Daftar isi
Kebenaran merupakan suatu hal penting yang harus tetap dijunjung tinggi keberadaannya. Dengan berbagai kebenaran yang ada, kita dapat mempertimbangkan mana hal yang baik dan buruk. Dalam artian, kebenaran yang sudah dipastikan keakuratannya, dapat dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan apapun.
Karena pada dasarnya, berbagai hal sangat memprioritaskan kebenaran daripada apapun. Sebagian orang percaya bahwa suatu kebenaran dapat dipertanggungjawabkan adanya apabila dapat dibuktikan dengan data data yang menyertainya. Baik data yang berasal dari hasil eksperimen ataupun data hasil percobaan.
Semua itu akan mempengaruhi keakuratan kebenaran yang dipaparkan. Hal itu dibahas dalam ilmu filsafat dengan istilah positivisme. Pernahkan kalian mendengar istilah positivisme ini? Apa sih sebenarnya pengertian dari positivisme itu? Berikut merupakan pemaparan mendetail mengenai positivisme.
Secara umum, menurut ilmu filsafat positivisme merupakan suatu kebenaran yang dapat dipercaya dengan dasar berbagai data atau informasi yang telah didapatkan saat melakukan eksperimen atau bahkan penelitian.
Jadi, suatu kebenaran dapat dipastikan benar benar akurat dan dapat dipercaya adanya apabila semua data atau ilmu pengetahuan yang menyertainya benar benar valid.
Dalam kata lain, sebagian orang yang menganut paham ini hanya percaya akan kebenaran yang diperoleh dari keseluruhan metode ilmiah yang telah dilakukan sebelummnya.
Mereka tidak akan mempercayai hal hal yang erat kaitanya dengan mitos atau tahayul yang telah berkembang di antara masyarakat. Paham positivisme dalam ilmu filsafat ini tentunya sangat berbeda dengan pemahaman positivisme menurut kebanyakan orang.
Dalam ilmu filsafat, paham positivisme yang dipercaya bahkan tidak memiliki hubungan dan sangkut pautnya dengan asosiasi atau kegiatan lainnya yang telah dibuat oleh orang awam.
Menurut sebagian orang, positivisme merupakan kegiatan yang erat kaitannya dengan pemikiran optimis dalam melakukan berbagai hal.
Adapun beberapa karakteristik yang dimiliki oleh positivisme. Karakteristik inilah yang mempermudah kita untuk mengklasifikasikan berbagai hal yang erat kaitanya dengan positivisme.
Berikut merupakan ciri ciri atau karakteristik dari positivisme.
Adapun beberapa prinsip penting yang ada dalam paham positivisme ini. Berikut merupakan prinsip utama dari positivisme.
Adapun beberapa jenis dari positivisme yang telah diklasifikasikan berdasarkan dengan cara pemahamannya. Berikut merupakan jenis jenis positivisme.
Dalam hal ini pemahaman dari positivism lebih ditekankan pada berbagai penjelasan yang sifatnya ilmiah, dan lebih dapat dijelaskan secara logika.
Oleh karenanya, dalam hal ini lebih dihindari menjawab pertanyaan dengan menggunakan interpretasi.
Dalam hal ini, positivisme yang dipercaya dibedakan menjadi dua jenis yaitu, antara moral dan juga hukum. Nyatanya, ketika seorang individu sedang didalam kondisi yang emosional ia akan dapat mengaburkan berbagai penilaian yan ada.
Sedangkan norma atau hukum merupakan suatu hal yang harus dihormati dan sifatnya sendiri sangat mengikat semua pribadi.
Suatu paham positivisme yang pola pemikirannya berkembang seiring dengan perkembangan dari pemikiran setiap manusia, entah diperoleh secara instan ataupun diperoleh secara bertahap.
Contoh dari positivisme sangat sering kita temui pada penelitian serta eksperimen yang dilakukan oleh para ahli. Yang mana untuk dapat menentukan asal usul serta penyebab terjadinya suatu fenomena, mereka harus melakukan serangkaian proses yang berkaitan dengan metode ilmiah untuk menemukan data dan menemukan kebenaran dari setiap spekulasi mereka.