Biologi

Proses Metamorfosis Lebah dan Penjelasannya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Setiap sistem klasifikasi makhluk hidup alami mengalami pertumbuhan dan perkembangannya masing-masing. Pertumbuhan dan perkembangan ciri-ciri makhluk hidup memerlukan makanan biasa disebut dengan daur hidup.

Berbeda dengan pengertian metamorfosis tumbuhan, proses daur hidup hewan selalu dimulai dari keluarnya hewan dari perut induknya sampai tumbuh menjadi dewasa.

Metamorfosis merupakan bagian dari daur hidup. Berikut akan dibahas tentang metamorfosis lebah sempurna.

Selain kupu-kupu, lebah madu atau lebih dikenal sebagai lebah merupakan salah satu hewan dari bangsa serangga yang mengalami metamorfosis sempurna.

Dalam hidupnya, lebah mengalami empat tahapan hingga tumbuh dewasa. Keempat fase tersebut adalah fase telur, fase larva, fase pupa, fase imago (dewasa). Berikut prosesnya.

1. Fase Telur

Ratu lebah merupakan pemimpin koloni lebah. Ratu lebah bertanggung jawab melanjutkan kelangsungan hidup lebah dengan bertelur.

Pada fase pertama ini, ratu lebah mampu memproduksi telur sebanyak 1500-2000 butir setiap hari.

Setelah bertelur, kemudian ratu lebah menempatkan telur-telur tersebut di dalam sarang khusus yang sudah disiapkan oleh para lebah pekerja.

Saat bertelur, ratu lebah memproduksi tiga jenis kasta telur yaitu telur lebah pekerja, telur lebah prajurit, dan telur lebah ratu.

Setiap kasta telur terpisah antara satu sama lain. Telur tersebut memiliki sel sarang sendiri-sendiri sesuai dengan kastanya.

Telur lebah ratu memiliki ukuran sel sarang yang relatif lebih besar bila dibandingkan dengan ukuran sel sarang telur dua kasta lainnya.

Fase telur dilalui selama tiga hari kemudian dilanjutkan pada fase berikutnya yaitu fase larva.

2. Fase Larva

Setelah telur menetas, selanjutnya memasuki fase larva. Larva lebah ini bentuknya menyerupai belatung dan berwarna putih.

Larva lebah cenderung rakus dalam hal makan. Seekor larva lebah dapat makan hingga 1.300 kali dalam sehari.

Makanan larva lebah adalah madu dan serbuk yang dihasilkan oleh lebah pekerja.

Larva lebah dengan frekuensi makan yang sedemikian menyebabkan tubuhnya tumbuh dengan sangat pesat dan cepat, ukurannya bisa mencapai 1.570 kali dari ukuran awalnya.

Jadi, bisa dibayangkan seberapa kecil ukuran awal larva lebah ini. Kecil sekali, bukan?

Fase larva terjadi selama kurang lebih selama 5 hari, selanjutnya menuju ke fase pupa.

Tanda bahwa larva lebah memasuki fase pupa adalah ketika para lebah pekerja menutup sel sarangnya dengan lilin sebagai segel.

3. Fase Pupa (kepompong)

Fase ketiga pada daur hidup lebah madu adalah fase pupa. Terjadinya fase ini memakan waktu kurang lebih selama 12 hari. Dalam waktu tersebut, larva lebah mengalami banyak perubahan sehingga terjadi pembentukan organ baru.

Pada fase ini terbentuk mata, kaki, dan sayap. Warna awalnya berwarna merah muda (pink), kemudian berubah menjadi ungu, berikutnya berubah lagi menjadi hitam.

Pada fase pupa, tubuh lebah muda mulai ditumbuhi bulu-bulu halus. Selanjutnya, lebah muda akan memakan lilin yang sebelumnya berfungsi sebagai segel sel sarang atau kepompongnya. Setelah lilin tersebut habis dimakan, lebah muda akan keluar dari selnya untuk melanjutkan ke fase berikutnya yaitu fase imago (lebah dewasa).

4. Fase Imago (dewasa)

Setelah melalui ketiga fase di atas, selanjutnya lebah akan keluar dari sel sarangnya kemudian berubah menjadi lebah dewasa yang siap bekerja sesuai dengan kastanya masing-masing.

Lebah adalah makhluk kecil yang ajaib, mereka adalah makhluk dengan kecerdasan yang luar biasa.

Lebah pekerja memiliki kemampuan untuk membedakan warna bunga dengan baik walaupun hanya melihatnya sekali saja dalam sekejap.

Mereka mampu melakukan hal tersebut secara turun-temurun. Fakta uniknya, setelah menjadi dewasa, lebah-lebah tersebut dapat langsung mengerti golongan kastanya sendiri.