Biologi

Peroksisom: Pengertian – Fungsi dan Strukturnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kali ini kita akan membahas mengenai peroksisom.

Apa itu Peroksisom?

Peroxysome atau lebih dikenalnya dengan sebutan Peroksisom yaitu sebuah organel purbakala yang sudah secara keseluruhan metabolisme oksigen didalam sel eukariot primitif.

Dimana oksigen dihasilkan dari bakteri fotosintetik yang selanjutnya diakumulasi ke atmosfer. Hal inilah yang menyebabkan oksigen menjadi toksik dari sebagian sel.

Peroksisom merupakan salah satu organel yang terbungkus dari membran tunggal dari lipid dan didalamnya mengandung reseptor (protein pencerap).

Tugas dari pada peroksisom yaitu menurunkan (oksigen) yang terdapat didalam sel dan melakukan reaksi oksidatif.

Dalam peroksisom mengandung enzim yang dalam mentransfer hidrogen dari seluruh macam substrat menuju oksigen yang menghasilkan hidrogen peroksida yaitu sebagai produk sampingan yang selanjutnya menjadi sumber nama organel itu.

Ciri- ciri Peroksisom

Dalam hal ini terdapat karakteristik atau ciri proksisom yang memakai osigen dan hidrogen dalam melakukan reaksi osidatif.

Melihat dari ciri serta karakteristik peroksisom menggunakan oksigen dan hidrogen peroksida saat melakukan reaksi osidatif.

Dengan enzim yang ada dalam peroksisom yang mana akan menggunakan molekul oksigen guna melepaskan atom hidrogen dari substrak organik tertentu.

Kemudian hidrogen peroksida akan dimanfaatkan oleh katalase untuk melakukan oksidasi substrat lainnya.

Seperti fenol, formaldehida, alkohol dan asam format. Pada reaksi tersebut tentu mempunyai peran sebagai detoksifikasi molekul racun yang terdapat dalam darah.

Fungsi Peroksisom

Bila didalam sel hewan terdapat asam lemak yang ditimbulkan akan panjang membentuk rentai medium.

Dimana selanjutnya akan dibawa kemitokondria dan berakhit dengan di pecah menjadi karbondioksida dan air.

Adapun fungsi lain dari peroksisom antara lain yaitu:

  • Sebagai bahan bakar respirasi sel yang dihasilkan dari perpecahan asam lemak itu menjadi bentuk molekul kecil;
  • Pada bagian dalam sel hati, berfungsi menetralisir racun yang disebabkan oleh alkohol dan senyawa kimia berbahaya lainnya
  • Sebagai penghasil suatu enzim katalase dan oksidase yang memiliki fungsi untuk bisa memindahkan hidrogen dari substrat agar bisa bereaksi dengan oksigen dan dapat menghasilkan hidrogen peroksida atau H2O2 yakni sebagai penghasil lainnya.

Reaksi dalam Peroksisom

Dalam reaksi pada peroksisom menggunakan Oksigen (O2) dan hidrogen peroksida (H2O2) dalam melakukan reaksi osidatif.

Selanjutnya enzim yang terdapat pada peroksisom dapat memanfaatkan suatu molekul agar bisa melepaskan atom hidrogen yang bisa di terima dari substrat organik (R) tertentu dalam suatu reaksi oksidatif yang menghasilkan hidrogen.

Dalam enzim katalase memanfaatkan H2O2sehingga dapat mengoksidasi substrat seperti formaldehid, alkohol, asam format dan fenol.

Dimana reaksi oksidasi berperan penting dalam mendektoksifikasi berbagai jenis molekul racun yang terdapat didalam darah.

Bilamana terjadi sebuah penumpukkan hidrogen peroksida selanjutnya akan diubah oleh katalase menjadi oksigen.

Fungsi lainnya yang lebih penting dari reaksi oksidatif yaitu sebagai pemecah molekul asam lemak dalam proses yang biasa disebut beta-oksidasi.

Struktur Peroksisom

Dalam struktur peroksisom tidaklah mudah ditemukan sebab terlalu kecil perbedaan kepadatan dengan lisosom.

Hal ini yang menyebabkan dilakukan injeksi dengan menggunakan Triton WR-1339 dan dilanjutkan dengan mikroskop elecktron.

Dari hal tersebut menunjukkan hasil bahwa peroksisom memiliki karakter yang unik. Dengan bentuk kecil seperti bola yang memiliki ukuran antara mitokondria dan ribosom.

Oleh karena itu ukuran sangat kecil kisaran 0.2-2 µm yang dikelompokkan kedalam benda-benda mikro.

Peroksisom mempunyai struktur yang terdiri dari kristal-kristal padat dan pekat yang terbungkus oleh satu lapis membran unit.

Pembentukan Peroksisom

Dalam pembentukan peroksisom terdapat 2 teori yang mana menjelaskan bagaimana peroksisom terbentuk dan dihasilkan oleh sel.

Teori yang pertama atau biasa disebut model klasik yang menjelaskan bahwa protein peroksisom diseintesis dengan bantuan ribosom yang menempel pada endoplasmik retikulum.

Setelah itu protein peroksisomal masuk kedalam sisternae dari endoplasmik retikulum dan membentuk kantung (ekor) yang selanjutnya menggenting sehingga pada akhirnya memisahkan diri membentuk peroksisom bebas.