Daftar isi
Rumah adat Bengkulu merupakan sebuah rumah tradisional yang berasal dari Provinsi Bengkulu. Rumah adat Bengkulu dikenal dengan nama rumah adat Bubungan Lima. Hal ini merujuk pada atap rumah yang terdapat sebanyak 5 buah.
Rumah adat Bengkulu merupakan rumah tradisional berbentuk panggung. Rumah ini terdapat di wilayah yang dahulunya berada di bawah pengaruh Kerajaan Inderapura dan Kesultanan Banten yang kemudian dikuasai Inggris lalu diserahkan ke Belanda.
Rumah adat Bengkulu begitu terkenal dan menjadi salah satu objek wisata di Provinsi Bengkulu. Sebutan lain untuk rumah adat Bengkulu adalah Bubungan Tinggi, Bubungan Haji, Bubungan Limas, dan Bubungan Jembatan.
Rumah adat Bengkulu disesuaikan dengan kondisi yang dialami oleh penduduk yang tinggal di wilayah tersebut.
Bengkulu merupakan wilayah yang dilalui jalur gempa sehingga menjadikan Bengkulu sebagai daerah rawan gempa. Oleh karena itu, struktur bangunan yang dibuat bersifat tahan gempa.
Rumah adat Bengkulu tidak digunakan sebagai tempat tinggal. Rumah adat ini hanya difungsikan sebagai tempat mengadakan upacara adat tertentu. Rumah adat Bengkulu memiliki ketinggian atap sampai dengan 3,5 meter dan bentuknya limas.
Rumah adat Bengkulu mempunyai banyak tiang. Fungsi tiang ini adalah untuk menyangga bangunan rumah dan meredam guncangan akibat gempa yang sering terjadi di daerah ini.
Rumah adat Bengkulu seperti rumah adat lainnya memiliki filosopi bagi masyarakatnya. Tidak hanya ditampilkan dari arsitekturnya saja namun jug pada bagian ornamen rumah. Rumah adat Bengkulu secara vertikal dibagi menjadi 3 bagian yakni bagian atas, bagian tengah, dan bagian bawah.
Bagian atas rumah adat Bengkulu menggambarkan hubungan manusia dengan Tuhan. Hal ini dicirikan dengan ukiran yang terdapat di ujung atap rumah.
Ukiran ini seperti selembayung. Menurut masyarakat setempat, selembayung melambangkan ucapan syukur dan penghormatan tinggi terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Bagian tengah rumah adat Bengkulu melambangkan keharmonisan antar umat manusia. Di bagian inilah terdapat berbagai macam ruang misalnya Berendo, Bilik Gedang, dan Bilik Gadis. Di ruangan ini terjadi berbagai interaksi sesama manusia.
Interaksi sosial terjadi antara sesama penghuni rumah maupun tamu. Selain itu, adanya Bilik Gadis yakni ruangan yang diperuntukkan khusus anak gadis menggambarkan menjaga kehormatan anak gadis dengan sebaik-baiknya.
Bagian bawah rumah adat Bengkulu mewakili hubungan baik antara rumah dengan lingkungan sekitarnya. Selain itu, bagian ini juga memperlihatkan hubungan baik dengan tumbuhan dan hewan.
Bagian bawah rumah terdiri dari tiang penyangga rumah. Di bagian ini, hewan ternak tidur di dalamnya. Selain tidur, hewan ternak juga diberi makan di bagian rumah ini.
Tidak hanya hewan ternak, terdapat juga hasil panen, bibit tanaman, maupun alat-alat pertanian yang disimpan di bagian bawah. Ini menunjukkan adanya rasa menghargai terhadap mahluk hidup lain seperti hewan dan tumbuhan.
Rumah adat Bengkulu memiliki ciri dan keunikan tersendiri. Berikut ini beberapa ciri dan keunikan dari rumah adat Bengkulu:
Rumah adat Bengkulu termasuk tipe rumah panggung. Rumah tipe ini dapat melindungi penghuninya dari serangan hewan buas dan banjir.
Karena berbentuk panggung, rumah adat Bengkulu mempunyai kolong. Bagian ini digunakan untuk menyimpan alat pertanian, kayu bakar, gerobak, hasil panen, dan kandang hewan ternak.
Karena rumah adat Bengkulu berbentuk panggung maka dibutuhkan tangga untuk memasukinya. Anak tangga yang terdapat di rumah adat Bengkulu berjumlah ganjil.
Di bagian pintu masuk rumah adat Bengkulu ini terdapat gambar Buraq. Gambar ini melambangkan keteguhan hati masyarakat Bengkulu dalam menjalankan ajaran Islam.
Rumah adat Bengkulu dibangun menggunakan kayu. Adapau kayu yang dipilih adalah kayu medang kemuning. Pemilihan ini agar bagunan rumah kokoh dan tahan lama.
Untuk menyambungkan antar bagiannya tidak digunakan paku melainkan pasak kayu. Bagian lantai dibuat berlapis papan dan pelupuh. Bagian atap ijuk dari enau dan surian.
Ukiran yang biasa terdapat di rumah adat pada rumah adat Bengkulu tersemat di bagian tertentu. Ukiran-ukiran ini terdapat di bagian tangga, ujung kungkung dinding, jendela pintu, kasau, ventilasi, dan tebeng layar.
Rumah adat Bengkulu terdiri atas beberapa bagian seperti Penigo atau ruang tamu, panduhuak atau tempat menyimpan barang dan pakaian, serta dapur.
Rumah adat Bengkulu memiliki bentuk segi empat dengan tingkatan. Penigo memiliki tingkat yang lebih rendah dibandingkan panduhuak. Jendela dibuat dengan bentuk bulat panjang dan berjumlah 2. Jendela depan berukuran 30×60 cm sedangkan jendela belakang berukuran 20×20 cm.
Menurut Badan Bahasa Kemdikbud, bagian tengah dari rumah adat Bengkulu terdiri atas beberapa bagian. Bagian-bagian ini mempunyai fungsi tersendiri seperti menerima tamu, tempat beristirahat, tempat mengaji, dan lainnya.
Berendo merupakan bagian untuk menerima tamu. Kategori tamu yang diterima di tempat ini yang belum dikenal. Biasanya bertamu dalam waktu singkat. Selain menerima tamu, bagian ini difungsikan juga sebagai tempat bermain anak-anak.
Hall mempunyai fungsi yang sama dengan berendo. Akan tetapi, tamu yang diterima bagian ini adalah yang sudah dikenal oleh pemilik rumah. Tamu dan pemilik rumah bercengkerama di bagian ini dan biasanya terjadi di malam hari.
Bila terjadi upacara adat misalnya pernikahan, ruangan ini difungsikan untuk acara meminang. Selain itu, acara selamatan juga dilakukan di bagian ini.
Bagian rumah ini digunakan sebagai tempat beristirahat oleh pemilik rumah. Anak-anak yang masih kecil juga beristirahat di ruangan ini.
Bilik Gadis merupakan tempat beristirahat yang diperuntukkan bagi anak gadis. Letaknya di sebelah Bilik Gedang. Tujuannya adalah untuk memudahkan orang tua dalam mengawasi anak gadis.
Ruang ini digunakan untuk beristirahat tamu perempuan baik ibu-ibu atau anak gadis. Ruang ini juga digunakan sebagai tempat mengaji. Kadang-kadang, ruang ini digunakan oleh anak bujang pemilik rumah untuk beristirahat.
Ruang ini berfungsi sebagai tempat berkumpul keluarga untuk menikmati sajian. Selain makan, mereka juga bercengkerama.
Sebelum memasuki rumah, terlebih dahulu mencuci tangan dan kaki di tempat penyimpanan air. Tempat ini disebut sebagai gerigik atau garang.
Dapur merupakan jantung dari rumah adat Bengkulu. Fungsinya adalah tempat untuk memasak makanan yang akan disajikan.
Bagian ini terletak di bagian belakang rumah. Tempat ini digunakan para wanita untuk bersantai atau mengobrol saat siang dan sore hari.