Pseudocode: Pengertian, Fungsi, Struktur dan Contoh

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pemrograman komputer merupakan suatu bidang dan keahlian yang sangat diperlukan saat ini. Sebab setiap aspek kehidupan saat ini telah memanfaatkan teknologi komputerisasi dan digitalisasi. Dalam prosesnya pemrograman komputer menggunakan algoritma yang merupakan prosedur yang bisa diikuti dan diterjemahkan oleh komputer. 

Dalam pemrograman komputer atau coding ada istilah yang dikenal dengan  nama Pseudocode. Secara sederhana, pseudocode adalah suatu kode semu yang dapat menuliskan sebuah algoritma dengan bahasa manusia. Sehingga algoritma tersebut dapat dibaca oleh manusia. 

Untuk lebih jelasnya, di bawah ini kami jelaskan secara lengkap tentang pseudocode.  

Apa itu Pseudocode

Pseudocode atau kode semu adalah suatu teknik atau gaya penulisan kode pemrograman sederhana yang memiliki tujuan agar lebih mudah dibaca serta dipahami manusia, bukan oleh mesin. Oleh karena itu sifatnya informal dan ringkas atas algoritma pemrograman komputer. Biasanya banyak ditemukan pada dokumentasi pemrograman. 

Pseudocode dapat membantu coding, tetapi bukanlah sebuah bahasa pemrograman. Ini dikarenakan pseudocode tidak memiliki aturan yang spesifik dalam penulisannya. Dengan kata lain, pseudocode tidak memiliki syntax sebagaimana bahasa pemrograman pada umumnya. 

Fungsi Pseudocode

Beberapa fungsi pseudocode bagi developer adalah sebagai berikut:

  • Untuk memudahkan suatu kode yang ditulis agar mudah dibaca dan dipahami
  • Dapat memudahkan pengembangan kode yang sudah ada sebelumnya
  • Bisa digunakan untuk membuat dokumentasi pemrograman
  • Kode yang dihasilkan lebih rapi, hal ini tentunya memudahkan untuk proses selanjutnya
  • Cocok digunakan untuk membuat proyek perangkat lunak dari skala kecil hingga skala besar

Notasi Pseudocode

Sebuah algoritma ditulis dalam notasi supaya dapat mudah dibaca, dipahami, dan untuk kemudian diterjemahkan oleh bahasa pemrograman. Dalam bahasa pemrograman, notasi yang ditulis biasanya memiliki aturan-aturan tertentu. Namun notasi pseudocode tidak demikian. Meskipun pseudocode digunakan dalam sebuah pemrograman, tetapi penulisan notasinya tidak memiliki aturan atau kaidah yang baku. 

Dengan kata lain, notasi pseudocode berbeda dengan notasi pemrograman. Setiap orang yang bebas untuk membuat pseudocode sendiri. Contohnya menulis notasi pseudocode menggunakan bahasa daerah. Sebab tujuan dari pseudocode adalah supaya dapat dimengerti oleh manusia, sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya.

Pada umumnya pseudocode digunakan untuk membuat suatu algoritma sebelum diimplementasikan pada pemrograman. Nantinya pseudocode yang ditulis bisa diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa pemrograman, seperti Pascal, C, C++, Python, dan lain–lain. 

Notasi pseudocode di antaranya:

  • write (untuk menampilkan di layar)
  • read (untuk menerima input)
  • (untuk menginisialisasi variabel)
  • while … do (untuk menuliskan perulangan dengan while)
  • endwhile (sebagai penutup perulangan while)
  • for … do (untuk menuliskan perulangan dengan for)
  • endfor (untuk penutup perulangan for)

Tips Menulis Pseudocode

Bagi yang baru pertama kali menulis pseudocode mungkin akan mengalami kesulitan atau kebingungan. Oleh karenanya, perlu untuk memperhatikan beberapa hal.

Berikut ini tips menulis pseudocode:

  1. Melakukan Persiapan Terlebih Dahulu

Sebelum menulis pseudocode buat dahulu daftar algoritma yang dimiliki. Periksalah algoritma mana saja yang diperlukan untuk dibuat kodenya. Selanjutnya, tentukanlah tujuan dari algoritma tersebut. Lebih baik lagi jika tujuan tersebut ditulis dengan sangat jelas, untuk memudahkan nanti dalam penulisannya.

Persiapan ini merupakan langkah yang baik supaya tetap fokus untuk mendapatkan hasil akhir sesuai yang diharapkan.

  1. Lakukan dengan Konsisten

Penulisan pseudocode perlu dilakukan dengan konsisten. Konsistensi ini dalam hal penulisan dengan huruf kapital atau huruf kecil.

Misalnya, jika penulisan menggunakan huruf kapital, maka untuk komponen yang dinotasikan gunakan huruf kecil. Dengan begitu, maka nantinya akan memudahkan dalam membedakan antara mana notasi dan mana komponen yang dinotasikan. 

Contohnya seperti ini:

IF “Inactive for 10 minutes”

   THEN “Put computer to sleep”

   ELSE “Stay on”

  1. Pastikan agar Penulisan Tetap Simpel

Kode semu atau pseudocode bertujuan supaya memudahkan pemrograman. Oleh karena itu, jangan sampai ditulis menjadi terlalu rumit. Sebab rumitnya penulisan akan mempersulit dalam melakukan pemrograman nantinya.

Struktur Pseudocode

Dalam praktiknya penulisan pseudocode biasanya dibagi dalam tiga struktur atau bagian. Struktur tersebut adalah:

  1. Judul 

Struktur pertama adalah judul. Bagian judul dalam penulisan pseudocode biasanya diawali dengan kata “PROGRAM”. Lalu akan diikuti diikuti oleh nama algoritma. 

  1. Deklarasi

Struktur yang kedua yaitu deklarasi. Struktur ini merupakan variabel dari algoritma yang dideklarasikan. Variabelnya bisa berupa bilangan bulat, bilangan pecahan, karakter, dan lain-lain.

  1. Algoritma

Bagian atau struktur pseudocode yang ketiga adalah algoritma. Algoritma merupakan suatu bagian yang di dalamnya terdapat sekumpulan perintah algoritma. Perintah algoritma tersebut bisa berbentuk pengulangan, kondisional, ataupun berupa runtutan. 

Dalam pembuatan atau penulisan pseudocode, penulisannya perlu berurutan. Yaitu dimulai dari judul, deklarasi, lalu deskripsi. 

Untuk lebih jelasnya dilihat pada gambar di bawah ini:

Struktur Penulisan Pseudocode
Struktur Penulisan Pseudocode

Contoh Pseudocode

Supaya lebih dapat dipahami oleh pemula yang ingin membuat pseudocode, maka di bawah ini kami berikan beberapa contoh pseudocode

  1. Contoh Pseudocode Mencari Luas Lingkaran

begin

    numeric nRad, nAre

    display “ENTER THE RADIUS OF CIRCLE : “

    accept nRad

    nArea = nRad*nRad*22/7

    display “AREA OF CIRCLE : ” nArea

end

  1. Contoh Pseudocode Mencari Luas Persegi Panjang

begin

    numeric panjang,lebar,luas

    display “panjang persegi panjang : “

    accept panjang

    display “lebar persegi panjang : “

    accept lebar

    luas=panjang*lebar

    display “luas persegi panjang : ” luas

end

  1. Contoh Pseudocode Penjumlahan Tiga Nomor

begin

    numeric nNum1,nNum2,nNum3,nSum

    display “Masukkan angka pertama : “

    accept nNum1

    display “Masukkan angka kedua : “

    accept nNum2

    display “Masukkan angka ketiga : “

    accept nNum3

    nSum=nNum1+nNum2+nNum3

    display “Jumlah : ” nSum

end

Sebenarnya jika sudah terbiasa, penulisan pseudocode tidak serumit yang dibayangkan. Dengan membaca artikel ini, semoga tidak merasa bingung lagi jika akan menulis pseudocode. 

fbWhatsappTwitterLinkedIn