Perang Tondano 1: Latar Belakang – Tujuan dan Dampaknya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pada masa penjajahan Belanda, terjadi banyak sekali perlawanan yang bersifat kedaerahan dari berbagai daerah di Indonesia. Hal tersebut disebabkan sifat Belanda yang serakah dan tamak terhadap sumber daya alam yang ada di Indonesia.

Masyarakat Indonesia yang mulai menyadari bahwa Belanda hanya memanfaatkan mereka pun mulai melakukan perlawanan. Dari berbagai wilayah di Indonesia, tidak ada sama sekali yang membenarkan tindakan Belanda.

Hal hal tersebut pun semakin memicu kemarahan masyarakat Minahasa. Adapun beberapa pemaparan mengenai terjadinya perang Tondano I.

Latar Belakang Terjadinya Perang Tondano 1

Meletusnya perang tondano pertama dipicu dengan berdirinya persekutuan dagang milik Belanda. Yang mana persekutuan dagang tersebut seringkali disebut dengan VOC. Sebelum kehadiran Belanda di Minahasa sudah banyak bangsa bumi dari belahan barat berdatangan ke Minahasa.

Orang orang Spanyol adalah orang dari bangsa barat yang pertama kali menginjakkan kakinya di Minahasa, terutama di Tondano, Sulawesi Utara. Dalam kedatangannya itu, bangsa barat tidak hanya bertujuan untuk menjalin hubungan dagang dengan Minahasa. Melainkan beberapa bangsa barat juga menyebarkan keyakinan yang dianutnya.

Kebanyakan yang disebarkan ialah ajaran agama kristen. Namun, sejak abad ke 22 hubungan dagang yang dijalin oleh Minahasa dengan bangsa barat mulai menemui pertentangan. Yang mana hal tersebut timulakibat kehadiran persekutuan dagang Belanda.

Kehadiran para pedagang VOC ini mulai mengganggu masyarakat Minahasa. Semua berawal saat VOC berhasil untuk mempengaruhi masyarakat yang berada di kawasan Ternate, Maluku.

Bahkan pada saat itu Belanda memerintahkan Simon Cos yang saat itu menjadi gubernur Ternate untuk mengusir Spanyol dari Minahasa.

Hal itu bertujuan untuk melancarkan usaha Belanda dalam memonopoli perdagangan di Minahasa.Dengan diusirnya Spanyol nantinya semakin memuluskan langkah Belanda.

Untuk melaksanakan mandat yang telah diberikan Belanda, Simon Cos mulai pergi ke Selat Lembeh untuk memasuki pantai Timur dari minahasa.

Para pedagan Spanyol dan masyarakat Makassar mulai terusik dengan kehadiran VOC ditengah tengah perdagangan mereka. Lambat laun, hubungan perdagangan masyarakat Minahasa dengan pedagang Spanyol yang semula baik baik saja mulai tersingkirkan. Setelah usahanya merusak dan mengusir para pedagan Spanyol di Minahasa.

Belanda mulai melancarkan niat buruknya. Tanpa basa basi Belanda memaksa masyarakat Minahasa untuk menjual berasnya kepada VOC. Sebab, Belanda mengetahui bahwa Minahasa merupakan produsen beras terbanyak yang ada di Sulawesi Utara.

Dengan adanya potensi tersebut Belanda berusaha untuk memonopoli perdagangan di Minahasa. Namun semua usaha Belanda mengalami penolakan mentah mentah dari para masyarakat Minahasa.

Sehingga, untuk dapat melancarkan tujuanya,Belanda tidak punya pilihan lain selain dengan jalur peperangan.

Kronologi Perang Tondano 1

Keputusan belanda untuk melakukan perang dengan masyarakat Minahasa dimulai dengan upaya VOC untuk membendung aliran sungai temberan. Hal itu ditempuh untuk melemahkan mental masyarakat Minahasa. Pembendungan terhadap sungai temberan mengakibatkan aliran sungai meluap.

Tidak hanya itu, aliran sungai juga mulai menggenangi tempat tinggal masyarakat inahasa yang berada di sekitaran aliran sungai. Untuk mengatasi hal tersebut, masyarakat Minahasa mulai memindahkan tempat tinggal dan barang barang mereka ke danau Tondono dengan rumah rumah apung.

Pasukan VOC pun tidak kehilangan akal, mereka mulai mengepung pusat tempat tinggal masyarakat Minahasa yang ada di Danau Tondono. Selain itu, Simon Cos atas perintah Belanda mengeluarkan sebuah ultimaum yang berisikan mengenai,

  • Keharusan untuk masyarakat Tondano menyerahkan para tokoh pejuangnya yang menyatakan memberontak pada kekuasaanVOC.
  • Masyarakat Tondano harus membayar biaya ganti rugi. Yang mana masyarakat Tondano harus menyerahkan 50-60 orang yang akan dijadikan sebagai budak untuk ganti rugi tanaman padi yang rusak.

Namun, ultimatum tersebut tidak terlalu dihiraukan oleh masyarakat Tondano. Kekesalan akibat ultimatum yang tidak dihiraukan, membuat VOC akhirnya memilih menarik mundur pasukannya ke Manado.

Tujuan Terjadinya Perang Tondano 1

Terjadinya perang Tondano merupakan keputusan Belanda. Yang dalam perang ini, Belanda menginginkan agar masyarakat Minahasa menyerahkan hasil berasnya kepada Belanda.hal tersebut ditujukan agar belanda mampu untuk memonopoli perdagangan yang ada.

Namun, lagi lagi usaha tersebut ditolak oleh masyarakat Tondano. Hal itu dilatarbelakangi oleh tindakan masyarakat Tondano yang menolak keras tindakan monopoli yang dilakukan oleh Belanda.

Tokoh dalam Perang Tondano 1

Dalam melakukan perlawanan terhadap Belanda, sangat diperlukan peran peran para pejuang perang. Mereka yang rela mengorbankan jiwa raganya untuk menegakkan hak dan martabat wilayahnya, pantas disebut sebagai pahlawan perang. Berikut merupakan tokoh yang berperan dalam perang Tondano.

  • Lonto Kamasi
lontoh kamasi

Lonto Kamasi merupakan kepala walak Tomohon. Yang mana beliau sangat berperan untuk mengarahkan masyarakat Minahasa dalam rangka melakukan perlawanan atas tindakan semena mena Belanda.

Perlawanan ini didasarkan pada tindakan Belanda yang meminta pasokan beras dari masyarakat Minahasa secara cuma Cuma.

  • Semua masyarakat Minahasa

Semua masyarakat Minahasa berpartispasi dalam adanya perang Tondano I. Hal itu didasari atas, permasalahan hubungan dagang yang pertama kali mereka hadapi dengan bangsa barat.

Seperti yang kita tahu,hubungan dagang yang dibangun oleh masyarkat Minahasa dengan Bangsa barat lainnya tidak pernah mengalami permasalahan. Namun, semua itu berubah sejak kedatangan VOC ditanah mereka.

Akhir Perang Tondano 1

Akibat berbagai ulah Belanda, masyarakat Minahasa mulai merasakan kesengsaraan. Yang mana hasil pertanian mereka menumpuk dan tidak ada yang membeli. Dengan semua permasalahan itu, Masyarakat Minahasa dengan sangat terpaksa harus mendekati VOC.

Hal itu bertujuan agar VOC mau untuk membeli semua hasil pertaniannya. Dengan hal itu pun, membuka peluang pada Belanda untuk menguasai tanah Minahasa. Keputusan masyarakat Minahasa untuk menjalin hubungan perdagangan dengan Belanda, menjadi momen berakhirnya perang Tondano I.

Yang mana, kemudian masyarakat Minahasa memutuskan untuk memindahkan perkampungannya dari danau Tondano menuju perkampungan baru di daerah daratan. Yang seringkali disebut Minawanua atau ibu negeri.

Dampak Perang Tondano 1

Meletusnya perang Tondano pertama berdampak besar terhadap hubungan jual beli masyarakat tondano dengan bangsa barat lain. Yang mana setelah VOC memutuskan untuk menarik mundur pasukannya, masyarakat Tondano merasakan kesengasaraan. Semua hasil beras dan perkebunan mereka menumpuk banyak, tanpa ada yang mau membelinya.

Sehingga dengan permasalahan itu, masyarakat Tondano dengan berat hati mendekati VOC untuk menjalin hubungan dagang bersama. Yang mana dengan keputusan tersebut, masyarakat membuka peluang besar pada VOC untuk menguasai wilayahnya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn