Kedelai merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang memiliki peran penting dalam kehidupan. Tanaman kedelai berupa semak yang tumbuh tegak dengan tinggi batang antara 30-100 cm.
Akar kedelai muncul dari belakang kulit biji di sekitar mesofil menjadi calon akar yang kemudian tumbuh kedalam tanah. Akar kedelai mampu bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium japonicum dan membentuk bintil akar.
Bintil akar berperan dalam proses fiksasi N udara menghasilkan N yang dibutuhkan untuk pertumbuhan kedelai. Untuk proses penyerbukan pada tanaman kedelai yang memiliki susunan genetik yang berbeda dan menginginkan karakter yang berbeda, biasanya menggunakan proses persilangan buatan.
Proses hibribidisasi pada tanaman menyerbuk sendiri merupakan langkah awal setelah pemilihan tetua. Kedelai tergolong tanaman menyerbuk sendiri yang mimiliki bunga lengkap dimana serbuk sari dan kepala putik terdapat pada satu bunga.
Kastrasi merupakan pembuangan bagian tanaman yang akan diemaskulasi dari kotoran, serangga, dan kuncup-kuncup bunga yang tidak terpakai. Emaskulasi merupakan pembuangan alat kelamin jantan pada tetua betina sebelum bunga mekar (terjadi penyerbukan sendiri).
Hasil persilangan buatan pada tanaman kedelai dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tempat, waktu pelaksanaan persilangan, pemeliharaan tanaman sejak tanam sampai panen, pemrosesan hasil, dan keterampilan pemulia.
Besarnya presentase keberhasilan ditentukan oleh pembuahan serbuk sari pada kepala putik. Persilangan yang tidak di ikuti pembuahan menyebabkan bunga gugur sebelum menjadi buah sehingga memiliki presentase keberhasilan yang rendah.
Tetua betina memiliki pengaruh lebih tinggi dibandingkan dengan tetua jantan. Hal tersebut dikarenakan bakal buah dari persilangan berasal dari tetua betina. Tetua jantan memiliki pengaruh namun tidak besar, karena serbuk sari digunakan untuk membuahi tetua betina.