Ekonomi

5 Peran Sistem Ekonomi Campuran dalam Perekonomian

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sistem ekonomi campuran merupakan perpaduan antara sistem ekonomi kapitalis dan sosialis. Kedua sistem ekonomi memerlukan evaluasi karena terdapat banyak dampak negatif yang ditimbulkan dari kedua sistem ekonomi.

Maka dari itu, sistem ekonomi campuran hadir untuk melengkapi kekurangan dari keduanya. Sistem ekonomi campuran merupakan sistem ekonomi yang di mana pemerintah serta pihak swasta saling bekerja sama dalam menjalankan kegiatan ekonomi.

Pemerintah berhak untuk melakukan intervensi dalam kegiatan ekonomi melalui kebijakannya. Namun, masyarakat diberikan kebebasan untuk mengembangkan kegiatan ekonomi. Tujuan dari kegiatan ekonomi campuran ini adalah agar tidak adanya keberpihakan pemerintah kepada salah satu pihak yakni pihak pemilik modal atau masyarakat tertentu.

Sistem ekonomi campuran sering dikenal sebagai sistem ekonomi yang fleksibel karena tidak mengekang masyarakat namun tetap dalam pengawasan pemerintah. Sistem ekonomi campuran memiliki sejumlah peran penting dalam roda perekonomian di antaranya sebagai berikut:

1. Mewujudkan Persaingan Pasar yang Sehat

Sistem ekonomi campuran sudah ada sejak tahun 1800-an. Pada mulanya kemunculan sistem ekonomi ini untuk mengatasi permasalahan ekonomi yang tidak segera selesai. Pada saat itu, salah satu negara yang menerapkan sistem ekonomi ini adalah inggris terkait izin ekspor impor. Penetapan aturan ini bertujuan untuk melindungi petani lokal.

Sistem ekonomi campuran yang di mana mengkolaborasikan kedua peran penting pelaku ekonomi dapat menciptakan persaingan pasar yang sehat. Hal ini dikarenakan sistem perekonomian campuran memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menjalankan kegiatan ekonomi.

Masyarakat tidak dikekang dengan sejumlah aturan sehingga mereka bebas untuk melakukan inovasi. Meskipun dalam sistem perekonomian ini terdapat peran pemerintah, hanya saja pemerintah bertindak sebagai pengendali kebijakan. Intervensi pemerintah tidak diberikan seluas-luasnya sehingga masyarakat masih bisa berinovasi.

Meskipun dalam sistem perekonomian ini, masyarakat diberikan kebebasan, namun tidak seperti sistem perekonomian liberal. Di mana sistem perekonomian tersebut memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada masyarakat sehingga akan memunculkan kesenjangan di antara masyarakat. Masyarakat akan terbagi dalam dua kelas yakni masyarakat kaya dan masyarakat miskin.

Di dalam sistem perekonomian tersebut masyarakat kaya akan semakin kaya karena tidak adanya intervensi pemerintah. Mereka akan menguasai beberapa kegiatan ekonomi karena memiliki modal yang besar. Berbeda halnya dengan masyarakat yang minim modal.

Mereka sulit untuk mengembangkan kegiatan ekonomi karena terbatas modal sehingga mereka tidak dapat menguasai kegiatan ekonomi. Alhasil, kegiatan ekonomi tersebut diambil alih oleh kaum kapitalis. Hal inilah yang menyebabkan persaingan tidak sehat di antara pelaku usaha karena tidak adanya pemerataan.

Sistem ekonomi campuran berbeda juga dengan sistem ekonomi sosialis. Pada sistem ekonomi sosialis yang menjadi titik berat pelaksanaan kegiatan ekonomi adalah pemerintah. Pemerintah memegang kendali penuh atas kegiatan ekonomi. Hal ini mengakibatkan masyarakat menjadi kaku karena tidak dapat melakukan inovasi sehingga tidak akan tercipta persaingan yang sehat.

Sebab, masyarakat benar-benar diatur dengan keinginan pemerintah. Mereka tidak dapat mengembangkan apa yang diinginkan dan hanya mengikuti apa yang pemerintah inginkan. Hal ini tentu saja berbeda dengan sistem ekonomi campuran.

Pemerintah hanya bertindak sebagai penentu kebijakan atau mekanisme pasar seperti jumlah produksi, jenis, dan harga produksi. Selain itu, persentase keterlibatan antara pemerintah dengan masyarakat pun sama sehingga tidak akan menyebabkan berat sebelah kepada salah satu pihak.

2. Menghilangkan Kesenjangan Ekonomi

Kesenjangan ekonomi merupakan salah satu permasalahan yang kerap terjadi di banyak negara. Kesenjangan ekonomi bisa ditimbulkan karena persaingan ekonomi yang tidak sehat. Adanya persaingan ekonomi yang tidak sehat menyebabkan para pemilik modal besar semakin menguasai kegiatan ekonomi sehingga para pelaku usaha kecil semakin tidak memiliki lahan untuk berkembang.

Hal inilah yang kemudian memunculkan istilah Borjuis dan proletar. Borjuis dan proletar hadir karena adanya kesenjangan ekonomi. Para kaum Borjuis akan semakin kaya karena memiliki modal yang besar untuk menguasai kegiatan ekonomi. Sementara para kaum proletar akan semakin tertindas sebab tidak memiliki modal yang cukup kuat.

Kesenjangan ekonomi dapat menimbulkan beberapa permasalahan lain. Kesenjangan ekonomi disebabkan karena tidak adanya kebijakan pemerintah yang mengatur dalam perekonomian sehingga para pihak swasta bertindak semaunya.

Biasanya masalah ini muncul dalam sistem perekonomian liberal. Sistem perekonomian yang memberikan kebebasan sepenuhnya kepada pihak swasta membuat terjadi kesenjangan. Pemerintah tidak menjadi kendali dalam kegiatan ekonomi sehingga pihak swasta bisa bertindak semaunya.

Namun, bukan berarti dengan adanya kendali pemerintah dalam perekonomian tidak menimbulkan kesenjangan. Kendali pemerintah yang berlebih dapat menimbulkan tekanan pada masyarakat. Masyarakat yang tidak bebas melakukan inovasi akhirnya cenderung memilih gulung tikar.

Sementara, orang-orang yang memiliki kedekatan dengan pemerintah, justru diberikan kesempatan yang berlebih dibandingkan yang lain. Hal inilah yang bisa menjadi pemicu timbulnya kesenjangan. Keberpihakan pada salah satu pihak dapat membuat adanya jurang pemisah dalam kegiatan ekonomi.

3. Memberikan Kesempatan Kepada Para Pemilik Modal Kecil

Peran ekonomi campuran salah satunya adalah dapat memberikan kesempatan kepada para pemilik modal kecil. Sistem ekonomi campuran yang berada di tengah-tengah antara sistem ekonomi liberal dan sosialis membuat sistem ekonomi menjadi solusi atas kekurangan dari kedua sistem ekonomi tersebut.

Sistem ekonomi liberal yang di mana menimbulkan kesenjangan karena kesempatan hanya berlaku bagi para pemilik modal besar. Sebaliknya para pelaku usaha modal kecil tidak diberikan kesempatan. Hal ini dikarenakan adanya kebebasan yang sebebas-bebasnya bagi para pelaku usaha.

Alhasil, hanya para pelaku usaha yang memiliki modal besar yang akan bertahan sementara para pelaku usaha yang bermodal kecil akan tersingkirkan dan guling tikar. Berbeda halnya dengan sistem ekonomi campuran, meskipun pelaku usaha diberikan kebebasan namun tetap kendali dipegang oleh pemerintah.

Kebebasan yang diberikan kepada para pelaku usaha hanya berlaku bagi inovasi-inovasi usaha. Selain itu, untuk masalah mekanisme pasar diatur oleh pemerintah. Pemerintah menjadi pemegang kendali agar kegiatan ekonomi dapat berjalan lancar dan tidak menimbulkan kesenjangan.

Kesenjangan ekonomi akan semakin kecil untuk hadir di tengah-tengah kegiatan ekonomi. Besar kemungkinan masyarakat akan semakin sejahtera karena memiliki kedudukan yang sama dalam kegiatan ekonomi. Mereka diberikan porsi yang sama untuk bisa menjalankan kegiatan ekonomi dan mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

4. Menghilangkan Eksploitasi Buruh

Adanya sistem ekonomi campuran menghilangkan adanya eksploitasi buruh. Eksploitasi buruh merupakan salah satu masalah yang sering terjadi kepada para pegawai atau tenaga kerja. Biasanya para pemilik usaha atau bos akan bertindak seenaknya karena dia yang memiliki usaha dan pekerja akan menurut apa yang diminta oleh pemilik usaha.

Para pemilik usaha bertindak seenaknya seperti masalah upah, waktu kerja, jaminan kesehatan dan keselamatan kerja dan sebagainya. Para pemilik usaha sering mengabaikan beberapa peraturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

Terlebih lagi pada sistem ekonomi liberal yang di mana peran pemerintah sangat minim. Kebebasan yang diberikan sepenuhnya kepada para pelaku usaha membuat mereka dapat bertindak seenaknya karena tidak ada peraturan yang mengikat.

Pada sistem ekonomi campuran, yang di mana pemerintah memegang kendali meskipun secara tidak penuh, dapat mengerem para pelaku usaha. Adanya peraturan yang mengikat dengan sanksi yang mengintai, membuat para pelaku usaha lebih berhati-hati dalam memperlakukan para pegawainya.

Mereka berusaha mempekerjakan para pegawai dengan baik sehingga sangat minim terjadinya eksploitasi buruh. Namun, pada kenyataannya, hingga saat ini ekploitasi butuh masih saja terjadi dan dilakukan oleh para pelaku. Tak heran jika setiap tanggal 2 Mei para buruh sering mengadakan demonstrasi untuk menuntut hak-hak mereka yang diabaikan.

5. Menghilangkan Adanya Monopoli Pada Kegiatan Ekonomi

Dalam kegiatan ekonomi liberal, biasanya terjadi monopoli pada sumber ekonomi oleh sekelompok orang tertentu. Biasanya penguasaan sumber ekonomi ini didasarkan pada kepemilikan modal. Kelompok yang memiliki modal lebih, akan menguasai beberapa sumber ekonomi sehingga kelompok modal kecil semakin kesulitan untuk melakukan kegiatan ekonomi.

Mereka akan semakin tersingkir dalam kegiatan ekonomi karena sumber daya ekonomi yang sudah dikuasai oleh segelintir orang. Penguasaan ini timbul karena adanya pemberian kebebasan sehingga sekelompok orang bisa berlaku seenaknya karena tidak ada yang melarangnya.

Hal ini berbeda dengan sistem ekonomi campuran. Keberadaan sistem ekonomi campuran dapat menghilangkan adanya penguasaan sumber daya ekonomi oleh sekelompok orang. Hal ini dikarenakan sumber daya ekonomi akan diatur oleh pemerintah sebagai pemangku kebijakan. Pemerintah akan mengatur sedemikian rupa agar tidak terjadi ketimpangan dalam kegiatan ekonomi.

Semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk menguasai sumber daya ekonomi. Biasanya sumber daya ekonomi tertentu yang menjadi sumber hajat hidup orang banyak akan dikuasai oleh pemerintah agar tidak terjadi monopoli oleh pihak swasta.

Sementara itu, sumber daya ekonomi lainnya akan diberikan kepada pihak swasta dengan seadil-adilnya. Hanya saja dalam sistem ekonomi campuran ini dapat menyebabkan masalah korupsi, kolusi dan nepotisme karena peran pemerintah yang begitu besar.