China atau yang juga dikenal sebagai Tiongkok merupakan sebuah negara di dunia yang berada di wilayah Asia Timur. Negara dengan sumber daya alam yang melimpah ini sangat kental dengan kebudayaan dan nilai sejarahnya. Terdapat banyak bangunan-bangunan yang sudah ada sejak dahulu kala yang masih berdiri dengan kokoh. Salah satu bangunan tua yang paling terkenal adalah tembok besar China. Tembok besar china dalam bahasa internasional disebut dengan “the great wall” merupakan benteng pertahanan yang sudah berdiri sejak ribuan tahun lalu.
Tembok besar china berlokasi di distrik Huairou dengan panjang 21. 196 km. Pembangunannya dilakukan pada masa dinasti Qin Shi Huang pada abad ke 3 Sebelum Masehi. Qin Shi Huang merupakan kaisar yang sangat besar pada masa itu. Ia berhasil menyatukan seluruh daratan China.
Tujuannya adalah sebagai pertahanan sebab pada saat itu sering terjadi peperangan antar kerajaan dan juga banyaknya serangan dari orang-orang nomaden. Waktu yang dibutuhkan untuk merampungkan tembok besar ini sangat lama yakni 2500 tahun atau selesai di tahun 1800 an.
Pada awal pembuatannya, tembok besar China hanya memiliki panjang 5000 meter. Pembangunan tembok ini dikerjakan oleh ribuan tentara dan narapidana. Tembok besar China dibangun di atas tanah perbukitan yang terjal dan berbahaya. Jadi jangan heran jika selama pembuatannya memakan banyak korban dan sekaligus menjadikan “the great wall” sebagai pemakaman terpanjang di dunia.
Setelah Kaisar Qin wafat dan Dinasti Qin pun runtuh, sebagian besar tembok besar China pun ikut rusak. Begitu juga dengan dinasti berikutnya sehingga tembok besar China jatuh ke tangan suku dinasti yang ada di perbatasan yaitu dinasti Wei Utara. Dinasti Wei utara memperbaiki dan memperpanjang ukuran tembok. Hal tersebut juga dilakukan oleh Dinasti Bei yang memperpanjang ukuran tembok sebanyak 1.448 km pada tahun 550-557 M. Sebelumnya perpanjangan juga telah dilakukan pada masa dinasti Han yaitu pada tahun 206-220 dengan menambah 10.000 km.
Tembok ini kemudian dibangun kembali pada masa Dinasti Ming yang berkuasa pada tahun 1368-1644. Pembangunan yang dilakukan dinasti Ming merupakan pembangunan yang paling banyak ditemukan hingga saat ini.
Bahan material untuk membangun tembok yang terbentang dari pelabuhan Laut Shanhaiguan hingga provinsi Gansu ini berbeda sesuai dengan keadaan zaman pembangunannya. Pada awal pembangunan material yang digunakan adalah tanah yang dicampur dengan batu.
Namun material tersebut semakin berkembang terutama pada masa dinasti Tang Dimana material yang digunakan adalah batu-bata. Harga batu-bata saat itu masih sangat mahal sehingga penggunaannya hanya diaplikasikan pada gerbang kota dan tembok yang dekat. Batu-bata baru lebih berkualitas baru diproduksi dan digunakan pada masa dinasti Ming.
Uniknya batu-bata yang menyusun tembok ini direkatkan tidak menggunakan semen melainkan tepung ketan yang dan air jeruk nipis. Menurut ahli Kimia Dr. Zhang Bingjian, penggunaan yang paling berperan adalah tepung ketan karena memiliki kandungan kalsium karbonat dan amilopektin mampu menjadikan tembok besar lebih stabil.Tembok besar China dibangun dengan ukuran tinggi tembok 23-16 kaki dan lebar atas 5 meter serta lebar bawah 8 meter. Setiap 180 sampai 200 meter berdiri menara pengintai setinggi 12 m.
Menara pengintai juga digunakan untuk menyimpan senjata-senjata mereka. Pada bagian sisi kanan dan kiri tembok terdapat pintu dan tangga untuk keluar masuk para tentara. Sebelum adanya tembok ini para tentara kesulitan karena harus melalui medan berupa lereng dan perbukitan yang terjal. Dengan adanya tembok besar ini memudahkan para tentara untuk mengangkut senjata dan cadangan makanan.
Tembok besar China melewati 15 wilayah sekaligus. Wilayah tersebut adalah Heilongjiang, Jilin, Liaoning, Mongolia Dalam, Beijing,, Henan, Shanxi, Shaanxi, Gansu, Ningxia, Tianjin, Hebei, Shandong Qinghai, dan Xianjing. Sejak tahun 1987, tembok besar China sudah masuk ke dalam 7 keajaiban dunia oleh UNESCO. Tembok besar China disebut-sebut sebagai karya seni arsitek paling mengagumkan sepanjang sejarah peradaban manusia.
Namun sayangnya bahan material tembok seperti batu bata tembok banyak dicuri oleh penduduk sekitar. Oleh sebab itu, untuk melindungi bangunan bernilai tinggi ini pemerintah China menerapkan aturan bagi siapa saja yang mencuri material tembok besar China akan dikenakan sanksi berupa denda sebesar 10 juta pada tahun 2006.