Menulis menjadi salah satu aspek terpenting saat mempelajari bahasa Indonesia. Namun tidak jarang banyak orang masih melakukan kesalahan atau bahkan kurang memahami tentang tata cara penulisan suatu kata dalam sebuah kalimat, terutama dalam penggunaan kata “di”.
Beberapa orang masih kesulitan atau bingung apakah kata “di” sebaiknya disambung ataukah dipisah pada sebuah kata. Sebab dalam beberapa kasus, kata “di” dapat ditemukan tersambung dengan sebuah kata, bahkan ada juga yang diletakkan terpisah dengan kata lainnya.
Lalu kapan dan bagaimana penggunaan kata “di” yang baik dan benar menurut kaidah penulisan bahasa Indonesia? Mari disimak penjelasannya di bawah ini.
Cara Penulisan Kata “Di” Yang Benar
Perlu diketahui jika kata “di” memiliki dua fungsi. Pertama kata “di” dapat digunakan sebagai kata depan dan harus ditulis secara terpisah. Dan yang kedua, kata “di” digunakan sebagai kata imbuhan sehingga harus ditulis secara berangkai atau sambung.
Meskipun demikian, penggunaan kata “di” sebagai kata depan ataupun imbuhan masih membuat banyak orang bingung, apakah ditulis secara terpisah atau tersambung, terutama bagi orang yang belum memahami penempatan kata “di”.
Cara mudah untuk mengidentifikasi penggunaan kata “di” yang tepat yakni:
- Pertama, kata “di” yang ditulis secara terpisah biasanya digunakan untuk menunjukkan tempat dan waktu. Adapun rumus sederhana penulisan kata “di” yang tepat yakni:
Di + keterangan waktu
Contoh:
Di samping, di rumah, di kamar, di atas, di bawah, di pagi hari, di buku, di malam yang sunyi, di kampung halaman, dan lain sebagainya.
Selain itu, kata “di” yang dipisah biasanya diikuti dengan kata lain selain kata pembentuk kata karja pasif. Kata tersebut dapat berupa nama orang ataupun penunjuk lokasi yang tentunya tidak dapat diubah menjadi bentuk kata kerja aktif.
- Kedua, untuk kata “di” yang ditulis secara tidak terpisah atau tersambung dengan kata lainnya, digunakan saat bersandingan dengan kata kerja atau kata sifat.
Beberapa contoh dari penggunaan kata “di” yang disambung:
dimakan, ditulis, dibawa, dicintai, dipuja, diabaikan, dikerjakan, dibuat, dikaji, diolah, dan lain sebagainya.
- Terakhir, penulisan kata “di” yang dapat dipisah ataupun disambung. Hal ini disebabkan ada beberapa kata yang memiliki dua makna apabila bersanding dengan kata “di”, sebab dapat menjadi kata depan atau preposisi dan juga dapat menjadi kata kerja.
Sebagai contoh:
Contoh 1
Ucapannya disela oleh orang lain saat dia berusaha untuk menjelaskan alibinya.
Di sela-sela aktivitasnya yang padat, penyanyi tersebut masih sempat membalas surat dari para penggemarnya.
Contoh 2
Menangkap udang dan kepiting tidaklah mudah. Mereka gemar bersembunyi di balik batu.
Saat mencuci sebaiknya semua pakaian dibalik agar kotoran yang menempel dapat terangkat dengan mudah.
Untuk memahaminya lebih lanjut, coba perhatikan contoh pertama, pada kata “disela” menunjukkan bahwa kata “di” berfungsi sebagai imbuhan dan dapat diubah menjadi kata “membalik” yang merupakan kata kerja aktif.
Sedangkan kata “di sela-sela” memiliki kata “di” yang berfungsi sebagai kata depan dan tidak dapat diubah menjadi kata kerja aktif.
Contoh Penulisan Kata “Di” Yang Benar
- Mobil itu diparkir di depan rumahku.
- Paket telah diterima oleh adikku.
- Sup itu dituang ke dalam mangkuk besar.
- Buah-buahan tersebut dibagikan sama rata kepada semua anak.
- Baju itu dibeli oleh ibuku di Tanah Abang.
- Catatan tersebut ditulis di atas sebuah kertas.
- Mereka bermain bola di luar rumah.
- Di dalam kamar dia sedang menangis.
- Aku berdiri di antara dua orang.
- Dia tidak dapat berbicara saat berada di hadapan pria itu.