Daftar isi
Banyak orang tidak memahami arti kata pengantar dan prakata secara detail dan sebagian menganggap keduanya sama. Padahal prakata dan kata pengantar adalah hal yang berbeda. Dengan tujuan dan penggunaan yang berbeda pula.
Kata pengantar dan prakata sering dianggap sama karena keduanya sama – sama digunakan dan ditulis pada awal halaman. Untuk itu, kita perlu memahami perbedaan keduanya agar kita bisa lebih mengerti. Di sini kita akan mempelajari secara dalam mengenai apa itu kata pengantar dan prakata, serta perbedaan keduanya.
Walaupun sekilas mirip, namun kata pengantar dan prakata memiliki arti berbeda. Untuk kita yang sering membaca buku, pasti kita sering sekali menjumpai kata pengantar pada awal halaman. Berikut penjelasan arti keduanya.
Prakata adalah hal yang tidak wajib ditulis oleh para penulis. Akan tetapi jika prakata ada dalam sebuah karya, maka penulisannya langsung ditulis oleh para penulis yang menjadi ungkapan perasaan dari penulis itu sendiri.
Prakata sendiri merupakan tulisan penulis yang berada di awal halaman sebelum dimulainya bab pertama yang mengenai tujuan dari naskah atau suatu buku dibuat serta ucapan terima kasih kepada siapapun yang telah mendukung penulis dalam menulis karyanya.
Kata pengantar yang biasa kita jumpai pada halaman awal sebuah buku secara garis besar biasanya fokus pada isi buku yang ditulis oleh penulis. Akan tetapi penulisannya tidak terlalu detail karena bukan berarti kata pengantar adalah kesimpulan maupun sinopsis.
Kata pengantar secara sekilas memberikan gambaran pada para pembaca buku dan juga menjadi media persuasi yang dituangkan pada para pembaca buku tersebut. Terkadang kata pengantar dianggap sebagai media pengenalan terhadap maksud dan tujuan buku diterbitkan.
Penulisannya juga bertujuan untuk menyampaikan dan menjabarkan pada pembaca terkait dengan kelebihan buku yang ditulis dibanding dengan buku yang lain. Biasanya kata pengantar ditulis pada sebuah penelitian atau karya ilmiah.
Penulisan prakata bertujuan untuk membantu pembaca memahami dan mengerti keistimewaan buku tersebut. Di dalam prakata, penulis juga menyampaikan terima kasih kepada siapapun yang telah mendorong dan memotivasi penulis untuk menyelesaikan karyanya.
Penulisan kata pengantar ditujukan sebagai uraian dari karya ilmiah tersebut agar pembaca dapat termotivasi menikmati dan membaca karya tersebut. Kata pengantar juga berisikan ucapan terima kasih terhadap penulis karena telah menciptakan karyanya.
Penulisan prakata harus dilakukan oleh penulis itu sendiri. Tidak semua buku melampirkan prakata pada awal halaman. Namun, tata penulisannya selalu ada di awal halaman setelah sampul buku. Dalam penulisannya terdapat empat unsur utama yakni ucapan syukur, kelebihan dan keunikan buku, ucapan terima kasih, dan yang terakhir adalah permohonan maaf.
Dalam penulisannya, penulis menyebutkan urutan dari bagian tersebut misalnya ‘pertama – tama saya ucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa’. Lalu penulis menulis kelebihan dan keistimewaan dari buku ini. Setelah itu penulis memberikan ucapan terima kasih bagi siapa saja yang sudah menemani dan mendukung penulis menyelesaikan naskah. Lalu diakhiri dengan permohonan maaf dan harapan.
Kata pengantar tidak ditulis secara sembarangan, melainkan berdasarkan atas persetujuan penulisnya. Pada dasarnya, kata pengantar tidak boleh diubah tanpa adanya persetujuan dari sang penulis. Akan tetapi, jika terdapat kesalahan ringan, misalnya salah eja, tata penulisan kalimat, hingga salah ketik dapat memungkinkan pengeditan tanpa persetujuan penulis.
Berbeda dengan penulisan testimoni, penulisan kata pengantar harus benar – benar berdasarkan dari pemahaman kita yang mendalami isi dari buku tersebut secara menyeluruh.
Kata pengantar biasanya ditulis pada makalah, laporan, proposal, hingga karya ilmiah yang lain. Dalam penulisan kata pengantar, terdapat tiga bagian yang menjadi kerangka utamanya yakni pembukaan, isi, dan penutup.
Pembukaan kata pengantar berisikan mengenai ucapan syukur. Bagian isi kata pengantar menyajikan uraian kepada pembaca tentang karya tulis tersebut dengan maksud untuk memberi dorongan minat bagi pembaca. Sedangkan bagian penutup kata pengantar berisi permohonan maaf jika ada salah kata dalam karya tulis, serta permohonan kritik saran mengenai karya tulis tersebut.
Seperti yang sudah ketahui di atas, keduanya merupakan dua hal yang berbeda. Prakata yang ada pada awal halaman ditulis oleh penulis buku itu sendiri dengan maksud menyampaikan isi, untuk apa dan pada siapa buku dituliskan, mengungkapkan gagasan atau pandangan penulis dari mana ia mendapatkannya, serta harapan penulis terkait buku yang diciptakannya.
Sedangkan kata pengantar biasanya ditulis untuk mengapresiasi serta memberikan pujian terhadap penulis buku tersebut. Kata pengantar ditulis bukan dengan penulis itu sendiri melainkan orang lain seperti tokoh, pakar, ahli, pejabat, dan lainnya.
Tak hanya itu, kata pengantar juga menyampaikan alasan mengapa buku tersebut perlu diterbitkan dan dibaca.
Jika pengantar dibuat penulis untuk memberikan ucapan terima kasih kepada semua orang yang mendukung penulisannya, kata pengantar dibuat oleh orang lain untuk memberikan ucapan terima kasih pada penulis buku tersebut.