Perkembangbiakan Jahe yang Unik

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kata jahe sudah menjadi kata tidak asing ketika hinggap di telinga. Rempah ini biasanya berdiam diri di dapur ini memang selalu menghiasi kalangan rumah tangga. Rempah dengan corak kasar berwarna kecoklatan ini pun dianggap mempunyai berbagai peran, baik sebagai bumbu masakan, kudapan, hingga mengobati masalah kesehatan.

Jahe merupakan salah satu tanaman dengan berbagai peran. Jahe sendiri memegang nama latin yaitu Zingiber officinale. Tanaman pemegang kesan hangat dan sedikit pedas di lidah ketika menyantapnya ini pula masuk dalam jangkauan Zingiberaceae yaitu tanaman golongan temu-temuan.

Tanaman jahe dikategorikan sebagai rempah hangat melanglangbuana di kawasan Asia, Timur Tengah, dan hingga kawasan Eropa. Secara kasat mata, tanaman rempah ini memiliki daging berwarna putih di dalamnya dan mempunyai batang dan daun. Batangnya mempunyai tinggi rata-rata yaitu sekitar 45 cm. Daunnya mempunyai rata-rata yaitu sekitar 20 milimeter. Tidak hanya batang dan daun saja. Bunga pun hadir di sela-sela tumbuhan rempah hangat ini. Bunga pada tanamannya berkembang di dalam tanah serta warna hijau kuning menyelimuti dirinya.

Temu-temuan banyak manfaat ini pula membagi dirinya atas tiga jenis, yaitu jahe merah, jahe jahe putih, dan juga jahe emprit. Jahe putih adalah tanaman paling sering dijumpai di pasaran atau di kalangan umum. Jahe putih memiliki karakteristik dengan daging warna putih dan kulit bersisik kecoklatan.

Jahe merah memiliki karakteristik sesuai dengan namanya, yaitu warna merah. Jahe merah menghasilkan daging berwarna merah serta meninggalkan rasa pedas ketika dikonsumsi. Selain itu, jahe merah mempunyai tekstur sedikit kasar.

Jahe emprit memiliki karakteristik yaitu berwarna putih ke arah abu-abu. Dibandingkan dengan jahe merah, jahe emprit memiliki tekstur daging lembut dan ditemani aroma tidak terlalu menyengat.

Jahe secara umum dikenal memegang banyak peran penting bagi tubuh dan kesehatan. Tanaman rempah ini dikenal dapat menghangatkan tubuh. Jahe putih dan jahe emprit juga memegang peranan besar dalam membantu meningkatkan daya tahan tubuh.

Biasanya jahe putih dan jahe emprit dipotong dagingnya dan dicampur dengan air hangat. Jahe merah lebih dianggap sebagai primadona. Jahe merah mempunyai peran penting karena adanya sifat anti radang dan anti oksidan.

Selain bermanfaat bagi tubuh, jahe tidak absen di kalangan lahan kuliner. Aroma jahe dapat digunakan sebagai aromatik dalam masakan. Sehingga, masakan pun dapat lebih beraroma.

Di lahan kuliner, jahe juga dapat disulap menjadi kudapan yang praktis, seperti diolah menjadi permen atau jajanan. Pemanfaatan jahe juga dapat diubah menjadi bahan pangan berupa jahe bubuk, jahe kering, hingga minyak jahe.

Jahe merupakan tumbuhan rempah hangat dan dapat diaplikasikan ke dalam bentuk kudapan makanan hingga minuman. Tanaman rempah satu ini biasanya membangun kehidupannya di area dengan daya lembab cukup. Maka dari itu, area kehidupan jahe tidak boleh kering dan kelebihan unsur air.

Tingkat kebasaan tanah digunakan sebagai media tanam jahe juga harus berada pada tingkat enam hingga tujuh. Kondisi ini diperlukan agar zat hara dapat masuk menyelimuti perkembangan dan pertumbuhan tanaman sehingga dapat menghasilkan hasil tanaman yang baik.

Media tanam ini pula sangat penting bagi perkembangbiakannya nantinya. Perkembangbiakan tanaman rempah hangat satu ini yaitu dengan cara akar tinggal.

Perkembangbiakan secara akar tinggal akar tinggal masuk dalam kategori vegetatif alami. Artinya, perkembangan dan pertumbuhan pada tanaman dilakukan secara alami dan mandiri tanpa adanya pembuahan antara sel jantan dan sel betina.

Perkembangbiakan secara akar tinggal atau dikenal dengan sebutan rhizoma adalah akar mendiami permukaan bawah tanah. Cara perkembangbiakan tanaman hangat ini yaitu akar dari tanaman dapat berjalan melewati dan berdiam di permukaan bawah tanah.

Akar-akar tumbuh dan tersebar di dalam permukaan bawah tanah nantinya menjadi jalan penghubung bagi zat-zat dan mineral bagi tanaman. Daunnya pun menyerap sinar matahari dan mengubahnya sebagai pasokan mineral dan energi bagi perkembangan dan pertumbuhan tanaman.

Perkembangbiakan tanaman jahe masuk dalam golongan yang mudah dan praktis. Perkembangbiakan tanaman ini juga biasanya tidak menghabiskan tempat luas. Proses perkembangbiakannya juga dapat dikontrol dan diamati dengan mudah.

Langkah awal untuk memulai perkembangbiakan tanaman jahe yaitu dengan memiliki jahe segar. Jahe segar tidak boleh dimasukkan ke dalam pendingin. Artinya, jahe segar sebagai bibit tanam harus mempunyai suhu ruang. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kelebihan unsur air pada jahe itu sendiri.

Sebelum diarahkan ke media tanam, jahe segar dipotong dan didiamkan di suhu ruang hingga akar hadir. Jika akar tersebut muncul dapat langsung diarahkan ke media tanam.

Media tanam juga harus berada di area kelembapan cukup serta mampu menangkap sinar matahari. Setelah itu, bibit tanamannya memiliki akar ditanam dan diberi cukup air.

Akar bibit jahe tersebut nantinya menyerap unsur-unsur penting dan mulai mengalami perkembangan secara rhizoma atau akar tinggal. Dengan pemberian kelembapan dan cukup air akan membawa tanaman jahe ke arah pertumbuhan dan perkembangan baik. Sehingga dapat memberikan hasil jahe dengan kualitas baik.

fbWhatsappTwitterLinkedIn