Seni Gerabah : Pengertian, Jenis, Teknik, dan Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pembuatan gerabah memiliki banyak teknik, namun pada zaman Neolitikum masih sangat terbatas dan juga sederhana, proses akhir dari sebuah pembuatan gerabah ini menggunakan suhu yang rendah dan juga abut kelapa atau jerami. Gerabah yang dihasilkan oleh masyarakat Indonesia berupa barang pecah belah seperti halnya tempayan, periuk, belangan, dan juga kendi, serta celengan.

Namun, terdapat juga masyarakat yang menyebut kerajinan ini sebagai keramik rakyat, karena bahan utama yang digunakan ialah tanah liat dengan menggunakan bakaran rendah dan juga teknik yang sederhana juga.

Pengertian seni gerabah

Dikutip dari buku Filosofi Seni Kriya Tradisional Indonesia karya S. P. Gustami, bahwa pengertian dari Seni Kriya adalah sebuah karya seni yang unik dan karakteristik di dalamnya mengandung muatan nilai estetik, simbolik, filosofis, dan fungsional, serta ngrawit dalam hal pembuatannya.

Sedangkan, dilansir dari Akbar Adhi Satrio dalam jurnal yang berjudul Kriya Keramik : Wujud, Posisi, Dan Perannya Di Masa Kini, bahwa Gerabah merupakan material yang tergolong dalam material keramik yang umumnya menggunakan tanah liat dengan jenis earthenware, terakota, atau majolika.

Berdasarkan KBBI, gerabah merupakan sebuah alat-alat dapur yang digunakan untuk memasak yang terbuat dari tanah liat yang mengalami proses pembakaran. Bahan dasar yang digunakan untuk membuat gerabah ialah tanah liat.

Perkembangan seni ini meluas dan menghasilkan berbagai macam aneka benda. Gerabah sendiri juga dikenal dengan sebutan Tembikar atau keramik.

Fungsi Seni Gerabah

Seni gerabah memiliki fungsi sebagaui tempat untuk alat rumah tangga, maka dari itu gerabah memiliki fungsi, yaitu Fungsional, yang memberikan manfaat secara langsung kepada penggunaanya, memiliki wujud berupa kendi, asbak, peralatan dapur, pot bunga, tempat payung, dan lain sebagainya.

Kemudian Nonfungsional hanya memberikan sebuah manfaat sebagai barang hiasan dan mengutamakan nilai keindahan atau estetis.

Jenis-Jenis Seni Gerabah

Perkembangan seni gerabah ini, membuat masyarakat menggolongkan seni gerabah menjadi dua jenis, yairtu gerabah yang mampu menyerap air dan tidak mampu menyerap air. Gerabah yang mampu menyerap air, diantarannya bata merah, celengan, kuali, dan tungku, sedangkan gerabah yang tidak mampu menyerap air ialah, pada kerajinan keramik.

Berikut ini, jenias-jenis seni gerabah dan juga penjelasanya :

1. Anglo

Anglo merupakan salah satu seni gerabah yang terbuat dari tanah liat, jenis seni gerabah satu ini memiliki fungsi yang sama dengan kompor, tetapi anglo tidak dapat tertutup pada ruang untuk pemanasnya drhingga api mudah terbuka secara langsung dari bahan bakarnya.

Anglo dapat digunakan seperti halnya tungku batu, hanya saja pada bagian bawahnya terdapat sebuah tempat untuk penampungan abu hasil dari pembakaran bahan bakar yang biasanya menggunakan arang atau batu bara.

2. Kendi

Kendi merupakan sebuah tempat untuk menyimpan air dengan bentuk seperti teko namun terbut dari tanah liat. Sebutan kendi berasal dari kata sansekerta yang memiliki makna kundika yang artinya tempat menyimpan air. Kendi sudah ada sejak zaman awal jawa dan eksistensinya masih bertahan sampai saat ini.

3. Tempayan

Tempayan merupakan sebuah jenis gerabah yang memiliki bentuk seperti kendi dengan desain atau bentuk yang dimiliki lebih lebar pada bagian mulutnya dan tempayan ini banyak ditemukan pada kebudayaan Austronesia Kepulauan yang keberadaanya sudah ada sejak zaman dahulu.

Teknik Seni Gerabah

Teknik yang biasanya digunakn untuk membuat seni gerabah, yaitu

1. Teknologi Pelat (Plate)

Teknologi Pelat, Ialah sebuah teknik yang digunakan untuk membuat suatu objek gewrabah dengan menggunakan atau memiliki bentuk dari sebuah kubus dengan permukaan yang rata. Namun, teknik ini menggunakan tanah liat yang akan mendapatkan sebuah hasil dari piring dengan sebuah ketebalan yang sama dan juga sesuai dengan ukuran yamng telah diinginkan.

2. Teknik Pijat

Teknik Pijat atau mencubit ini merupakan salah satu teknik untuk memproduksi keramik yang menggunakan tanah liat dan akan mendapatkan sebuah lukisan atau dpat dilukis langsung dengan sebuah tangan untuk membuat suara yang lebih padat.

Proses pijat dapat dilakukan dengan cara mengambik segumpal tanah liat dengan plastik, tanah liat elastis yang dapat digunakan dan dicelupkan pada bentuk yang telah dibuat, kemudain dapat dicampur pada kain lembut.

3. Teknik Pilin

Teknik Pilin merupakan sebuah salah satu cara untuk membentuk tanah liat dengan cara dipelintir atau dibentuk seperti tali menjadi gumpalan tanah liat yang telah dibentuk dengan kedua tangan.

Kemudian, juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang membentuk dan juga melingkar agar menjadi bentuk yang akan diinginkan.

Kemudian, pilinan tanah liat disusun dengan cara melingkar agar dapat membentuk sesuai yang diinginkan. Susunan ditekan dan juga ditambahkan air agar dapat menempel.

4. Teknik Melempar

Teknik melempar ini dengan cara menghasilkan sebuah keramik dengan menggunakan teknik melempar yang memerlukan sebuah alat dengan bentuk perangkat atau sebuah perangkat putar listrik.

5. Teknik Casting

Teknik casting ini merupakan salah satu yang dapat digunakan untuk memproduksi keramik dan juga menggunakan alat referensi cetak dan juga dapat terbuat dari plester.

6. Tekan Teknik Cetak

Teknik ini merupakan salah satu teknik dengan cara tekan yang dapat dilakukan pada saat akan menekan tanah liat dalam bentuk yang disesuaikan dengan bentuk untuk mendapatkan hasil yang lebih cepat.

Teknik ini memiliki proses yang lebih ceat dibanding dengan teknik yang lain karena tanah liat hanya diletakkan pada cetakan yang telah tersedia, kemudian dapat disesuaikan dan juga dapat mengisi seluruh permukaan pada cetakan.

7. Teknik Cor atau Tuang

Yaitu dapat digunakan untuk membuat gewrabah dengan menggunakan acuan alat cetak. Tanah liat yang digunakan untuk teknik cor ini merupakan tanah liat yang cair, karena cetakan ini biasanya terbuat dari gips. Bahan Gips ini juga digunakan karena dapat menyerap air lebih cepat sehingga tanah liat dapat menjadi lebih kering.

8. Teknik Lempeng

Teknik ini digunakan untuk membuat benda gerabah dengan bentuk kubistis dengan permukaan yang rata. Teknik ini memiliki awalan dengan cara pembuatan lempengan tanah liat dengan bantuan rol kayu penggilas.

Setelah menjadi lempengan dan memiliki ketebalan yang sama, kemudian dapat dipotong dengan menggunakan pisau atau kawat yang sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Selanjutnya, dapat dibentuk kubus atau juga persegi, yang pada tahap akhirnya diberi hiasan dengan cara ditoreh ketika tanah sudah kering.

Contoh Seni Gerabah

1. Asbak

Asbak digunakan untuk menghias ruang tamu agar memiliki nuansa yang tradisional dengan menaruh asbak tersebut, adapun warna cokelat dan juga adanya corak yang khas pada asbak dapat menarik perhatian itu sendiri, dan juga agar memiliki sebuah ketertarikan agar tidak terlihat monoton

2. Air Mancur

Air mancuk yang dibuat dengan mengutamakan keindahan setelah kebermanfaatannya dengan diatruh di taman rumah agar menambah keestetikan ini dan memiliki nuansa taman seperti keraan pada zaman dahulu.

3. Patung Gerabah

Patung gerabah biasanya digunakan untuk menghias ruang tamu agar tidakterlihat membosankan dan juga monoton, Dengan menambahkan seni gerabah berupa patung ini dapat menjadi dekorasi yang menarik di ruang tamu.

fbWhatsappTwitterLinkedIn