Daftar isi
Menurut para Ahli, (Abdul Majid,2007:173-174) bahan pengajaran merupakan semua bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.
Bahan ajar ialah satu kesatuan materi yang disusun secara sistematis baik tertulis ataupun tidak sehingga menciptakan sebuah suasana pembelajaran yang menarik minat siswa untuk belajar. Sedangkan pengembangan bahan ajar adalah upaya disusunnya bahan ajar baik yang berupa bahan tertulis maupun tidak yang disusun oleh guru untuk menunjang kegiatan belajar mengajar dikelas.
Untuk mengembangkan bahan ajar, para pengajar atau guru dituntut untuk memakai prinsip-prinsip pengembangan bahan ajar yaitu:
Materi yang diajarkan sebaiknya ada kaitannya dengan kompetensi dasar atau indikator yang diinginkan. Jika kemampuan yang diharapkan dikuasai peserta didik berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta, bukan konsep atau prinsip ataupun jenis materi yang lain.
Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik beberapa macam, maka materi yang harus diajarkan juga harus meliputi macam tersebut.
Materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu peserta didik menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu banyak.
Adapun ketika materi yang diajarkan terlalu sedkit, maka dikhawatirkan akan kurang mampu membantu tercapainya standar kompetensinya. Sedangkan jika terlalu banyak akan melambatkan dalam pencapaian target kurikulum.
Seorang pengajar dituntut untuk memeriksa valid atau tidaknya materi yang diberikan sebelum mengajarkan kepada muridnya. yang berarti bahwa seorang pengajar/guru harus menghindari sebuah materi (data, dalil, teori, konsep dan sebagainya) belum tepat kebenarannya atau yang sebenarnya masih diperdebatkan.
Hal ini dilakukan agar terhindar dari salah paham, salah kosep, atau salah pemakaian ilmu.
Pengertian menarik disini bukan untuk sekedar menarik minat murid atau peserta didik untuk belajar, namun juga materi yang diberikan hendaknya mampu memotivasi peserta didik untuk mengenali dan mengembangkan keterampilan lebih lanjut dan lebih mendalam dari apa yang diberikan melalui proses belajar mengajar di sekolah.
Prinsip kepuasan yang dimaksud adalah keberhasilan dalam pemberian materi pembelajaran yaitu bahwa ilmu yang diperoleh benar-benar bermanfaat dan dapat diterapkan dikehidupannya. Dengan memperoleh nilai atau intensig yang sangat berarti bagi kehidupannya dimasa depan.