Setelah mempelajari berbagai jenis kalimat, kita mengetahui bahwa terdapat kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat tunggal dan kalimat majemuk merupakan jenis kalimat berdasarkan jumlah klausa dalam strukturnya.
Keduanya memiliki beberapa perbedaan. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai perbedaan-perbedaan antara kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Simak pembahasan berikut ini.
Struktur Kalimat
Perbedaan pertama adalah struktur kalimat dari kalimat tunggal dan kalimat majemuk.
1. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa, dengan demikian, unsur predikat dan subjeknya hanya satu dan merupakan satu kesatuan. Pada kalimat tunggal, terdapat semua unsur wajib serta memungkinkan ada pula unsur yang bersifat manasuka. Dengan demikian, struktur kalimat tunggal sangat sederhana karena hanya terdiri atas subjek, predikat, dan unsur lain yang bersifat manasuka.
2. Kalimat Majemuk
Berbeda dengan kalimat tunggal, kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri atas dua atau lebih kalimat tunggal, yang saling berhubungan. Dalam kalimat majemuk terdapat dua atau lebih subjek dan predikat, serta unsur-unsur yang bersifat manasuka lainnya.
Berdasarkan penjelasan di atas, struktur kalimat majemuk lebih rumit dibandingkan dengan struktur kalimat tunggal yang sederhana karena kalimat majemuk tersusun atas dua atau lebih kalimat tunggal yang memiliki struktur sendiri-sendiri.
Perhatikan contoh berikut ini:
- Ibu sedang memasak (Kalimat tunggal)
- Ibu sedang memasak dan adik sedang belajar (Kalimat majemuk), yang tersusun atas:
- Ibu sedang memasak (Kalimat tunggal)
- Adik sedang belajar (Kalimat tunggal)
Berdasarkan contoh di atas, terlihat jelas perbedaan struktur kalimat antara kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat tunggal hanya terdiri atas subjek dan predikat, sementara kalimat majemuk terdiri atas 2 klausa yang dihubungkan oleh konjungsi dan.
Jumlah Unsur Kalimat
Seperti yang telah dijelaskan, struktur kalimat yang berbeda menyebabkan unsur-unsur kalimat yang menyusun berbeda pula.
1. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal terdiri atas satu klausa, maka unsur kalimatnya hanya terdiri atas satu subjek, satu predikat, dan unsur-unsur yang bersifat manasuka juga sebanyak satu buah. Perhatikan contoh berikut:
- Ibu sedang memasak (1 subjek dan 1 predikat)
- Ibu (subjek)
- Sedang memasak (predikat)
- Adik sedang membaca buku di kamar (1 subjek, 1 predikat, 1 objek (manasuka), dan 1 keterangan (manasuka)
- Adik (subjek)
- Sedang membaca (predikat)
- Buku (objek)
- Di kamar (keterangan)
2. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk terdiri atas dua atau lebih kalimat tunggal, maka kalimat majemuk tersusun atas dua atau lebih klausa. Dengan demikian, unsur-unsur kalimatnya dapat berjumlah dua atau lebih.
- Ibu sedang memasak dan adik sedang belajar (2 subjek dan 2 predikat)
- Ibu (subjek)
- Sedang memasak (predikat)
- Adik (subjek)
- Sedang belajar (predikat)
- Dia sedang menangis karena kucingnya hilang. (2 subjek dan 2 predikat)
- Dia (subjek)
- Sedang menangis (predikat)
- Kucingnya (subjek)
- Hilang (predikat)
Penggunaan Konjungsi
Perbedaan yang ketiga adalah penggunaan konjungsi atau kata hubung. Konjungsi merupakan kata atau ungkapan yang menjadi penghubung antarkata, antarklausa, dan antarkalimat.
1. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal tidak menggunakan konjungsi karena hanya terdiri atas satu klausa.
2. Kalimat Majemuk
Pada kalimat majemuk menggunakan konjungsi untuk menghubungkan klausa yang satu dengan klausa lainnya.
Misalnya pada contoh kalimat majemuk berikut:
- Ibu sedang memasak dan adik sedang belajar.
- terdapat konjungsi dan yang menghubungkan klausa ibu sedang memasak dan klausa adik sedang belajar.
- Dia sedang menangis karena kucingnya hilang.
- terdapat konjungsi karena yang menghubungkan klausa dia sedang menangis dengan klausa kucingnya hilang.