Jantung merupakan salah satu organ tubuh yang berperan dalam memompa darah ke seluruh tubuh sehingga membuat seluruh sistem dan organ di dalam tubuh berfungsi dengan baik. Oleh sebab itu, menjaga Kesehatan jantung merupakan hal yang sangat penting salah satunya yaitu menerapkan pola hidup yang sehat.
Sebagai bentuk usaha untuk mengedukasi dan juga mendorong masyarakat untuk selalu menerapkan pola hidup sehat agar kesehatan jantung tetap terjaga, maka diperingati hari jantung sedunia setiap tahunnya. Berikut ini penjelasan mengenai sejarah hari jantung sedunia beserta maknanya.
Sejarah Hari Jantung Sedunia
Hari jantung sedunia atau yang dikenal sebagai World Heart Day pertama kali dicetuskan oleh Antoni Bayes de Luna, yang saat itu menjabat sebagai presiden atau ketua WHF pada tahun 1997 sampai 2011.
Tujuan diperingatinya hari jantung sedunia yaitu untuk menyadarkan public akan risiko penyakit jantung dan stroke yang semakin meningkat setiap tahunnya.
Sehingga pada tahun 1999, World Heart Federation (WHF) yang bekerjasama dengan World Health Organization (WHO) memutuskan setiap tanggal 29 september untuk memperingati hari jantung sedunia.
WFH menjadikan Hari Jantung Sedunia sebagai salah satu bentuk kampanye global untuk mengedukasi dan mendorong public supaya selalu menerapkan pola hidup sehat agar kesehatan jantung tetap terjaga. Selain WHO, bahkan saat ini hari Jantung Sedunia didukung juga oleh UNESCO.
Makna Hari Jantung Sedunia
Bukan tanpa alasan, namun hari jantung sedunia yang diperingati setiap tahun pada tanggal 29 September ini memiliki makna dan arti tersendiri.
Didirikannya hari Jantung sedunia karena penyakit kardiovaskular menjadi faktor penyebab kematian terbesar di dunia, dan penyakit ini merenggut hingga 17,9 nyawa setiap tahunnya.
Oleh sebab itu, Hari jantung sedunia selalu dirayakan setiap tahunnya untuk mencegah, mendorong dan juga mengingatkan kepada masyarakat bahwa menjaga Kesehatan jantung merupakan hal yang harus dilakukan dengan menerapkan pola hidup yang sehat. Karena hal tersebut dapat menghindari 80 persen kematian dini yang diakibatkan oleh penyakit jantung dan stroke.