banjir kerap melanda Indonesia. Bahkan, setiap tahunnya ada ratusan kasus bencana banjir yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Banjir merupakan kondisi di mana suatu daerah atau wilayah terendam air dalam jumlah besar. Banjir umumnya terjadi karena cuaca ekstrem dan sistem drainase yang buruk. Selain itu, perilaku manusia yang membuang sampah di sungai dan selokan menjadi penyebab lain terjadinya banjir. Penggundulan dan pembukaan lahan hutan untuk berbagai keperluan manusia juga menjadi pemicu terjadinya bencana banjir. Pada dasarnya kita tidak bisa memungkiri bahwa banjir bisa terjadi karena ulah manusia itu sendiri.
Penjelasan: paragraf di atas merupakan paragraf campuran karena kalimat utamanya terletak di awal dan akhir paragraf. Paragraf tersebut membahas mengenai penyebab utama banjir adalah perilaku manusia. Kalimat lain selain kalimat utama merupakan kalimat penjelas yang menjelaskan alasan mengapa perilaku manusia menjadi penyebab utama terjadinya banjir.
Kebiasaan membuang sampah di sungai masih terjadi hingga sekarang. Akibatnya, aliran air terhambat dan dapat meluap sewaktu-waktu. Pohon-pohon yang berguna untuk menyerap air ditebang sehingga air tidak lagi bisa diserap dengan maksimal. Hutan-hutan dijadikan daerah pemukiman. Selain menyebabkan kerugian materi, banjir juga kerap kali membawa penyakit seperti penyakit kulit, diare, demam berdarah, dan tipes. Dengan demikian, ada banyak kerugian yang ditimbulkan karena bencana banjir. Oleh karena itu, untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan, ada baiknya masyarakat juga berhenti melakukan kegiatan yang dapat menyebabkan banjir seperti membuang sampah di sungai.
Penjelasan: paragraf di atas merupakan paragraf campuran karena kalimat utamanya terletak di awal dan akhir paragraf. Paragraf tersebut membahas mengenai masyarakat harus berhenti membuang sampah di sungai. Kalimat lain selain kalimat utama merupakan kalimat penjelas yang menjelaskan alasan mengapa kebiasaan membuang sampah di sungai harus segera dihentikan.
Banjir terjadi karena faktor alam dan perilaku manusia. Faktor alam, misalnya musim hujan sehingga intensitas hujan tinggi, sungai meluap, bendungan yang rusak, badai, tsunami, es yang mencair, dan air pasang. Sementara perilaku manusia, misalnya, membuang sampah di sungai, sistem drainase yang buruk, rumah di bantaran sungai, menebang pohon sembarangan, hingga bangunan di wilayah padat penduduk. Itulah dua penyebab terjadinya banjir.
Penjelasan: paragraf di atas merupakan paragraf campuran karena kalimat utamanya terletak di awal dan akhir paragraf. Paragraf tersebut membahas mengenai faktor-faktor penyebab terjadinya banjir. Kalimat lain selain kalimat utama merupakan kalimat penjelas yang menjelaskan apa saja yang termasuk faktor alam dan faktor manusia yang menyebabkan banjir.
Bencana gunung meletus membahayakan nyawa manusia. Meskipun akibat dari gunung meletus, tanah di sekitarnya menjadi subur, tetapi efek yang ditimbulkan gunung meletus dapat membahayakan nyawa makhluk hidup. Awan panas yang dikeluarkan saat gunung meletus dapat meyebabkan luka bakar dan sesak napas. Gas-gas vulkanik yang dikeluarkan juga dapat membahayakan manusia. Oleh karena itu, perlu adanya antisipasi sebelum terjadinya ledakan gunung meletus agar masyarakat dapat menyelamatkan diri dari bahaya gunung meletus.
Penjelasan: paragraf di atas merupakan paragraf campuran karena kalimat utamanya terletak di awal dan akhir paragraf. Paragraf tersebut membahas mengenai bencana gunung meletus membahayakan nyawa manusia. Kalimat lain selain kalimat utama merupakan kalimat penjelas yang menjelaskan dampak gunung meletus dan bahayanya bagi manusia.