3 Peran Soekarno dalam Penyusunan Naskah Proklamasi

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Deklarasi teks proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 tidak akan terjadi tanpa adanya peran golongan muda maupun golongan tua yang tergabung sebagai pejuang kemerdekaan RI.

Para tokoh ini mengusahakan yang terbaik untuk secepatnya dapat mengumumkan proklamasi dan memerdekakan rakyat Indonesia, tak terkecuali Soekarno dan Mohammad Hatta. Peran keduanya sangat penting, bukan hanya sekadar menjadi pendeklarasi naskah proklamasi pada upacara kemerdekaan RI, melainkan juga melakukan bagian besar pada hari-hari sebelum itu.

Mulai dari desakan proklamasi untuk secepatnya dilaksanakan, persiapan, hingga penyusunan naskah proklamasi semuanya dilakukan oleh Soekarno-Hatta bersama dengan para tokoh pemuda dan beberapa dari golongan tua dalam waktu tidak sampai tiga hari.

Bila mengingat kembali peristiwa Rengasdengklok di mana beberapa pemuda menculik Soekarno-Hatta agar pendeklarasian proklamasi kemerdekaan bisa segera dilangsungkan, konflik seperti ini justru membawa percepatan pada peristiwa penting pada 17 Agustus 1945.

Berikut peran Soekarno dalam penyusunan naskah proklamasi kemerdekaan RI yang paling utama.

1. Memimpin Diskusi Penyusunan Naskah Proklamasi

Soekarno-Hatta sempat dibujuk oleh para golongan muda yang menginginkan keduanya untuk memproklamasikan kemerdekaan secepat mungkin. Para pemuda ini mengusulkan agar proklamasi kemerdekaan RI bisa dilaksanakan pada 16 Agustus 1945 yang sayangnya kala itu mendapat penolakan dari Soekarno.

Maksud golongan muda agar adanya percepatan proklamasi RI adalah untuk menjauhkan Soekarno-Hatta dari pengaruh Jepang, namun Soekarno tidak ingin terburu-buru dan memilih menunggu sidang PPKI.

Bung Hatta pun sepakat dan sepemikiran dengan Bung Karno kala itu sehingga kemudian memicu penculikan keduanya oleh golongan muda ke Rengasdengklok. Setelah negosiasi tercapai dan 17 Agustus 1945 adalah hasil dari kesepakatan bersama sebagai waktu yang tepat untuk memproklamasikan kemerdekaan, perumusan naskah pun segera dilakukan di bawah pimpinan Soekarno.

Soekarno-Hatta, Achmad Soebardjo, Sayuti Melik, dan Sukarni berkumpul di salah satu ruangan di kediaman Laksamana Maeda untuk membicarakan penyusunan naskah proklamasi secara detail.

2. Menulis Naskah Proklamasi

Penyusunan naskah dilakukan di atas meja bundar dan Soekarno yang mengetahui kemampuan bahasa Bung Hatta yang paling baik awalnya sempat memintanya sebagai penulis naskah proklamasi. Namun rupanya dalam penyusunan ini, Soekarno-Hatta bekerja sama dalam bentuk lain, yakni Soekarno sebagai penulis teks dan Hatta sebagai pendikte kalimat-kalimat proklamasi dengan bahasanya yang baik sebelum kemudian mendapat persetujuan bersama dan sedikit suntingan dari Sayuti Melik sebelum diketik ulang.

3. Menandatangani Hasil Ketikan Naskah Proklamasi

Soekarno dengan hasil dikte Hatta, menuliskan secara singkat kalimat-kalimat yang menyatakan kemerdekaan Indonesia. Usai disetujui oleh tokoh lainnya yang ada di sana dan diketik ulang oleh Sayuti Melik, naskah siap ditandatangani. Sebagai langkah akhir penyusunan naskah proklamasi, Soekarno membubuhkan tanda tangannya bersama dengan Hatta.

fbWhatsappTwitterLinkedIn