Geografis telah mengajarkan kepada kita untuk mempelajari bumi di mana yang merupakan sudah kita tempati beserta kondisi di dalamnya. Bumi mempunyai karakteristik geografis yang tentunya berbeda di setiap daerahnya. Mulai dari terdapat kutub utara dan kutub selatan yang diselimuti oleh es di sepanjang tahun, daerah gurun, daerah pegunungan, daerah lautan hingga daerah hutan hujan.
Di Indonesia itu sendiri memiliki kondisi geogrfis yang berbeda-beda dari Sabang hingga Merauke di mana juga terdapat beragam suku bangsa dan kebudayaannya masing-masing. Suku bangsa merupakan sekelompok manusia yang mempunyai kesamaan budaya dan saling terikat dengan identitas tertentu. Terbentuknya keragaman suku bangsa inilah yang dipengaruhi oleh faktor geografis dan telah menjadikan orang tinggal di daerah pantai dan gunung yang berbeda-beda.
Lantas, apa sajakah faktor-faktor geografis yang mempengaruhi terhadap keragaman budaya di Indonesia? Yuk kita simak!
Faktor yang pertama adalah karena letak geografisnya. Letak geografis merupakan lokasi suatu tempat uang dilihat dari kenyataan di muka bumi. Dengan kata lain, letak geografis ini adalah suatu tempat yang berkaitan dengan daerah lain di sekitarnya. Posisi daerah akan ditentukan oleh kejadian-kejadian geografis yang membatasinya seperti gunung, lautan, sungai, benua hingga samudera.
Letak geografis inilah pastinya akan sangat berpengaruh terhadap keberadaan wilayah Indonesia dan kebiasaan suatu masyarakat. Adapun pengaruh positif dari adanya letak geografis yaitu:
Di sisi pengaruh positif, tentu terdapat pula pengaruh negatif akibat adanya letak geografis ini yaitu:
Faktor yang kedua adalah isolasi geografis. Seperti yang kita ketahui, Indonesia memiliki ribuan pulau yang tersebar dari Sabang hingga Merauke di mana secara fisik posisinya yang terpisah-pisah. Keadaan geografis tersebut telah memaksa penduduk untuk menetap dan tinggal di daerah yang terpisah satu sama lain sehingga menimbulkan adanya isolasi geografis (pemisahan karena batas atau jarak) antar masyarakat.
Isolasi geografis ini mengakibatkan masyarakat yang menempati setiap pulau tumbuh menjadi satu kesatuan suku bangsa yang hidup terpisah/terisolasi dari suku bangsa lainnya. akhirnya, mereka mengembangkan kebudayaan yang dimilikinya masing-masing sehingga semakin berbeda dengan kebudayaan lainnya. selain itu, keadaan geografis ini juga telah menyebabkan tiap-tiap pulau di Indonesia memiliki agama dan budaya yang berbeda.
Terbentuknya lingkungan ekologis terdiri dari struktur tanah, iklam serta topografi yang memberikan kontribusi terhadap kondisi masyarakat baik itu segi ekonomi, sosial maupun budaya. Kondisi iklim seperti adanya perbedaan musim kemarau dan hujan di setiap daerah selain itu perbedaan kondisi alam seperti pantai dan pegungan di mana hal itu menyebabkan adanya perbedaan budaya masyarakatnya. Misal, masyarakat yang memanfaatkan alam sebagai lahan pertanian dan perkebunan bahkan ada masyarakat yang mengandalakan laut sebagai mata pencahariannya.
Masyarakat mengembangkan budayanya sesuai dengan kondisi ekologis di wilayahnya. Masyarakat yang tinggal di daerah pantai tentu akan jauh berbeda dengan tinggal di pegunungan mulai dari model banguanan rumah, mata pencaharian, pakaian, makanan pokok hingga agama dan kepercayaan.