Daftar isi
Tahun 1998 akan terkenang menjadi suatu tahun kelabu bagi masyarakat negara Indonesia ini. Hal ini dikarenakan pada tahun 1998 tersebut, terjadi suatu peristiwa yang tidak menyenangkan dan berlangsung selama beberapa waktu.
Peristiwa yang terjadi pada masa itu adalah adanya suatu krisis moneter atau yang kerap dipanggil dengan sebutan Krismon.
Salah satu penyebab yang utama terjadinya suatu peristiwa krisis moneter itu sendiri adalah adanya suatu penurunan dan atau disebut juga dengan devaluasi dari mata uang negara Indonesia ini yaitu Rupiah terhadap mata uang dari negara Amerika yaitu Dollar.
Mata uang negara Amerika tersebut atau Dollar tadi, dijadikan sebagai suatu mata uang acuan dunia, sehingga fluktuasi dari penguatan dan atau pun juga penurunan dari suatu mata uang yang ada pada suatu negara tertentu dapat dilihat dengan berpatokan dari Dollar Amerika itu sendiri.
Besaran dan juga akumulasi dari hutang luar negeri yang sifatnya swasta tadi rupanya juga memperburuk dari keadaan secara perekonomian itu sendiri. Hutang yang terjadi sudah barang tentu akan menghasilkan beban bunga yang berkali-kali lipat.
Hal ini lah yang kemudian ditengarai, secara prinsip bola salju, akan semakin menggerus dari kemampuan ekonomi negara Indonesia dan memperburuk keadaan dan juga situasi yang ada pada negara Indonesia saat itu.
Pengelolaan terhadap krisis moneter itu sendiri rupanya masih belum mampu untuk menunjukkan hasil yang diharapkan terkait dengan krisis moneter yang ada saat itu.
Hal ini dikarenakan terkait dengan krisis moneter dan atau disebut juga dengan krismon tadi, merupakan hal yang luar biasa, sehingga membutuhkan ketepatan dan juga keakuratan dari pengelolaan terhadap krisis moneter tersebut, supaya tidak terjadi kekeliruan yang sifatnya krusial.
IMF yang saat itu berlaku dan juga turut bercampur tangan terhadap kondisi perekonomian dari negara Indonesia itu sendiri rupanya tidak berhasil juga dalam melakukan penanganan terhadap krisis moneter yang terjadi.
Hal ini dibuktikan dengan masih berlanjutnya krisis moneter itu sendiri dalam kurun waktu beberapa lama. Dikarenakan oleh hal tersebut sehingga krisis moneter itu sendiri rupanya harus dapat ditangani dengan cara yang presisi dan tepat.
Pada tahun 1998 tersebut juga rupanya terdapat suatu ketidakstabilan dari sisi ekonomi yang juga memicu perburukkan dari para penyebab krisis moneter yang utama itu sendiri.
Benih-benih inflasi yang muncul juga mengancam dari segala lini perekonomian yang ada dan menyebar hingga ke seluruh masyarakat luas di negara Indonesia itu sendiri.
Dengan terjadi sistem perekonomian yang porak poranda, hal tersebut akhirnya menggerus terhadap sistem dari perusahaan yang ada di negara Indonesia itu sendiri. Segala macam sistem usaha yang ada menjadi mangkrak dan tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Tidak adanya pemasukan dari penggerak roda perusahaan tersebut menjadikan hampir keseluruhan dari perusahaan yang ada di negara Indonesia menjadi gulung tingkar atau pun bangkrut.
Perusahaan yang dapat bertahan hanya perusahaan yang memang mendapatkan bantuan atau sokongan dana dari pemiliknya tersebut untuk dapat bertahan hidup selama masa krisis moneter itu terjadi.
Tidak bergeraknya roda perekonomian dan juga sumber pemasukan dari berbagai pihak, mengakibatkan kemampuan bayar untuk pelunasan terhadap hutang yang ada menjadi nihil. Hal tersebut akhirnya memicu terjadinya kredit macet yang terjadi dimana-mana.
Dampak dari krisis moneter tersebut diantaranya juga adalah peningkatan dari harga barang kebutuhan pokok yang terjadi. Kemampuan membeli masyarakat pun akhirnya mengalami penurunan yang signifikan dan harga barang semuanya melambung dengan sangat tinggi.
Tidak terbendungnya krisis moneter yang terjadi saat itu rupanya juga berdampak terhadap kepercayaan dari negara-negara luar yang ada saat itu.
Pada masa krisis moneter tersebut telah terjadi demo besar-besaran yang terjadi di berbagai lokasi yang ada. Hal ini menciptakan disrupsi terhadap sistem yang ada dan menimbulkan banyak kerugian.
Krisis moneter 1998 tersebut tentu saja meninmbulkan banyak sekali dampak negative. Salah satunya yang berkaitan erat dengan dampak sosial itu sendiri adalah dengan adanya kerusuhan yang memakan korban itu sendiri.
Keresahan yang merebak kepada masyarakat luas itu rupanya menyulut terjadinya kerusuhan itu sendiri. Terjadi aksi kerusuhan yang tidak terbendung lagi dan juga akhirnya berujung pada masyarakat luas tersebut.
Munculnya isu rasismen dan juga terjadinya penjarahan masal menjadikan suatu hal yang mengerikan dari dampak terkait dengan krisis moneter itu sendiri. Kemunculannya yang secara bersamaan dan dalam jumlah yang besar mampu menebarkan teror pada hati masyarakat luas yang ada pada saat itu.