Seni Lukis Naturalisme : Pengertian, Ciri, Tokoh dan Contoh Karyanya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Seni lukis merupakan salah satu cabang seni yang membentuk suatu karya seni dari media yang dapat ditangkap oleh indera penglihatan dan dapat dirasakan dengan rabaan. Sedangkan, menurut KBBI seni lukis adalah seni mengenai gambar-menggambar dan lukis-melukis.

Beberapa ahli juga menyebutkan bahwa seni lukis adalah induk dari seni rupa. Adapula yang menjelaskan bahwa seni lukis adalah seni yang mengkomunikasikan ekspresi jiwa melalui garis dan warna. Pada dasarnya melukis merupakan salah satu bentuk ekspresi jiwa yang dituangkan dalam media kertas atau apapun dan terdiri dari garis dan warna.

Seni lukis merupakan salah satu cabang seni yang tertua di dunia. Hal ini dibuktikan dengan adalanya jiplakan-jiplakan tangan yang dapat ditemui di goa-goa. Seiring dengan perkembangan jaman, bermunculanlah beragam aliran seni lukis.

Aliran seni lukis merupakan sebuah gaya, genre, dan paham khas yang diikuti individu maupun sekelompok orang untuk menciptakan jenis seni lukis tertentu. Aliran yang dimaksudkan disini yaitu bisa berupa ide atau gagasan pokok yang dicetuskan oleh seseorang atau mengalir secara alami atau dapat juga muncul sendiri sejalan dengan perkembangan seni lukis.

Aliran atau yang sering disebut mahzab dalam seni lukis juga kerap dipengaruhi oleh kondisi masyarakat yang hidup pada zaman tersebut. Ada beberapa aliran besar yang memiliki pengaruh sangat kuat terhadap gaya lukis seseorang dan ada pula aliran yang memiliki pengaruh kecil sehingga tidak terlalu dikenal oleh orang-orang.

Adapun yang menjadi pembeda antara seni lukis satu dengan yang lainnya adalah gaya visual, teknik pewarnaan, dan pesan yang ingin disampaikan pelukis didalam lukisannya. Salah satu aliran seni lukis terbesar dan terpenting dalam sejarah yaitu seni lukis naturalisme.

Seni lukis naturalisme pertama kali dikenalkan oleh John Amos Comenius, yaitu filsuf pada abad ke-16. Beberapa pendapat mengatakan bahwa John Amos orang yang pertama kali mengenalkan seni lukis naturalisme dalam dunia pendidikan.

Untuk aliran naturalisme sendiri sudah ada sejak tahun 1850-an di Perancis dan menjadi reaksi kemanapun oleh para pengikut Romantisme. Selain didukung oleh tokoh-tokoh Naturalisme, aliran ini merupakan salah satu seni lukis yang berkembang sangat pesat dibandingkan lainnta dan ditambah dukungan kemajuan teknologi visual dan pengukuran.

Perkembangan dari aliran ini juga didukung dengan peningkatan ilmu perspektif jarak jauh yang semakin berkembang. Berikut akan dijelaskan pengertian, ciri-ciri, tokoh, dan contoh karya seni lukis naturalisme.

Pengertian Seni Lukis Naturalisme

Seni lukis naturalisme adalah satu seni lukis yang mengedepankan keakuratan dan kemiripan objek yang digambar dengan objek yang sebenarnya agar terlihat natural dan realistis seperti referensi yang ada di alam. Pada dasarnya aliran seni satu ini adalah apresiasi para seniman lukis untuk menuangan keindahan alam yang ada. Umumnya para seniman biasanya mengangkat tema keindahan alam yang ada dilingkungan sekitar.

Para seniman terkadang memilih latar cahaya yang terlihat dramatis yaitu pada saat terbit atau tenggelamnya matahari. Hal ini dipercaya untuk memperoleh pencahayaan golden hours. Pemilihan cahaya sebenarnya merupakan salah satu ciri-ciri dari aliran seni lukis Romantisme yang diberontak oleh aliran Naturalisme.

Bedanya para seniman aliran Naturalisme tidak menjadikan cahaya sebagai pusat objek lukis utama. Terkadang tanpa adanya pencayaan yang dramatis seniman Naturalisme tetap dapat mengembangkan karyanya.

Aliran seni lukis Naturalisme sendiri merupakan salah satu contoh aliran seni lukis yang juga bisa diartikan berabad-abad setelah pergerakan awalnya mulai muncul. Ha ini dikarenakan pergerakan Naturalisme merupakan suatu wujud pengembangan dari realisme melawan romantisme. Akan tetapi, prototype dari aliran Naturalisme sendiri telah ada sejak abad ke-17.

Barulah pada tahun 1820-an bentuk awal dari aliran Naturalisme sudah menjadi sebuah menjadi sebuah tren dominan di dalam lukisan pemandangan. Dalam hal ini sebagian besar aliran naturalisme mendapat pengaruh seniman dari Inggris bernama John Constable.

Selama periode tersebut, kelompok dan sekolah seniman yang ditujukan untuk masyrakat umum telah didirikan diberbagai tempat yang tersebar diseluruh dunia. Beberapa sekolah seni lukis yang didirikan saat itu antara lain Akademi Norwich di Inggris Timur, Akademi Barbizon di Perancis Tengah, dan Akademi Hudson River di New York State. Sekolah-sekolah tersebut memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan seni lukis Naturalisme keseluruh dunia.

Ciri Seni Lukis Naturalisme

Cara membedakan seni lukis naturalisme dengan aliran seni lukis lainnya dapat dikatakan tidak mudah. Terlebih lagi jika dibandingkan dengan aliran realisme. Akan tetapi, beberapa ciri berikut dapat dijadikan patokan sebagai ciri-ciri dari seni lukis naturalisme.

  • Lebih menonjolkan kemiripan gambar lukisan dengan objek yang dilukis sesuai dengan aslinya.
  • Teknik dan kemapuan seniman naturalisme merupakan senjata utama dalam menuangkan gaya lukisnya.
  • Mengusung tema lukisan yang indah, tetapi berdasarkan kemurniannya.
  • Naturalisme merupakan bentuk apresiasi seniman terhadap keindahan alam sekitar.
  • Mengusung tema keindahan alam dan pemandangan yang ada disekitar seniman.
  • Melukiskan keindahan, kecantikan, dan ketampanan potret manusia apa adanya tanpa dilebih-lebihkan.

Tokoh Seni Lukis Naturalisme

Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa aliran ini merupakan salah satu contoh aliran yang dicetuskan lama setelah kemunculannya. Oleh karena itu, tokoh-tokoh yang mempunyai peran penting dalam perkembangan aliran ini tentunya memiliki gap antar tahun yang cukup besar. Berikut adalah contoh dari seni lukis naturalisme yang memiliki pengaruha kuat terhadap perkembangannya.

1. John Constable

John Constable merupakan salah satu seorang seniman lukis gaya naturalisme yang berasal dari Inggris. Selain itu John Constable merupakan salah satu seniman yang memiliki pengaruh besar terhadap penyebaran gaya naturalisme di dunia.

John sendiri mulanya menolak lukisan mengenai pemandangan saat itu. Lukisan tersebut dinilainya melampaui kebenaran. Oleh karena itu, John ingin mempresentasikan lukisan secara jujur, sesuai dengan apa yang dilihat pada lingkungan sekitar.

John adalah tipe pelukis yang jujur dengan melukiskan apa yang dilihatnya secara langsung di atas sebuah kanvas. John sendiri juga mengungkapkan apa yang ingin dilukisnya biasanya pada temannya, salah satu surat yang ditujukan pada temannya tertulis I should paint my places best, dimana setiap lukisannya pasti akan dimulai dengan lukisan lingkungan sekitarnya. Selain itu, John juga suka untuk melukis awan dan pergantian cahaya yang ada di alam tanpa membeda-bedakannya.

2. Thomas Cole

Thomas Cole merupakan seorang seniman yang lahir di Inggris. Akan tetapi, saat usianya masih muda Cole memutuskan pindah ke Amerika Serikat. Dari sinilah Cole menyukai dunia seni lukis dan mulai melukis.

Keindahan alam yang pertama-tama dilukis adalah gurun. Terlebih lagi gurun yang ada disekitar Cole tinggal saat itu. Karena keindahannya lukisan tersebut dengan mudahnya terkenal bahkan hingga diabadikan sebagai monumen.

Lukisan tersebut dijadikan sebagai lukisan monumen untuk harapan serta kecemasan dari bangsa Amerika Serikat. Pada saat itu Amerika Serikat sedang mulai tumbuh pada pertengahan abad ke-19. Cole sendiri tidak melulu melukis tentang pemandangan Amerika Serikat saja. Thomas Cole adalah orang yang pertama kali memperkenalkan keindahan bumi Eropa kepada bangsa Amerika.

3. William Bliss Baker

William Bliss Baker merupakan seorang seniman yang mengawali pendidikan seninya pada tahun 1876, ketika masuk di National Academy of Design. Baker sendiri telah menggelar berbagai jenis pameran, setelah terbukti sukses menggelar pameran pertamanya pada tahun 1876. Hal ini pula yang mengantarkan Baker untuk memenangkan penghargaan Elliot.

Penghargaan bergengsi lainnya yang diraih oleh Baker dalam dunia seni lukis adalah penghargaan Hall Garten, untuk karyanya dengan judul Woodland Brook. The Fallen Monarch juga dianggap sebagai karya terbaik Baker. Karya ini menceritakan tentang keindahan di sekitar Danau Baliston.

Hingga saat ini lukisan ini diduplikasi dan dipajang untuk umum di perpustakaan umum Balliston. Lukisan yang aslinya hanya satu dan tersimpan rapi di Brigham University of Art Museum. Sekalipun Baker meninggal dalam usia yang terbilang masih sangat muda yakni 26 tahun, semasa hidupnya telah terbuat 130 karya. Karya tersebut juga termasuk lukisan hitam putih.

4. Amaldus Clarin Nielsen

Amaldus Clarin Nielsen adalah seorang seniman lukis yang sekaligus mendapat julukan sebagai Bapak Naturalisme Norwegia. Nielsen sempat menempuh pendidikan di Copenhagen. Hal itu dilakukannya sebelum menempuh pendidikan di Academy of Art pada tahun 1855.

Kemudian Nielsen melanjutkan pendidikan di Dusseldorf Academy sekitar tahun 1857-1859. Setelah itu, Nielsen mulai berkelana ke Norwegia utara dan selatan. Sampai akhirnya, Clarin Nielsen kembali ke akademi ini lagi pada tahun 1863.

Karya-karya yang dihasilkan oleh Nielsen sampai saat ini masih tersimpan rapi. Karyanya juga tersebar dibeberapa museum terkenal. Akan tetapi, berita yang paling tersohor adalah saat salah satu pewarisnya menyumbangkan 300 karya Nielsen. Karya tersebut disumbangkan pada tahun 1933 kepada Oslo.

Saat ini lukisan tersebut masuk dalam salah satu koleksi Stenersen Museum sejak tahun 1994. Atas jasa-jasanya dibidang seni lukis akhirnya Nielsen dianugerahi gelar kehormatan. Gelar kehormatan tersebut diberikan pada tahun 1890 oleh Kerajaan Norwegia. Nielsen sendiri wafat pada usia 94 tahun karena mengidap penyakit pneumonia.

5. Amelia Alcock-White

Amelia White adalah seorang seniman seni lukis yang berasala dari Kanada. Bakat seni yang dimilikinya semakin terasah saat White melanjutkan pendidikannya di Vancouver Island University dan Emily Car University of Art and Design. Karya yang dihasilkan Amelie White mendapatkan apresiasi tersendiri di dunia seni rupa.

Selain itu, karyanya juga pernah dimuat dan dibahas oleh beberapa majalah seni terkemuka seperti Galleries Wet, The Globe and Mail, Notable Magazine, Juxtapoz Art and Culture Magazine, Hyperallergic, The Commentary, The Sun, Canadian Art, Installation Magazine, Empty Kingdom, dan Hot Art City.

Eventide (2014) merupakan salah satu bagian dari katalog Solitude, yang mencakup karya Amelia dalam waktu sekitar 2012-2014. Ciri-ciri khas dari karya Amelia White ini terlihat dari menyukai unsur air, filosofi, mitos, dan pantai British Columbia dalam karyanya sekaligus identitas pada setiap karya yang dibuatnya.

Seperti seniman lainnya, Amalia-White juga turut andil dalam kegiatan amal. Salah satunya adalah proyek amal yang digagasnya. Proyek tersebut diberi nama pain of change. Proyek ini berfokus untuk mendukung konservasi laut diseluruh dunia.

6. Bela Ivanyi-Grunwald

Bela adalah seorang seniman yang berasal dari Hungaria. Bela adalah seorang anggota yang dianggap vital pada kelompok seniman Nagybanya Artist Colony dan pendiri Kecskemet Art Colony. Bela sendiri juga seorang seniman yang menyadari betul bahwa seniman sekalipun harus mengikuti perubahan perkembangan jaman dan arus perkembangan modern.

Bela sendiri mengawali karirnya dengan memamerkan hasil karya lukisnya di Budapest. Bela meninggal saat usinya 73 tahun pada tanggal 24 September 1940.

7. Abdullah Suriosubroto

Abdullah Suriosubroto adalah seorang seniman asal Indonesia pertama yang mendapat reputasi internasional pada abad ke-20, setelah sebelumnya didahului oleh Raden Saleh pada abad-19. Abdullah sendiri merupakan salah satu anak dari tokoh pergerakan nasional yaitu dr. Wahidin Sudirohusodo.

Abdullah Suriosubroto sendiri sebenarnya menempuh sekolah pendidikan dokter di Belanda, tetapi Abdullah lebih suka menekuni hobbynya pada bidang seni lukis. Dari Abdullahlah lahir beberapa generasi pelukis lainnya yaitu Basuki Abdullah dan Trijoto Abdullah yang bergulat pada seni patung.

8. Basuki Abdullah

Basuki Abdullah adalah putra dari Abdullah Suriosubroto. Basuki sendiri memiliki pengaruh yang sangat besar dalam dunia seni rupa Indonesia. Basuki sendiri telah menyukai dunia seni rupa sejak usia 4 tahun. Basuki memperoleh pendidikan dalam hal seni rupa di Akademi Seni Rupa (Academie Voor Beldeende Kunsten) Deen Haag, Belanda. Salah satu lukisannya yang terkenal adalah Pantai Flores.

Contoh Karya Seni Lukis Naturalisme

1. Dedham Vale (1816) dan Analisisnya

Dedham Vale merupakan salah satu karya John Constable pada tahun 1816. Teknik Constable belum sepenuhnya dituangkan dalam lukisan ini. Karya ini dilukiskannya pada masa muda John dengan latar belakang politik dan perang negaranya sedang kisruh. Meskipun demikian, lukisan ini tetap menunjukkan komitmennya terhadap pengamatan alam yang jujur dan akurat. Hal ini terlihat dari caranya melukiskan awan dan pepohonan yang sangat detail.

Mata pengamat diarahkan ke bagiab terjauh yaitu pemandangan sungai. Sepanjang rute sungai tergambar menjauh sampai terlihat gereja Dedham yang sekalipun dilukiskan kecil tetapi tetap jelas terlihat. Pepohonan di kedua sisi kanvas juga membentuk bingkai ke bagian tengah gambar yang menampilkan pemandangan utamanya. Lukisan itu merupakan pemandangan disekitar rumah John yang digambarkan dengan begitu apik tanpa melebih-lebihkannya.

2. Maria Bicknell (1816) dan Analisisnya

Maria Bicknell merupakan seorang perempuan tunangan dari John Constable. Lukisan ini dilukis tiga bulan sebelum pernikahan Maria dan John. Lukisan ini dikatakan memiliki kemiripan yang dekat sekali dengan wajah Maria. Meskipun demikian, John tidak malu untuk mempertunjukkan marka sapuan kuasnya, bahkan membuat kontras yang indah antara latar belakang dan potret wajah yang ada didepannya.

3. The White Horse (1819) dan Analisisnya

Dalam lukisan ini John menunjukkan adanya adegan kehidupan pedesaan yang wajar. Tidak menerapkan emosi atau ekspresi, mengasihani atau merayakan kehidupan kerja orang-orang yang dilukisnya. John hanya mempresentasikan apa yang sedang dilihatnya. Constable menunjukkan kehidupan para pria melanjutkan cara hidup yang sedang dijalaninya selama berabad-abad, meskipun industriliasi semakin meningkat.

4. Lake with Dead Trees (Catskill) (1825) dan Analisisnya

Lake with Dead Trees merupakan lukisan yang menggambarkan pemandaan Pegunungan Catskill di tenggara New York. Lukisan ini menggambarkan tentang keadaan tepian danau sunyi yang dikelilingi pohon-pohon mati dan dua ekor rusa yang sedang bergerak kesana kemari.

Latar belakang lukisan ini adalah senja saat akan tiba. Dibalik hutan yang dipenuhi pohon mati terlihat matahari yang akan tenggelam masih menyinarkan cahayanya menembus langit yang berawan.

Sekalipun lukisan ini digambarkan sebagai lukisan naturalis yang berfokus pada teknis dan keakuratan menggambar, terdapat arti atau interpretasi yang dapat diproduksi. Lukisan ini sering diartikan sebagai kontemplasi dan dialog antara hidup dan mati, dan berlalunya waktu yang menjadi saksi bisu terhadap dialog tersebut.

5. The Consummation of Empire (1836) dan Analisisnya

Lukisan ini merupakan salah satu lukisan dari rangkaian lima lukisan berjudul The Course of Empire yang dipesan oleh Luman Reed. Setiap lukisan dalam seri ini menggambarkan lanskap yang sama pada tahap yang berbeda mulai dari kebangkitan hingga kejatuhan peradaban imajiner ini.

Seluruh seri ini dimaksudkan sebagai peringatan tentang ambisi Kekaisaran yang berlebihan. Lukisan ini menggambarkan kekaisaran pada puncak kekuasaannya lengah dan terbius dalam ambisinya sendiri yang membuat kehancuran kota.

Amerika baru saja membebaskan diri dari Kerajaan Inggris saat lukisan ini dibuat. Melalui lukisan ini pelukis ingin memperingatkan bahwa negara baru tidak boleh terjatuh dalam perangkap yang sama dengan pendahulunya di Eropa.

Lebih dari itu, seri ini tampak mengekspresikan kecemasan Cole tentang ancaman perambahan industri dan ekspansi urban ke lanskap Amerika yang tubuh dengan begitu pesatnya, sehingga menghiraukan alam disekitarnya.

6. Fallen Monarchs (1886) dan Analisisnya

Lukisan ini menggambarkan dua pohon tumbang, kontras dengan pohon yang baru saja tumbuh memenuhi hutan tersebut. Cahaya yang menembus ranting dan dedahanan pohon membawa suasana spiritual dan imaji harapan pada karya tersebut.

Lagi-lagi contoh tata ungkap yang dapat berhasil diberikan meskipun seniman secara objektif hanya mentransfer alam ke lukisan. Fallen Monarchs sendiri dianggap sebagai master piece dari Thomas Cole, padahal karya ini adalah lukisan yang dihasilkan pada awal masa karirnya.

Keakuratan dalam menggambarkan pemandangan pada lukisan ini mengalahkan hasil foto yang dapat diambil pada zamannya.

7. Pemandangan Gunung (1935) dan Analisisnya

Lukisan tentang pemandangan gunung di atas merupakan cikal bakal dari lukisan klasik di Indonesia. Dimana lukisan tersebutlah yang mempengaruhi para pelukis naturalis dalam melukis sebuah pemandangan lokal. Pemandangan Indonesia yang memiliki ciri khas adanya gunung biru dibelakang hamparan sawah dan diapit oleh bukit hutan. Lukisan ini dilukis oleh Abdullah Suriosubroto.

fbWhatsappTwitterLinkedIn