Cnidaria dan Ctenophora dulunya termasuk dalam satu filum Coelenterata, karena sama-sama menggunakan rongga tubuh untuk bernafas ataupun memperoleh makanan. Selain itu keduanya juga tidak memiliki tulang belakang. Akan tetapi banyak ditemukan perbedaan, sehingga filum ini dipisah menjadi Cnidaria dan Ctenophora.
Ctenophora
Ctenophora adalah salah satu filum animalia yang tidak memiliki tulang belakang yang hidup di perairan. Anggota dari filum ini memiliki bentuk yang mirip dengan ubur-ubur. Yang membedakan adalah mereka memiliki sisir dengan jumlah delapan baris.
Sisir ini terdiri dari beberapa silia yang digunakan untuk berenang. Ctenophora memiliki berbagai macam ukuran, ada yang berukuran milimeter hingga yang terbesar adalah 1,5 meter. Tubuh mereka terdiri dari jelly dengan satu lapisan sel di luar dan yang lain melapisi rongga internal.
Mayoritas ctenophora adalah predator yang memakan larva mikroskopis, krustasea, parasit hingga ctenophora lainnya. Hewan ini juga sering dibandingkan dengan laba-laba yang memiliki banyak cara untuk menangkap mangsanya. Ada yang berdiam diri, menggunakan tentakel atau bahkan berburu.
Sehingga ctenophora sangat beraneka ragam dengan spesies yang sedikit. Spesies ctenophora ada sekitar 100-200 spesies yang dibagi menjadi dua kelas, yakni Nuda dan Tentaculata. Akan tetapi anggota dari setiap kelas tersebut sangat beragam.
Walaupun mereka tidak memiliki tulang dan juga lunak, akan tetapi fosil mereka masih bisa ditemukan. Dari fosil yang ditemukan mereka sudah ada sejak 515 juta tahun yang lalu. Posisi ctenophora dalam pohon kehidupan evolusi masih diperdebatkan, banyak pendapat ilmu filogenetik molekuler yang menyatakan bahwa cnidaria lebih dekat dengan bilateria, dibandingkan dengan ctenophora.
Hewan ctenophora mayoritas memiliki kelamin ganda, yakni dua kelamin dalam satu individu. Organ reproduksinya berada di bawah baris sisir, lalu sel telur dan sel spermanya dikeluarkan melalui pori-pori.
Ctenophora menggunakan fertilisasi eksternal, kecuali platyctenida yang menggunakan fertilisasi internal dan menjaga telur di tubuh induk sampai menetas. Perkembangan telurnya langsung berkembang menjadi ctenophora muda yang bentuknya sama dengan ctenophora dewasa akan tetapi ukurannya lebih kecil.
Ctenophora banyak ditemukan di perairan laut, dari laut tropi, laut kutub, pantai atau bahkan laut lepas. Sampai saat ini belum ditemukan ctenophora yang hidup di air tawar. Salah satu contoh ctenophora adalah ubur-ubur sisir.
Cnidaria
Cnidaria adalah hewan yang termasuk dalam coelenterata, yakni invertebrata yang memiliki gastrovaskuler atau rongga untuk alat pencernaan. Selain itu cnidaria dalam bahasa yunani memiliki arti sengat.
Yang mengartikan bahwa hewan ini memiliki sengat yang digunakan untuk melindungi dirinya ataupun menangkap mangsa. Hewan cnidaria hidup di perairan, baik air laut ataupun air tawar, biasanya hidup di perairan yang dangkal.
Cnidaria memiliki berbagai bentuk, ada yang berbentuk seperti tabung atau polip dan ada juga yang berbentuk payung atau mangkuk terbalik seperti medusa, dengan bergerak melayang bebas di perairan. Hewan cnidaria memiliki karakteristik yang unik.
Yakni mereka tidak memiliki alat pernapasan dan ekskresi, sehingga mereka melakukan pernapasan secara difusi melalui seluruh permukaan tubuhnya. Selain itu sisa metabolisme juga dibuang secara difusi. Selain itu untuk bergerak secara vertikal dihasilkan dari kontraksi otot. Sedangkan pergerakan horizontal terjadi karena adanya arus laut.
Cnidaria tidak memiliki anus. Sehingga makanan yang masuk ke mulut kemudian masuk ke suatu rongga yang disebut gastrovaskuler yang dapat mencerna makanan. Lalu sari makanan akan diedarkan ke seluruh tubuh melalui proses difusi dan sisanya disimpan. Sedangkan sisa makanan akan dibuang kembali melalui mulut.
Untuk berkembang biak cnidaria dapat dilakukan secara seksual dan juga aseksual. Walaupun termasuk kelompok hewan akan tetapi reproduksi cnidaria dapat berkembang biak secara aseksual dengan tunas yang berbentuk seperti polip.
Sedangkan untuk proses seksual dilakukan oleh Cnidaria yang berbentuk medusa. Reproduksi aseksual pada stadium polip dan reproduksi seksual pada tahap medusa terjadi secara bergantian membentuk suatu siklus yang disebut metagenesis.
Contoh hewan Cnidaria adalah ubur-ubur (Aurelia aurita), Karang bahar (Euplexaura), karang suling (Tubiphora musica), koral (Coralium), mawar laut (Metridium).
Terdapat beberapa hal yang membedakan antara Ctenophora dan Cnidaria
- Cnidaria menggunakan alat sengat untuk memperoleh mangsa ataupun melindungi diri. Sedangkan ctenophora menggunakan sel-sel pelekat yang ada di tentakelnya.
- Ctenophora memiliki sisir terdiri dari beberapa silia yang digunakan untuk berenang. Sedangkan Cnidaria dapat bergerak dari kontraksi otot atau mengikuti arus air.
- Cnidaria dapat berkembang biak secara aseksual dengan tunas yang berbentuk seperti polip dan juga seksual dilakukan oleh cnidaria yang berbentuk medusa. Sedangkan ctenophora memiliki dua kelamin dalam satu individu, sehingga sel telur dan sperma dilepas lewat pori-pori di epidermis.
- Ctenophora banyak ditemukan di perairan laut, tidak ada yang di air tawar. Sedangkan Cnidaria ditemukan di air laut ataupun air tawar, biasanya hidup di perairan yang dangkal.
- Cnidaria adalah hewan yang sangat terdiversifikasi. Sedangkan Ctenophora menunjukkan lebih sedikit perbedaan.
- Ctenophora berenang di piring sisir. Sedangkan Cnidaria berenang secara sessile atau berenang bebas.
- Cnidaria memiliki sistem pencernaan yang tidak lengkap. Sedangkan Ctenophora mengandung sistem pencernaan yang lengkap.
- Ctenophora memiliki dua kelas yakni Tentaculata dan Nuda. Sedangkan Cnidaria memiliki lima kelas yakni Anthozoa, Hydrozoa, Cubozoa, Scyphozoa, dan Staurozoa.
- Jenis hewan Cnidaria sangat beragam. Sedangkan Ctenophora tidak terlalu beragam.